Khawatir berat badan anak tidak naik dalam setiap bulan? Sedangkan perkembangan 1000 hari pertama kehidupan anak itu penting banget. Lalu gimana dong caranya?
Satu hal yang pasti, setelah saya survey jajak pendapat melalui igstory hasilnya adalah 100% ibu-ibu milenials mesti kepikiran dan merasa berdebar-debar tiap bulan untuk menimbang anak. Namun ada juga ibu-ibu yang santai dengan perkembangan berat badan anaknya walau tidak sesuai standar yang diberikan WHO (minimal kenaikan bb tiap bulan). Kalau kalian tipe ibu yang mana? Hehe.
Anak GTM tidak lantas membuat kita jadi ga kasih makan anaknya ya moms. Justru saat seperti ini kita harus putar otak untuk anak bisa makan dengan asupan yang cukup dan bergizi. Menurut Dokter Meta Hanindita dikutip dari akun instagramnya, kebutuhan gizi bayi usia sampai 6 bulan dicukupi dari ASI 100%, usia 6-8 bulan 70% asi 30% MPASI, usia 9-11 bulan 50% asi 50% MPASI, 12 tahun keatas 70% MPASI 30% ASI. Jadi, kita sebagai ibu harus tahu tentang itu karena demi masa depan anak yang baik. Perkembangan otak dan tubuh menjadi lebuh baik.
Yuk kita selidiki satu persatu apa sih kira-kira bikin anak GTM. Banyak faktor yang menyebabkan anak GTM tetapi bukan berarti kita lantas langsung kasih vitamin penambah nafsu makan tanpa kita selidiki dulu penyebab akarnya kenapa anak bisa GTM? Anak makan sedikit dari biasanya bisa karena tumbuh gigi sehingga nyeri, bisa karena anak picky eater, bisa juga anak bosan dengan makanan yang kita kasih atau bisa jadi anak terlihat sehat aktif tetapi ada masalah dalam tubuhnya yang kita tidak ketahui. Kalau sudah begitu banyak cara dilakukan dan tetap susah makan maka segera cek ke dokter ya moms! Nah.. Mungkin moms bisa coba tips dari saya ya, karena saya mengalaminya sendiri.
Bagaimana sih caranya anak GTM tetapi berat badan tetep bisa naik?
1. Buat jadwal jam makan teratur, dengan pengosongan lambung sekitar 90-100 menit. Lalu diberi makan lagi. Usia 6 bulan sampai 8 bulan 2 kali sehari makan utama dan 2 kali makan snack. Usia 8 bulan ke atas 3 kali sehari makan utama dan 2 kali snack. Snack berupa ASI, buah atau biskuit.
2. Batasi makan maksimal 30 menit atau sampai anak menyatakan selesai dengan gerakannya. Saat itu kita tidak boleh memaksa karena bisa membuat trauma makan dan akhirnya semakin tidak mau makan dan memuntahkanya.
3. Jika dalam makan utama hanya sedikit yang masuk, tidak masalah. Booster snack kesukaan lebih banyak (kalau saya biskuit promina kesukaan braga) pada saat jam makan snack. Setelah itu minum ASI jika dibawah 1 tahun, minum susu uht atau susu formula diatas 1 tahun sebagai selingan.
4. Atur jadwal tidur siang setelah kenyang
5. Bangun tidur bisa diberikan buah
6. Jika anak melihat sendok sudah tidak mau, maka rayulah dengan memberikan makanan kesukaan anak diatas sendok. Ketika anak suka maka dengan sendirinya anak akan mau makan lagi
7. Jika anak bosan dengan nasi, maka pilihlah bahan makanan lain yang sama kandungan karbohidratnya seperti roti, kentang, jagung, singkong. Buat aneka makanan yang menarik perhatian anak. Tidak lupa selalu memberikan makanan dengan memenuhi kebutuhan tubuhnya (karbohidrat, protein, lemak).
8. Beberapa ide makanan saya bikin sandwich tuna, sup jagung sosis telur, roti isi olesan mentega dan keju, roti isi telur ceplok dll. Tetep memenuhi 3 zat gizi tersebut.
9. Berilah makanan kesukaan, porsinya disesuaikan dengan umurnya. Khusus snack jangan terlalu kebanyakan karena bisa bikin terlalu kenyang akhirnya tidak mau makan makanan utama.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments