Beberapa waktu yang lalu, saya pernah membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa tidak boleh menggunakan kata “JANGAN” atau “NO” kepada anak-anak kita.
Seberapa baiknya maksud dan tujuan dari artikel tersebut, tanpa bermaksud merendahkan, saya kurang setuju. Menurut saya, anak tetap perlu diberitahu mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak. Tetap boleh menggunakan kata “JANGAN” atau “NO”, asalkan tidak digunakan secara abusive. Maksud abusive di sini adalah jadi melarang anak untuk melakukan kegiatan apa pun.
Anak tetap perlu dibiarkan berkreasi sesuai dengan daya imajinasinya, tapi penting untuk dibatasi.
Apa Maksud Dibatasi?
Kelak si Kecil akan tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri, dan tentu saja sebagai makhluk sosial, tidak lepas dari pengaruh dan adaptasi dengan orang lain serta lingkungan sekitarnya. Di lingkungan sekitar pasti berlaku peraturan dan norma-norma, baik yang tertulis ataupun tidak. Oleh karena itu, supaya menjadi pribadi yang bisa bertanggung jawab, anak kecil perlu diajarkan tentang mana yang bisa diterima dari peraturan dan norma tersebut, serta mana yang tidak bisa diterima.
Selain itu, perlu untuk menggunakan kata “JANGAN” atau “NO” saat memberitahu anak ketika mereka melakukan hal yang berbahaya, baik kepada diri mereka sendiri atau orang lain. Dengan larangan, anak akan tahu bahwa hal tersebut berbahaya bagi dirinya atau orang lain. Kalau tidak dilarang, mana mungkin mereka tahu, bukan? Apakah mau menunggu sampai bahaya itu benar-benar terjadi dulu? Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. So, mengatakan “NO” atau “JANGAN” juga merupakan sebuah prevention terhadap harm.
Jadi, boleh saja mengatakan “JANGAN” atau “NO” pada anak kecil, asal disertai dengan alasannya, sehingga anak pun mengerti mengapa mereka dilarang melakukan hal tersebut. Bukan sembarang saja. Kalau bukan dimulai sejak kecil, mau kapan dimulai? Saya percaya bahwa segala sesuatu yang baik maupun tidak baik akan dimulai dari kebiasaan.
Yuk, coba ajarkan anak dengan berkata “NO” atau “JANGAN”, tapi dengan BERTANGGUNG JAWAB. Apa pun yang dilakukan orang tua akan dijadikan contoh oleh anak-anak lho, Moms. Jadi, walaupun sedang memberi kata “negatif”, kita tetap bisa memberi contoh positif kepada anak-anak, yaitu dengan bertanggung jawab, pelarangan tidak abusive, dan disertai dengan alasan.
Let’s be a responsible parent for our kids!
Semoga bermanfaat.
By: Stefi Tjan
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments