Bagi para working Moms, memberikan ASI kepada si Kecilterkadang bisa jadi salah satu tantangan yang berat; tidak hanya karena keterbatasan melakukan direct breastfeeding (DBF) tetapi juga banyak tantangan yang dialami para working moms untuk pumping di saat jam kerja. Tantangan baik itu meeting, pekerjaan yang menumpuk, ruangan yang tidak memadai, atau rekan kerja yang kurang suportif terhadap keharusan Moms untuk pumping bisa Moms temui sepanjang perjalanan memberikan ASI kepada si Kecil.
Memompa ASI atau pumping secara rutin sangat penting untuk dilalukan demi kesuksesan Moms meng-ASI-hi si Kecil. Jika Moms tidak rutin memompa ASI, selain produksi ASI Moms bisa menurun, saluran ASI Moms juga bisa tersumbat dan berakhir menjadi mastitis, loh. Nah, kali ini aku mau menceritakan kendalaku untuk pumping selama bekerja.
- Pumping memakan waktu sementara pekerjaan menumpuk.
Moms bisa saja memiliki jadwal pumping. Namun, terkadang pekerjaan atau meeting yang mendadak bisa saja menghampiri. Apalagi, pekerjaanku melibatkanku untuk selalu bertemu dengan orang baru. Solusinya, jika pekerjaan Moms tidak menuntut untuk bertemu dengan orang lain, Moms bisa menggunakan apron sembari pumping dan bekerja. Agar lebih mudah, gunakan Hands Free Pumping Bra. Namun, jika pekerjaan Moms melibatkan orang lain, mintalah waktu paling tidak 10-15 menit untuk pumping. Ingat Moms, hak wanita untuk menyusui di lingkungan kerja sudah dilindungi oleh undang-undang, loh.
- Tidak adanya ruangan yang memadai untuk pumping.
Toilet bukan jawabannya, ya, Moms. Di toilet, tentu banyak bakteri yang bisa mencemari ASI yang Moms perah. Solusinya, gunakan apron untuk pumping dan pilihlah pompa ASI yang tidak bising sehingga tidak menarik perhatian atau mengganggu rekan kerja Moms.
- Tidak adanya freezer atau kulkas.
Kadang, pekerjaanku menuntutku pergi keluar kantor sehingga tidak memungkinkan bagiku untuk menyimpan ASIP di kulkas atau freezer. Untuk mengatasinya, Moms cukup menyimpan ASIP di cooling bag yang berisikan dua ice pack yang sudah dibekukan. Jangan lupa untuk langsung memindahkan ASIP ke kulkas sesampainya di rumah ya, Moms.
- Rekan kerja yang kurang suportif.
Terkadang, Ibu menyusui yang memerah ASI di kantor dijadikan bahan bercandaan oleh rekan kerjanya. Memang, rekan-rekan ini tidak bermaksud menyakiti tapi ini sudah masuk ke dalam pelecehan, loh, Moms. Moms bisa mengedukasi tentang hak Moms untuk memerah serta mengingatkan rekan Moms bahwa bercandaan tersebut tidaklah pantas.
- Bingung cara mencuci dan mensterilkan alat pompa.
Kita semua tahu, mencuci dan mensterilkan alat pompa memakan waktu yang banyak. Apalagi selama di kantor idealnya kita memompa setiap 3-4 jam sekali. Kurang mungkin rasanya mencuci pompa setiap dipakai, belum lagi minimnya alat untuk mensteril dan mengeringkan pompa ASI. Salah salah, Moms malah bisa mengotori pompa ASI loh. Solusinya? Simpan pompa ASI Moms (kecuali mesin dan selangnya) di dalam wadah kedap udara, lalu masukkan ke chiller. Moms bisa langsung memakainya kembali tanpa mengelap atau membilasnya. ASI yang tertinggal di pompa dapat bertahan selama 12 jam jika disimpan di chiller. Jika tidak ada kulkas, Moms bisa menyimpannya di cooling bag berisikan ice pack yang sudah dibekukan. Tapi, jangan masukkan alat pompa ke dalam freezer ya, Moms karena sisa ASI bisa membeku dan menyumbat pompa ASI.
Demikian tipsku dalam mengatasi kendala pumping untuk para working Moms. Semoga membantu ya. Selamat meng-ASI-hi!
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments