Tidak dapat dipungkiri, pengeluaran untuk seorang anak sejak mereka lahir sangatlah banyak. Tidak hanya sekedar membeli kebutuhan pokok, kebutuhan untuk imunisasi anak hingga usia 2 tahun cukup banyak. Selama ini saya hanya tahu bahwa imunisasi di rumah sakit yang paling terpercaya. Namun, apabila imunisasi di rumah sakit, biayanya juga tidak sedikit yang dikeluarkan.
Lalu sampai akhirnya saya dapat informasi dari teman-teman di salah satu support group ibu-ibu, bahwa ada fasilitas pemberian imunisasi di puskesmas terdekat, bebas biaya dan juga terjamin keasliannya karena ini merupakan subsidi dari Pemerintah. Awalnya saya ragu karena puskesmas dalam bayangan saya tempatnya kecil, tidak rapih, dan kotor. Namun, ternyata bayangan saya salah! Puskesmas terdekat dari rumah, bersih juga rapih. Pada saat saya membawa anak untuk diimunisasi saya melihat semua peralatannya baru, bersih, dan dijaga kesterilannya. Dokter/Bidan yang menyuntik anak saya pun tenang dan profesional. Anak saya tidak menangis sama sekali. Setelah imunisasi pun, dokter meresepkan obat penurun demam bila terjadi demam yang bisa diambil secara gratis. Wahhh saya terkesima dan acungkan jempol. Hilang semua kekuatiran saya akan image puskesmas yang kurang baik. Bahkan saya pernah melihat video salah satu Puskesmas di daerah Jakarta tidak kalah dengan rumah sakit. Wah, saya sungguh acungkan jempol!
Imunisasi yang diberikan di puskesmas adalah vaksin dasar dari pemerintah artinya tidak semua vaksin, hanya bcg,dpt, polio, hep. B, dan campak, serta terbaru adalah MR. Biasanya sebelum diimunisasi, kita harus mencari tahu dulu jadwal imunisasi di puskesmas tersebut karena biasanya tidak setiap hari. Ketika kita datang membawa KK yang sudah tercantum nama anak dan jika ada biaya registrasi maka itu pun tidak lebih dari Rp 10.000, (pengalaman saya sih tidak dikenakan biaya sama sekali) dan datang di jam-jam agak siang yang sudah tidak seramai pagi (sekitar jam 9 atau 10 pagi)
Lantas, apa bedanya pemberian imunisasi di Rumah Sakit dan Puskesmas?
Menurut saya, Imunisasi di Rumah Sakit:
- Vaksinnya lumayan lengkap dari vaksin dasar hingga tambahan
- Harganya lebih mahal karena tidak disubsidi pemerintah juga ditambah biaya administrasi dan biaya dokter
- Pilihan vaksin di RS ada pilihan vaksin impor dan lokal
- Karena ada vaksin impor, kita harus lebih perhatikan apakah distributornya terpercaya
- Vaksin di rumah sakit satu kemasan satu suntikan jadi praktis namun lebih mahal
Imunisasi di Puskesmas:
- Vaksin yang tersedia hanya vaksin dasar dari Pemerintah dan terjamin keasliannya, merupakan produk lokal buatan Biofarma yang sudah mengekspor vaksin lebih ke 100 negara.
- Murah atau bahkan gratis karena disubdisi oleh Pemerintah, tidak ada biaya tambahan operasional dan dokter.
- Salah satu yang membuat vaksin mahal itu penyimpanan, pengangkutan, dan kemasan. Untuk vaksin di Puskesmas, kemasan vaksinnya digunakan 1 untuk beberapa anak. Misalkan saja vaksin hepatisis B, puskesmas bisa dikemas 20 cc untuk 10 org, kalau swasta biasanya akan mengimpor vaksin yang kemasannya satu suntikan untuk satu orang. Jadi diambil sedikit demi sedikit. Oleh karena itu, Puskesmas hanya menerima jadwal imunisasi 1 hari seminggu.
- Biaya disubsidi oleh Pemerintah karena untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat
Tidak perlu kuatir untuk imunisasi di Puskesmas karena sama saja dengan Rumah Sakit karena kandungannya sama dan juga prosedur dalam menyimpan, mengangkut, dan pendistribusian vaksin diawasi betul oleh negara. Yuk, ramai-ramai kita ke Puskesmas dan mendukung program Pemerintah. Semoga ke depannya semakin baik lagi fasilitas kesehatan di Indonesia.
By: Farica Purnamasari
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments