Siapa sih orang tua yang tidak menginginkan proses kehamilannya lancar tidak ada satu apapun yang menghambatnya? Semua pasti memberikan yang terbaik saat sedang hamil karena ingin calon bayinya lahir dengan sehat sempurna, namun bukan kuasa kita jika terjadi hal-hal yang diluar dugaan selama masa kehamilan, seperti yang saya alami pada anak pertama saya.
Dari awal hamil memang saya hampir mengalami hyperemesis gravidarum namun sekuat tenaga saya mencoba bertahan agar tidak sampai di opname, berusaha untuk makan walau tidak banyak namun rutin, berusaha untuk memenuhi nutrisiku dan janin, saya berjuang untuk itu dan akhirnya saya tidak sempat di opname karena keadaan mulai stabil. Mengalami morning sickness hingga usia kehamilan 5 bulan mungkin karena saya ada maag jadi asam lambung lebih sering naik namun membaik setelah diberi obat maag yang memang aman untuk ibu hamil. Walau tidak ada kaitannya dengan tali pusat janin yang tepilin, namun saya telah merasakan adanya ketidakmaksimal saya dalam menjalani kehamilan dengan baik karena terlalu mengikuti mood yang benar-benar tidak bisa makan dan minum vitamin dari dokter kandungan. Setelah hampir memasuki usia kehamilan 6 bulan, saya merasa sudah baikan, makan pun sudah mulai enak bahkan sehari bisa sampai 5 kali ditambah cemilan dan susu hamil baru sebulan menikmati masa-masa kehamilan, diusia 7 bulan terlihat jelas oleh alat USG dokter kalau tali pusat bayiku terpilin/terpelintir, terlihat kusut seperti kabel telepon. Saya agak sedikit kaget tapi belum mengetahui lebih dalam tentang kasus ini yang jarang terjadi pada kehamilan, namun setelah mendapatkan penjelasan dari dokter dan googling saya jadi mengerti bahwa ini termasuk salah satu kelainan tali pusat, lalu apa yang harus dilakukan?
Tak ada yang bisa dilakukan karena ini bukanlah merupakan lilitan dileher bayi yang bisa terlepas sewaktu-waktu. Saya harus berjuang lebih keras karena usia 7 bulan kehamilan, bayiku baru memiliki bobot 1800 kg. Ternyata efek dari tali pusat terpilin ini adalah nutrisi yang saya konsumsi sulit untuk masuk ke bayiku karena penghantar makanannya terganggu. Makanan yang membuat bayi cepat besar dalam kandungan pun aku konsumsi, seperti buah alpukat, es krim, dan lain sebagainya demi bisa mencapai berat maksimal saat akan lahir nanti.
Dari usia 7 bulan ini dokter sudah memberitahu akan melakukan caesar untuk kelahirannya nanti karena takut resiko gagal janin seperti yang aku baca, banyak bayi yang mengalami IUFD karena ketidaktahuan kalau mereka mengalami kelainan tali pusat ini.
2 minggu sebelum caesar, berat bayiku masih kurang 500gr, tak ingin ia masuk inkubator, saya berusaha makan lebih banyak lagi dengan nutrisi yang lebih baik lagi, susu hamil pun saya konsumsi 2x sehari dengan tekstur yang agak kental, entah salah atau benar yang saya lakukan namun saat kelahirannya bayi berhasil mencapai 2,7 kg. Namun apa efek dari tali pusat terpilin selama kehamilan dengan tumbuh kembang anakku saat ini?
Memang tidak ada penelitian yang menunjukkan ada atau tidak ada korelasi antara itu, namun saya melihat sendiri anakku mengalami keterlambatan motorik terutama yang berkaitan dengan kekuatan otot. Fisiknya tidak kuat seperti anak-anak seusianya yakni 22 bulan yang kurang menyukai aktivitas fisik seperti memanjat, melompat-lompat serta bergelantungan. Saya pun merasa bahwa memang ini efek dari kurangnya nutrisi sewaktu masih menjadi janin dan ini benar-benar pengalaman pertama saya yang membuat saya agak sedikit trauma ketika harus hamil lagi dan menjalani morning sickness, namun kuasa Tuhan berkata lain, saya diberi anak kedua dengan proses kehamilan yang lancar jaya bahkan tidak mengalami morning sickness.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments