Kondisi pancaroba seperti ini membuat kita harus mempertahankan daya tahan tubuh, jika tidak, maka tumbanglah untuk sementara alias sakit. Itulah yang terjadi pada anak saya. Tidak ada sesuatu yang terjadi sebelumnya, tiba-tiba saja siang har, badannya mulai hangat, lalu tengah malam panas tinggi hingga 40 derajat.
Pada awalnya, anak tetangga sakit selama 3 hari panas tinggi, setelah itu, pada hari minggu jam 2 siang, tiba-tiba saja, anak saya Nabilla rewel yang menandakan tidak enak badan, badan agak hangat dan inginnya digendong. Pada malam hari, panas terus naik hingga mencapai angka 39-40 derajat celcius, saya dan suami terus menjaganya, hanya tidur beberapa jam saja. Alhasil paginya saya dan suami kliyengan, tapi itu semua tidak masalah, asalkan kesehatan Nabilla lebih baik.
Saat itu, Nabilla juga pilek dan hidung tersumbat. Paginya Nabilla masih panas dan saya memutuskan ke doker, ini kali pertama Nabilla sakit dan demam tinggi, jadi saya memutuskan untuk langsung ke Rumah Sakit agar dapat menemukan penyebab demam yang dialaminya. Dokter meminta saya memasukkan obat demam dari dalam dubur, tapi saya menolaknya karena sudah terpatri dalam pikiran saya, obat penurun panas yang dimasukkan dalam dubur tidak dapat sering digunakan dan memiliki sifat berulang. Dengan artian, jika anak panas lagi, karena sudah pernah memasukkan obat tersebut, maka tidak sungkan memasukkannya kembali. Jadi, dengan adanya obat yang dimasukkan kedalam dubur, obat minum terasa tidak mempan lagi untuk mereka.
Nabilla juga sulit sekali minum obat, saya pilih obat yang cukup manis untuk dia, tetap saja dilepeh. Jika ditransfer, nangis-nangis dan membuat dia stres, ditandai dengan mengigau pada malam hari. Saya berusaha mencari obat penurun panas dengan rasa jeruk, lalu mencampurkannya dengan air perasan jeruk. Dengan begitu saya tidak perlu memaksanya minum obat.
Saya beralih ke dokter di hari ketiga panas badan, kenapa hari ketiga? Karena kualitas darah atau penyakit sebenarnya yang diinfeksi tubuh dapat dilihat di hari ketiga dengan pemeriksaan darah. Sayangnya, Nabilla tidak suka memeriksa darah, jangankan harus berhadapan dengan jarum suntik, ketemu dokter aja sudah mencak-mencak. Saya yakinkan diri agar Nabilla jangan periksa darah, saya berkompromi dengan dokter, akhirnya dokter memutuskan, Jika hari keempat Nabilla masih sakit, maka minumlah antibiotik. Jika panasnya turun tapi lemas, banyak tidur dan tidak kuat jalan, maka bawa kembali ke dokter untuk memeriksa darah.
Nabilla masih panas di hari keempat dan saya berikan antibiotik sampai 3 hari kedepannya, dengan paksaan karena antibiotik ini penting buat tubuh dan harus habis. Lebih baik minum antibiotik daripada cek darah? Jika memang harus melakukan cek darah, maka periksa cek darah. Ikuti saran dokter, jika tidak bisa kompromi, berarti memang harus cek darah, karena pasti dokter lebih mengerti kondisi anak.
Berikut cara saya mengatasi demam yang menyerang anak
1. Saya memberikan obat penurun panas parasetamol per 4-5 jam sekali, ketika suhu tubuh anak sudah mencapai 38 derajat celcius.
2. Saat suhu anak tidak menunjukkan penurunan yang signifikan, saya oleskan irisan bawang merah yang mengandung minyak zaitun. Saya lumuri seluruh tubuh anak.
3. Saya juga mengompres kepala anak dengan air hangat.
4. Saya memakaikan baju yang cukup tipis, adem dan nyaman. Jika tidak kedinginan saya pakaikan pakaian yang serba pendek, tapi jika cukup dingin, maka saya menyediakan celana panjang dan baju lengan pendek.
5. Suhu ruangan diatur, tidak panas dan tidak dingin juga.
6. Banyak minum sari buah asli, misalnya jeruk baby peras.
7. Beri banyak minum, baik itu ASI, susu maupun air putih.
8. Berikan makanan yang sehat dan bersih, jangan berikan makanan yang keras. Sangat baik jika moms memasak sendiri, jika bisa memasak makanan berkuah ya moms, seperti sop atau soto agar hangat sampai ketubuh.
9. Jangan lupa berdoa, karena Allah yang memberi tahu sakit dan Allah juga punya penawarnya.
10. Jangan panik ya ibu!
Demam sebetulnya bukan penyakit, demam merupakan reaksi tubuh yang menandakan ada sesuatu yang salah dalam tubuh anak. Bisa jadi anak terpapar virus atau bakteri. Yang perlu dijaga adalah harus anak, jaga cairan anak, kualitas makan jaga dan istirahat anak.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments