Bayi yang baru lahir biasanya akan diajak berjemur oleh orang tuanya setiap pagi agar terkena sinar matahari langsung. Kegiatan tersebut dapat memicu tubuh untuk menghasilkan vitamin D3 (the sunshine vitamin). Diketahui, vitamin tersebut hanya bisa didapatkan dan dihasilkan di dalam tubuh tanpa overdosis dengan cara berjemur di bawah matahari pagi.
Apabila tubuh memiliki vitamin D3, penyerapan kalsium dan fosfor bisa lebih optimal. Kedua zat tersebut sangat penting untuk pertumbuhan tulang. Bayi yang kurang vitamin D dapat terkena kelainan bentuk tulang (riketsia), osteoporosis, tekanan darah tinggi, dan penyakit autoimun. Bahkan, defisit vitamin D dapat memperbesar risiko si Kecil terkena kanker saat dia dewasa nanti.
Banyak ibu yang menjemur bayinya juga dengan tujuan untuk mengobati ruam kulit dan penyakit kuning (jaundice). Menurut Hello Sehat, menjemur bayi untuk mencapai dua tujuan tersebut sebenarnya tidak direkomendasikan. Jaundice haruslah ditangani secara medis dan ruam popok haruslah diatasi dengan lebih sering mengganti popok sehingga kulit pantat tidak lembab.
Apabila Moms hendak berjemur dengan si Kecil, Moms perlu mengetahui beberapa hal penting. Jangan sampai kulit si Kecil terbakar karena metode berjemur yang salah atau terkena kanker kulit (misalnya melanoma) saat dia dewasa.
Berikut ini beberapa tips berjemur dengan si Kecil yang aman dan sehat:
1. Berjemurlah sekitar 10 hingga 15 menit
Setiap bayi memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda sehingga tidak bisa diperlakukan sama. Namun, umumnya, berjemur selama paling lama 15 menit sudah cukup untuk bayi berkulit cerah agar tubuhnya memproduksi vitamin D. Pada bayi yang berkulit lebih gelap, durasi berjemur dianjurkan lebih lama agar dia menghasilkan jumlah vitamin D yang sama.
2. Jangan mengoleskan tabir surya di kulit si Kecil yang baru lahir
Paparan sinar matahari langsung sangat diperlukan oleh bayi terutama bayi baru lahir. Oleh karena itu, jangan melumuri kulit si Kecil dengan tabir surya dengan maksud melindungi kulitnya dari sinar UV. Kulitnya, terutama jika dia berusia baru lahir hingga 6 bulan, terlalu sensitif untuk diolesi tabir surya .
3. Lakukan rutin setiap hari
Agar kebutuhan vitamin D si Kecil terpenuhi, jemur dia paling tidak 10 menit setiap hari. Moms yang rutin berjemur juga akan memetik manfaatnya.
4. Ketahui waktu berjemur terbaik
Di Indonesia, waktu berjemur terbaik adalah di bawah pukul 10.00 dan di atas pukul 16.00. Selain jam-jam tersebut, sinar matahari biasanya terlalu terik sehingga menyebabkan kulit terbakar. Bayi dengan kulit terbakar dapat menunjukkan gejala demam, nyeri, dan dehidrasi. Dia juga rentan terkena kulit berkerut dan melanoma.
5. Pakailah baju yang secukupnya
Baik Moms maupun si Kecil, hendaknya menggunakan pakaian yang sewajarnya saat berjemur. Karena masih rentan penyakit, jangan melepas seluruh pakaian si Kecil ketika berjemur.
6. Berjemur tidak disarankan terkena matahari langsung
Ketika berjemur, bawa si Kecil ke tempat yang cukup teduh atau tidak terkena matahari secara langsung. Jangan sampai kulitnya kepanasan yang malah bisa membahayakan kondisi kulit sensitifnya.
7. Pakaikan pelindung kepala, wajah, dan mata
Topi dan kacamata kecil harus dipakai si Kecil saat dia berjemur bersama Moms. Sinar matahari dapat berbahaya apabila terkena kepala, wajah, dan matanya secara langsung. Bahkan, retina matanya dapat rusak jika sinar matahari mengenai daerah matanya secara langsung.
Tingkatkan bonding bersama si Kecil saat berjemur bersama
Berjemur bersama tidak hanya bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan vitamin D tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai saat bonding. Moms dapat mengajak si Kecil bercakap-cakap, menggendongnya, dan mengajaknya berjalan-jalan di lingkungan rumah. Agar si Kecil merasa nyaman dan Moms tidak kewalahan menggendongnya terus-menerus, Moms dapat memanfaatkan stroller. Kereta bayi modern ini memang sangat memudahkan Moms membawa si Kecil berjalan-jalan.
Greentom menyediakan produk stroller paling “hijau” seantero bumi untuk kemudahan aktivitas Moms sehari-hari bersama si Kecil. Produk-produk Greentom terbuat dari material plastik daur ulang berkualitas tinggi yang ringan namun kokoh dan awet, mudah dikendalikan, mudah dilipat, dan tersedia dalam banyak warna. Matras alasnya terbuat dari bahan olefin fabric yang merupakan bahan sintetis sehingga apabila terkena air tidak langsung tembus. Produk asli Belanda ini memiliki desain pintar, sederhana, dan praktis sesuai dengan filosofi warga Belanda yang tanpa basa-basi. Stroller tersebut juga dapat digunakan mulai dari bayi baru lahir hingga usia 3,5 tahun.
Referensi: Alo Dokter, Hello Sehat, Merdeka
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments