Gejala kecemasan akan perpisahan yang terjadi pada bayi terhadap pengasuh primernya. Kira-kira seperti itulah yang dimaksud separation anxiety.
Tentang hal ini, Akbar bisa nempel sepanjang waktu sama saya. Saya tidak ada dalam pandangannya walaupun sekejap saja, Akbar merengek sampai nangis. Apalagi kalau Akbar sedang berada di tempat baru, atau sedang bertemu dengan orang asing. Maunya nempel sama ibunya saja.
Inilah yang membuat saya khawatir kalau misalnya mau meninggalkan Akbar untuk urusan tertentu. Takut kalau tidak sama saya dia rewel terus, tidak mau sama orang lain.
Saya masih ingat sekali. Ketika Akbar masih 8 bulan, pertama kali perjalanan jauh, ke Purwokerto, Akbar menangis setiap kali tidak bersama saya. Ditinggal ke toilet, solat, nangis. Waktu saya mau makan, Akbar dipangku uti, meskipun disebelah saya, tetep saja Akbar nangis. Di penginapan, pokoknya kalau tidak sama saya, Akbar nangis. Jadi pas mandi, solat, saya dengar tangisannya Akbar rasanya kasihan.
Pun ketika di rumah. Setiap kali mulai maghrib, Akbar menangis jika tidak bersama saya. Belum ada yang bisa momong Akbar kalau sehabis maghrib. Rasanya saya tidak bisa mengerjakan apa-apa sehabis maghrib karena Akbar tidak mau sama yang lain. Padahal kalau pagi siang sama akung utinya tidak apa-apa.
Jadinya saya selalu khawatir kalau mau meninggalkan akbar kemana-mana.
Hari ini, surprise, Akbar bisa saya tinggal ke Bank kurang lebih sejam. Akbar di mobil sama akung, uti, dan elzio. Kata akung uti Akbar tidak rewel sama sekali. Alhamdulillah. Semoga ini pertanda bagus. Pelan-pelan akbar sudah bisa ditinggal dengan selain ibunya. Pelan-pelan mengurangi separation anxiety.
Lantas, bagaimana Akbar akhirnya bisa sampai tahap ini, pelan-pelan bisa ditinggal ibunya? Kalau menurut saya, hanya masalah waktu saja. Si kecil perlu waktu untuk beradaptasi dengan dunia barunya. Tinggal kita sebagai orang tua berusaha selalu sabar mendampingi. Terdengar klise. Sabar. Kata yang mudah diucapkan namun sulit diimplementasikan. Namun inilah yang bisa kita usahakan.
Awalnya memang terasa tidak nyaman. Kemana-mana si kecil nempel terus. Namun dengan mencoba memahami apa yang dirasakan si kecil_bahwa wajar saja si kecil maunya nempel terus, karena dunia ini baru bagi mereka_semoga bisa sedikit menambah stok sabar. Apa yang kita anggap biasa saja, bisa jadi bagi mereka masih menakutkan. Mereka perlu seseorang yang bisa membuat nyaman.
Demak, 4 Juni 2021, 11.02 PM
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments