“Harus ajak si Kecil naik pesawat, nih. Duh, kok khawatir yah nanti Adik rewel bikin seisi pesawat keganggu?”
Tenang, Moms ga sendiri. Banyak orang tua baru yang juga punya kekhawatiran yang sama soal travelling naik pesawat bareng si Kecil. Mulai dari riweuh nyiapin perlengkapan dan baju ganti sampai mainan kesayangan si Kecil.
Bagaimana tips membawa anak perjalanan jauh naik pesawat berjalan lancar?
Cek ketentuan batas umur minimal maskapai penerbangan
Tips membawa anak perjalanan jauh pertama: American Academy of Pediatrics (AAP) mengimbau orang tua untuk tidak membawa newborns bepergian naik pesawat jika tidak benar-benar diperlukan. Alasannya, kondisi udara dalam perjalanan dapat meningkatkan risiko bayi muda terjangkit penyakit menular. Begitu pula jika si Kecil lahir prematur, memiliki kondisi jantung atau paru-paru kronis, atau infeksi pernapasan, dilarang untuk bepergian menggunakan pesawat karena perubahan tekanan kabin dapat membuatnya kesulitan bernapas.
Jika memang Moms harus membawa si Kecil terbang sesaat setelah lahir, cari tahu apakah maskapai yang akan dinaiki memiliki batasan usia untuk newborns. Beberapa maskapai tidak menerima penumpang berusia di bawah seminggu, sementara lainnya menerima penumpang dengan usia 2 hari.
Meskipun maskapai mengizinkan, Moms tetap harus berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu. Tergantung destinasinya, dokter mungkin akan memberikan imunisasi lebih awal untuk memperkuat ketahanan tubuh si Kecil.
Belilah tiket penerbangan langsung atau yang memiliki waktu singgah lebih lama
Penting untuk memilih rute penerbangan langsung (direct flight) atau dengan jumlah penerbangan lanjutan (connecting flight) seminimal mungkin. Sebab, proses pendaratan pesawat dapat memberikan tekanan udara pada telinga bayi yang menyebabkan rasa sakit. Hal ini bisa membuat bayi menangis atau berteriak selama di pesawat. Lebih sedikit waktu yang dihabiskan untuk transit juga mengurangi peluang si Kecil tantrum di tengah penerbangan.
Jika destinasi tidak memungkinkan untuk penerbangan langsung, booking-lah penerbangan yang memungkinkan Moms untuk istirahat selama 2-3 jam. Waktu ini dapat digunakan untuk makan, mengganti popok, dan memberikan kebebasan bagi si Kecil yang berusia balita untuk menyalurkan energinya.
Untuk penerbangan jarak jauh, Moms dapat mempertimbangkan untuk memesan connecting flight dengan waktu singgah lebih dari 8 jam. Ini memungkinkan keluarga untuk beristirahat di hotel sebelum melanjutkan perjalanan.
Masukkan perlengkapan bayi di tas jinjing yang ergonomis
Persiapan travelling dengan bayi yang pertama adalah packing sebelum berangkat. Packing perlengkapan bayi saat travelling tentu sudah jadi rutinitas, ya, Moms. Tetap pastikan bahwa tas jinjing yang dikenakan mudah diangkat dan ukurannya berada dalam batasan ukuran dan berat maskapai. Pastikan juga untuk membawa perbekalan tambahan sehingga Moms bisa mengantisipasi seandainya penerbangan mengalami delay atau harus singgah sementara waktu.
Berikut checklist perlengkapan yang harus ada dalam tas jinjing Moms:
- Popok dan alas untuk mengganti popok
- Selimut bayi
- Botol susu, makanan, minuman, dan snack
- Bubuk susu formula yang sudah ditakar dalam kantong individu
- Bib dan pakaian ganti ekstra
- Tisu basah
- Kantong plastik kosong
- Dot dan botol bayi ekstra
- Mainan yang tidak bising
- Kotak P3K kecil yang salah satunya isinya adalah perban
- Hand sanitizer
- Obat bayi yang disegel dalam kantong ziplock
Pastikan tas perlengkapan bayi tidak terlalu berat ketika dibawa-bawa dan diletakkan di dalam kabin.
Sempatkan untuk ke toilet bandara sebelum take-off
Sebelum jadwal keberangkatan, sempatkan untuk mengganti popok si Kecil di toilet bandara. Oleskan diaper cream dua kali lebih banyak daripada biasanya dan pasang dobel popok si Kecil untuk mencegah kebocoran. Jika si Kecil sudah menjalani potty training, minta dia untuk buang air terakhir kalinya sebelum menuju pesawat. Tips ini akan sangat membantu karena saat take-off kita tidak tahu sampai kapan kita diperbolehkan untuk ke lavatory.
Pesan kursi terpisah untuk si Kecil
Disarankan untuk memesan kursi terpisah untuk si Kecil, meskipun anak di bawah usia 2 tahun biasanya terbang gratis. Kursi sendiri untuk bayi atau balita lebih aman dan memberikan lebih banyak ruang bagi keluarga untuk beristirahat. Kursi ekstra ini akan sangat berguna selama penerbangan jarak jauh. Jika si Kecil masih bayi, Moms bisa menaruhnya di kursi sebelah supaya Moms bisa beristirahat sejenak dari menggendongnya. Selain itu, kursi terpisah ini akan sangat membantu balita yang aktif tidak mau duduk di pangkuan Moms.
Kenakan pakaian yang nyaman baik bagi Moms maupun si Kecil
Pilih pakaian yang nyaman dan mudah diganti sehingga praktis. Perhatikan destinasi penerbangan. Jika menuju ke tempat bersuhu dingin, tentu pakaiannya harus double layer. Begitu pula jika menuju ke tempat panas, pakaian harus disesuaikan. Namun, pakaian berlapis dan selimut membantu mengatasi perubahan suhu yang drastis di atas pesawat. Untuk ibu menyusui, kenakan pakaian yang busui friendly sehingga nyaman saat harus menyusui si Kecil.
Lindungi telinga si Kecil
Sakit telinga karena perubahan tekanan di kabin pesawat dapat diringankan dengan cara mengisap atau mengunyah. Oleh karena itu, berikan susu botol ke si Kecil saat lepas landas dan mendarat. Bawalah susu formula cair bersegel atau belilah botol air di bandara untuk dicampur dengan susu formula bubuk.
Jika si Kecil tidak minum dari botol susu, cangkir sippy atau pacifier juga bisa digunakan. Minta si Kecil yang lebih dewasa (usia balita) untuk mengunyah roti selama take-off dan landing.
Pasanglah earplugs untuk si Kecil yang sudah berusia setahun lebih untuk pengamanan maksimal. Konsultasikan dengan dokter untuk meresepkan obat tetes sakit telinga sebelum jadwal penerbangan.
Bawa si Kecil ke area bermain di bandara
Berilah kesempatan bagi si Kecil untuk bermain dan mengeluarkan energinya sebelum take-off. Bawa dia ke area bermain yang dirancang untuk anak kecil. Jika ada, buatlah rencana untuk tiba di bandara sedikit lebih awal supaya si Kecil sempat bermain. Area ini juga merupakan pengalihan yang bagus selama menunggu pesawat transit. Jangan lupa untuk mencuci tangan si Kecil setelah bermain. Si Kecil yang menghabiskan waktu untuk bermain mungkin akan kecapekan dan tidur pulas di pesawat!
Terapkan protokol kesehatan lebih ketat daripada biasanya
Tips Travelling saat pandemi – Bandara dan pesawat merupakan “ladang” penyakit karena merupakan tempat pertemuan jutaan orang dari seluruh dunia. Maka dari itu, Moms perlu menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat dan disiplin. Pakaikan masker anak-anak untuk si Kecil, selalu cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan jagalah jarak dengan orang lain.
Persiapkan diri untuk airport security check
Yup, bayi dan balita pun akan melalui pemeriksaan keamanan di bandara. Full-body check melewati scanner atau berjalan melalui metal detektor juga akan dilakukan untuk bayi dan balita. Untuk anak yang belum bisa berjalan, proses ini akan dibantu oleh walinya.
Jadi, jangan sampai Moms lalai mempersiapkan dokumen-dokumen sebelum pemeriksaan. Tiket, paspor untuk penerbangan internasional, akta kelahiran, surat izin perjalanan, dan masker adalah beberapa hal yang dibutuhkan untuk melalui proses ini.
Abaikan komentar orang di sekitar Moms
Sering terjadi, meski Moms sudah berusaha keras supaya si Kecil nyaman dan tidak mengganggu, dia tetap tantrum dan menangis keras-keras di pesawat. Sudah mengganti popok, mengiming-imingi snacks dan susu, serta memberikan mainan kesayangan, namun tidak bisa meredakan suara nyaringnya. Yang terpenting adalah Moms sudah berusaha menenangkannya, dan sebaiknya ada saksi bahwa Moms telah melakukan apa yang Moms bisa. Tidak usah memedulikan komentar julid penumpang lainnya. Badai pasti berlalu.
Punya Tips travel dengan anak kecil lainnya? Tulis versi Moms di kolom komentar, ya!
Referensi: Travel Mamas, Very Well Family, What to Expect
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments