Mungkin beberapa Mom mash belum mengetahui apa itu screening USG 4D. Jadi, Screening USG 4D ini dilakukan oleh dokter obgyn yang mengambil sub specialis fetomaternal. Dokter obgyn yang tidak mengambil sub specialis ini tidak bisa membaca hasil screening ini. Screening USG 4D dilakukan bukan hanya untuk melihat wajah sang bayi tapi untuk melihat perkembangan janin. Untuk melihat anatomi tubuh janin sepeti jantung, otak, ginjal, paru paru dan lain-lain.
Saya termasuk Moms yang terlambat mengetahui tentang screening USG 4D. Karena itu saya hanya melakukan screening 1 kali. Saat itu usia kandungan saya 25 minggu dan sudah terlihat detail anatominya, bahkan detail otakpun bisa dibaca oleh dokter obgyn fetomaternal.
Dari hasil screening USG 4D dokter obgyn fetomaternal dapat mendeteksi/mendiagnosa kelainan pada janin dan ibu. Misalnya melihat adanya kelainan genetik, gangguan pembentukan organ, deteksi keguguran, stillbirth (bayi lahir dalam keadaan meninggal), bayi premature dan screening untuk kelainan kromosom, Jadi kalo misal ada kelainan bisa ditangani lebih awal.
Untuk ibu hamil yang sangat disarankan untuk melakukan sceering USG 4D yaitu ibu yang mempunyai riwayat penyakit diabetes, jantung, pernah mengalami keguguran yang tidak tahu penyebabnya, paru, asma dan lain-lain.
Screening USG 4D sebaiknya dilakukan 2-3 kali dalam masa kehamilan. Sreening usia kandungan 11-15 minggu, untuk melihat ketebalan leher, tulang belakang, jari2, tulang hidung, trisomi fetal (sindroma down, ini hanya dapat terliat saat usia kandungan 11-15 minggu lebih dari itu sudah tidak bisa terlihat) dan bibir sumbing. Screening usia kandungan 15 - 26 minggu, untuk melihat anatomi janin secara teliti.
Semoga bermanfaat.
By: Paramitha Dwi Wulandari
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments