Digital Native merujuk pada generasi yang lahir di dalam dunia digital dan berkembang dewasa dengan adanya teknologi yang canggih. Sebenarnya, yang disebut Digital Native adalah mereka yang lahir setelah tahun 1980. Sehingga, generasi Milenial dikenal sebagai Digital Native pertama.
Namun, baru akhir-akhir ini, terutama karena dorongan keharusan adaptasi teknologi karena pandemi, istilah Digital Native semakin diperbincangkan. Sebab, "Anak Pandemi" sudah berinteraksi secara teratur dengan menggunakan teknologi sejak usia dini.
Di lingkungan keluarga, generasi Digital Native yang lahir atau menghabiskan masa kanak-kanaknya selama pandemi Covid-19 lebih pintar dan cakap dalam menyerap teknologi informasi dibandingkan dengan orang tuanya. Hal ini membuat kesenjangan dalam kecakapan berselancar di dunia maya pula, yang meliputi akses media sosial dan video games. Karena orang tua kurang mengerti seluk beluk dunia digital, banyak dari mereka yang men-stigma teknologi digital memberikan dampak negatif pada anak-anak.
Teknologi digital tak selalu memberikan dampak negatif. Salah satu dampak positifnya adalah anak-anak memiliki akses ke informasi edukatif dengan lebih mudah. Meski begitu, orang tua dengan pola pikir kuno dan kurang mampu mengikuti perkembangan teknologi cenderung telanjur mengkhawatirkan dampak buruk teknologi digital.
Harus diakui, tanggung jawab orang tua masa kini bertambah yaitu harus mendampingi si Kecil saat menggunakan gadget. Ini juga merupakan tanggung jawab utama karena pendidikan pertama haruslah berawal dari keluarga. Tujuan Moms & Dads mendampingi si Kecil saat menggunakan gadget dan mengakses media adalah mendukungnya menjadi generasi yang unggul.
Sebagian besar orang tua, termasuk mungkin Moms & Dads, masih perlu edukasi bagaimana cara mendampingi si Kecil yang optimal terutama di era digital. Yuk, cari tahu tipsnya dalam penjelasan berikut ini!
Tips supaya si Kecil tumbuh menjadi generasi Digital Native yang unggul
Terlibatlah dalam pendampingan belajar si Kecil
Entah itu membuka YouTube Kids atau bermain video games edukatif, Moms & Dads harus selalu mendampinginya. Sadari bahwa waktu belajar anak dengan bantuan gadget sangat penting untuk kemajuan intelektualnya. Dengan selalu mendampingi, orang tua jadi mengetahui perkembangan si Kecil dan mencegahnya mengakses konten negatif baik sengaja maupun tidak sengaja.
Bantu si Kecil memanfaatkan internet dengan bijak
Internet bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, kemudahan mengakses informasi menjadikan setiap orang mampu belajar dan berwawasan luas. Namun, di sisi lain, konten negatif juga mudah diakses sehingga dapat memengaruhi mental, psikis, bahkan fisik orang yang mengaksesnya. Maka, Moms & Dads harus pintar-pintar memilih konten yang berguna bagi si Kecil. Bila perlu, berlanggananlah aplikasi berbayar untuk belajar. Carilah aplikasi berbayar tanpa iklan intrusif dan kontennya dibuat oleh orang-orang yang dapat dipercaya.
Hindari si Kecil asik sendiri dengan gadget
Video YouTube edukatif dapat menstimulasi audio visual anak. Dengan mendampinginya saat menonton video, si Kecil akan tetap senang berinteraksi secara nyata sambil belajar atau bermain gadget.
Pujilah si Kecil ketika berhasil mengoperasikan teknologi digital dengan benar
Pujian akan membuat si Kecil lebih percaya diri dan mampu mengikuti aturan dalam menggunakan gadget. Apresiasilah dia dengan menanyakan apa yang dilihatnya. Selain pujian dengan kata-kata, berikan juga pelukan dan ciuman yang dapat memberikan perasaan positif sebab ini penting bagi perkembangan psikologis anak.
Kontrol dan awasi setiap kegiatan informasi yang diterima si Kecil melalui gadget
Ikutlah berinteraksi saat si Kecil bermain gadget dengan memberikan penjelasan yang baik dan tepat. Terapkan batasan durasi screen-time maksimal 15 hingga 30 menit. Gunakan parental control untuk membatasi si Kecil hanya dapat membuka konten positif yang bermanfaat saja. Berikan pengertian dan aturan untuk tidak menggunakan gadget di luar rumah.
Moms & Dads juga dapat mengantisipasi dampak negatif gadget dengan cara meredupkan layar gadget, mengunduh video-video edukasi untuk mengurangi si Kecil membuka YouTube, dan membatasi jarak pandang si Kecil dalam menggunakan gadget.
Berikan teladan dalam menggunakan gadget
Anak prasekolah belajar dari melihat teladan orang tua. Maka, jadilah panutan dengan tidak menggunakan gadget ketika sedang mendampingi si Kecil bermain dan belajar. Dengan demikian, Moms & Dads juga dapat mengelola diri pula dalam menggunakan gadget. Jika orang tua menggunakan gadget secara bebas, si Kecil akan menganggap bahwa gadget adalah mainan yang bisa digunakan sepuasnya tanpa mengetahui dampak penggunaannya terhadap masa depannya.
Kecanduan gadget dapat menimbulkan gangguan kesehatan, salah satunya paparan radiasi sinar biru yang dapat merusak kesehatan mata. Selain itu, gadget dapat membuat si Kecil menjadi malas beraktivitas fisik dan kurang peduli lingkungan sekitar, sehingga menurunkan kemampuan bersosialisasi. Kesadaran orang tua akan pentingnya mendampingi anak Digital Native akan dapat mengoptimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif gadget pada si Kecil.
Referensi: Accurate, Mercubuana Yogya
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments