Susu formula merupakan alternatif sumber makanan bayi baru lahir selain ASI. Keputusan untuk memberikan susu formula sebagai alternatif ASI tentu sudah dipikirkan matang-matang oleh Moms, ya?
Meski sudah memilih susu formula dengan komposisi yang paling dibutuhkan si Kecil, ada kalanya proses pemberian susu ini tidak lancar atau mengalami kendala. Padahal, pemenuhan nutrisi sejak dini sangat penting bagi kelancaran tumbuh kembang si Kecil.
Jangan sampai kendala memberikan susu formula tidak diketahui gejalanya yang menyebabkan gangguan tumbuh kembang si Kecil. Setiap memberikan susu formula merek baru, cobalah Moms evaluasi apakah si Kecil menunjukkan tanda-tanda tidak cocok produk susu formula. Sebab, tidak semua susu formula cocok untuk si Kecil.
Pada bayi yang menunjukkan tanda-tanda rewel, gumoh, sakit perut, diare, setelah minum susu formula, hal tersebut bisa jadi karena si Kecil alergi susu atau mengalami intoleransi laktosa.
Apa perbedaan alergi susu sapi dengan intoleransi laktosa?
Pengertian alergi susu sapi adalah kondisi imun si Kecil merespons berlebihan terhadap salah satu protein dalam susu formula.
Sementara itu, pengertian intoleransi laktosa adalah reaksi tubuh akibat ketidakmampuan tubuh dalam mencerna laktosa. Adapun laktosa itu adalah gula alami yang bisa ditemukan dalam susu hewani.
Baik alergi susu sapi dan intoleransi laktosa memiliki gejala yang mirip-mirip. Sehingga, tak jarang sulit mengidentifikasi apakah seorang anak sedang mengalami alergi susu sapi atau intoleransi laktosa.
Kapan Moms bisa mengetahui bahwa si Kecil tidak cocok susu formula?
Setiap bayi memiliki kondisi berbeda-beda untuk dapat dipastikan dia tidak cocok susu formula. Reaksi alergi bisa muncul dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah minum.
Apakah gumoh tanda tidak cocok susu formula?
Perlu Moms tahu, pemberian susu formula pada bayi mengakibatkan feses bergerak lebih lambat ke usus. Hal ini dapat menyebabkan kondisi perut kembung, perut banyak buang gas, dan gumoh.
Supaya si Kecil tidak gumoh ketika mengonsumsi susu formula, tips berikut dapat Moms terapkan:
-
Pastikan posisi memberikan susu formula sudah benar
-
Hindari memberikan susu formula dengan porsi yang terlalu berlebihan
-
Sendawakan si Kecil setelah minum susu formula
-
Beri jeda setelah memberikan susu sebelum si Kecil beraktivitas kembali
-
Pastikan posisi tidur si Kecil tidak tengkurap
Apa saja ciri ciri anak tidak cocok sama susu formula?
Ciri-ciri tidak cocok susu formula karena alergi susu sapi
-
Eksim yang tidak sembuh-sembuh meski sudah diobati
-
Ruam merah, gatal-gatal, atau bengkak di wajah, sekitar mata, dan bibir
-
Gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi, sakit perut, muntah, kolik, BAB berdarah
-
Gangguan pernapasan seperti batuk-batuk, sesak napas, mengi
-
Hidung tersumbat, pilek, atau bergejala demam
-
Reaksi anafilaksis (syok) yang harus ditangani segera oleh medis
Ciri-ciri tidak cocok susu formula karena intoleransi laktosa
Diare, muntah, kembung, nyeri / kram perut yang muncul dalam waktu beberapa menit hingga beberapa jam setelah minum susu formula. Sementara untuk feses bayi intoleransi laktosa ciri-cirinya cair, berwarna hijau, dan berbusa. Dalam jangka panjang, bayi bisa kesulitan menambah berat badan dan mudah rewel.
Apa ciri pup bayi yang tidak cocok susu formula?
Bertekstur encer, warna feses bayi tidak cocok susu formula hijau atau gelap kehitaman, berlendir, terkadang disertai dengan darah, berbau sangat menyengat.
Bagaimana cara mengatasi bayi tidak cocok susu formula?
Periksakan si Kecil segera ke dokter
Agar dapat ditangani dengan tepat, Moms perlu mengkonsultasikan apa yang si Kecil alami ke dokter. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan memastikan penyebab reaksi alergi susu sapi yang muncul. Dokter mungkin akan menyarankan susu formula lain yang lebih cocok dengan kondisi si Kecil.
Jangan langsung mengganti susu formula dengan jenis / merek lain
Jika si Kecil diduga sakit karena tidak cocok susu sapi, jangan terburu-buru mengganti susu formula yang sekarang dikonsumsi ke jenis / merek lain, termasuk susu dengan bahan dasar kedelai (susu soya). Sebab, tindakan ini akan mempersulit dokter mendiagnosa susu formula manakah yang membuat si Kecil memunculkan reaksi alergi.
Hindari atau batasi produk susu / makanan mengandung laktosa
Tips ini berlaku untuk si Kecil yang mengalami intoleransi laktosa. Bijak dan telitilah dalam memeriksa label makanan untuk memastikan bahwa makanan yang akan dikonsumsi si Kecil bebas laktosa. Untuk produk susu, Moms mungkin bisa mempertimbangkan susu bebas laktosa – tentu saja setelah mendapat persetujuan dari dokter.
Hidangkan makanan bergizi yang mengandung kalsium tinggi
Anak yang tidak bisa minum susu berpotensi kekurangan kalsium, sebab susu merupakan sumber makanan mengandung kalsium tinggi. Karena itulah, lengkapi nutrisinya dengan makanan pendamping ASI kaya kalsium seperti jus buah, sayuran hijau, dan ikan salmon. Selain makanan kaya kalsium, jangan lupa lengkapi menunya dengan vitamin dan mineral penunjang kalsium lainnya misalnya
Lakukan hal berikut untuk redakan sakit perut si Kecil
-
Usap-usap punggungnya
-
Kompres perut dengan menggunakan handuk hangat
-
Sendawakan si Kecil setelah minum susu lebih sering
-
Gendong sambil jalan-jalan di lingkungan rumah
-
Putar lagu kesukaan si Kecil
Berikan susu formula hipoalergenik
Susu dengan formula hipoalergenik tidak menimbulkan alergi protein susu pada bayi. Apa pun susu yang dipilih, Moms harus selalu mengkonsultasikannya dengan dokter anak yang menangani si Kecil. Moms juga dapat memberikan susu formula soya apabila dokter memperbolehkan.
Efek samping memberikan susu formula kepada si Kecil apa saja?
Jika tidak ada hambatan atau kendala berarti, Moms hendaknya tetap memberikan ASI selama setidaknya si Kecil berusia 2 tahun. Hal ini untuk meminimalkan efek samping susu formula dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap si Kecil, yang meliputi:
-
Konstipasi
-
Diare
-
Alergi
-
Kurang gizi
-
Obesitas
-
Asma
-
Penyakit jantung
-
Kulit kering
-
Infeksi karena kontaminasi bakteri
-
Gangguan perkembangan kognitif
Efek samping gonta-ganti susu formula apa saja?
Moms tidak disarankan untuk menggonta-ganti jenis / merek susu formula si Kecil, kecuali jika susu formula yang sedang dikonsumsi menimbulkan reaksi ketidak cocokan.
Alasan utama tidak boleh bergonta-ganti susu formula adalah untuk melindungi pencernaan si Kecil supaya tidak kaget. Gejalanya bisa meliputi diare, perut kembung, dan perut bergas. Adapun tahapan adaptasi si Kecil terhadap susu formula yang baru bisa mencapai 14 hari.
Apa saja tips memilih susu formula terbaik buat bayi baru lahir?
Jika memang si Kecil membutuhkan nutrisi tambahan melalui susu formula, selalu pilih susu formula yang terbaik. Simaklah tips memilih susu formula terbaik berikut.
-
Mengandung bahan dasar susu sapi hipoalergenik atau kedelai bernutrisi
-
Mengandung protein, prebiotik, probiotik, AA, DHA, dan Alfa Laktalbumin
-
Memiliki tanggal kedaluwarsa masih panjang / tidak melewati tanggal
-
Mempunyai komposisi yang sesuai dengan usia si Kecil
-
Memastikan kemasan susu baik dan tertutup rapat
Jangan biarkan alergi susu atau intoleransi laktosa membuat si Kecil terhambat pemberian nutrisinya, ya, Moms!
Referensi: Alo Dokter, Enfa, Morinaga, Primaya Hospital, Sehat Q
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments