Anak bungsu Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Rayyanza Malik Ahmad, baru-baru ini jatuh sakit. Dalam postingan Instagramnya, Raffi menjelaskan bahwa anaknya itu sulit tidur, badannya anget, dan terlihat lemas. Tidak hanya Raffi, Suster Rini yang merawat Rayyanza juga mengunggah video Rayyanza sedang tertidur di gendongannya.
Meski sudah membaik, Rayyanza sempat membuat Keluarga Raffi & Gigi serta suster yang merawatnya khawatir. Gimana, sih, cara merawat balita seusia Rayyanza agar si Kecil tetap nyaman dan cepat pulih dari sakit? Intip cara Keluarga Gigi merawat Rayyanza berikut ini, Moms!
Bahayakah balita sakit panas?
Moms & Dads pasti pernah mendapati si Kecil sakit panas. Memang, demam pada balita harus mendapatkan penanganan yang tepat. Meski begitu, di sebagian besar kasus, demam pada balita tidak berbahaya. Bahkan, demam bisa menjadi pertanda bahwa tubuh si Kecil sedang melawan infeksi secara alami dan efektif. Kesimpulannya, Moms & Dads perlu mengetahui penyebab demam pada si Kecil dan tanda-tanda apa saja yang mengindikasikan bahwa demam tersebut berbahaya dan harus segera ditangani oleh dokter.
Berapa suhu normal anak balita?
Suhu normal balita dapat diketahui dengan lebih akurat apabila Moms & Dads menggunakan metode pengukuran suhu yang tepat sesuai usianya.
Rekomendasi metode pengukuran suhu pada anak-anak sesuai usia:
Range suhu normal anak berdasarkan metode pengukuran suhu:
Metode
|
Range temperatur normal
|
Rektum
|
36.6°C - 37.9°C
|
Mulut
|
35.5°C - 37.5°C
|
Ketiak
|
36.5°C - 37.5°C
|
Telinga
|
35.8°C - 37.9°C
|
Jika pengukuran suhu si Kecil terbaca di atas range temperatur normal, maka si Kecil dinyatakan sedang demam. Jangan panik dulu jika si Kecil demam tinggi, ya. Bagaimana kondisi fisik yang terlihat dan tingkah laku si Kecil ketika demam adalah pertanda yang lebih akurat untuk menentukan tingkat keparahan sakit si Kecil. Sebab, anak dengan infeksi ringan dapat mengalami demam tinggi, sedangkan anak dengan infeksi berat mungkin saja malah tidak mengalami demam sama sekali.
Baca Juga: Tips Anti Panik Merawat si Kecil di Musim Hujan
Apa saja faktor risiko demam pada balita?
Balita masih memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga mudah demam. Inilah sebabnya makanan dan minuman yang telah terkontaminasi serta faktor lingkungan meningkatkan risiko demam si Kecil. Sering kontak langsung dengan banyak orang, apalagi di lingkungan yang tidak sehat, membuka peluang lebih tinggi bagi bayi untuk terinfeksi yang dapat menyebabkan demam.
Apa saja penyebab demam pada balita?
Demam adalah tanda bahwa tubuh bekerja dengan baik untuk melawan dan mengatasi infeksi. Sebab, sebagian besar virus dan bakteri jahat hanya dapat berkembang biak ketika kondisinya tepat. Salah satu kondisi tersebut adalah hidup di temperatur yang tepat. Maka dari itu, menaikkan suhu badan adalah cara yang sangat efektif untuk mematikan virus dan bakteri jahat.
Meski demam adalah bentuk pertahanan tubuh si Kecil, waspadailah penyebab demam sehingga si Kecil dapat diberikan penanganan yang tepat. Penyebab demam pada balita antara lain:
- Lingkungan yang membikin gerah
- Pakaian yang terlalu tebal atau berlapis-lapis
- Efek samping imunisasi
- Diare akibat makanan yang tidak steril
- Infeksi saluran pernapasan akibat virus atau bakteri jahat
- Infeksi saluran kemih, dsb.
Apa saja gejala demam pada balita?
Umumnya, si Kecil saat sakit panas atau demam akan menunjukkan tanda dan gejala sebagai berikut:
- Napas lebih cepat
- Sering menangis
- Nafsu makan menurun
- Mudah marah dan rewel
- Tubuh terlihat lemas dan lesu
- Sulit tidur atau tidur lebih lama
- Kejang-kejang

Bagaimana cara merawat anak yang sakit demam?
- Kompres si Kecil dengan menggunakan air hangat
- Periksa suhu tubuhnya dengan menggunakan termometer secara berkala
- Jaga si Kecil tetap nyaman, tidak kedinginan atau kepanasan
- Cegah dehidrasi dengan mencukupi kebutuhan cairannya
- Pastikan suhu ruangan tempat si Kecil istirahat tetap nyaman
- Dorong si Kecil untuk beristirahat atau tidur
- Kenakan pakaian yang tipis sehingga hawa panas di tubuh dapat keluar
- Berikan makanan yang disukai si Kecil dengan tekstur yang mudah dicerna
- Minumkan obat penurun demam khusus anak atau sesuai resep dokter
Baca Juga: Obat Batuk Pilek untuk Bayi 0-6 Bulan
Kapan harus menghubungi dokter ketika si Kecil demam?
Segera bawa si Kecil ke rumah sakit atau hubungilah dokter jika:
- Demam ketika si Kecil berusia kurang dari 6 bulan
- Demam lebih dari 48-72 jam (atau lebih dari 24 jam jika si Kecil berusia di bawah 2 tahun)
- Demam tinggi dengan suhu 40 derajat Celcius atau lebih
- Terlalu rewel atau mudah tersinggung
- Mengantuk berlebihan, terlihat lesu, atau tidak merespon
- Batuk-batuk terus-menerus (mengi)
- Ada gejala lain seperti tenggorokan sangat sakit, sakit telinga, leher kaku, tau sakit kepala parah
- Demam disertai ruam, bintik-bintik, atau tanda penyakit lain yang mengkhawatirkan
Bagaimana cara mencegah demam pada balita?
Seperti kata pepatah “Mencegah lebih baik daripada mengobati”, Moms & Dads dapat mencegah demam pada si Kecil. Cara paling efektif adalah mengajarkannya membiasakan beberapa metode untuk menjaga kebersihan diri, yaitu:
- Mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan setelah berinteraksi dengan orang sakit
- Menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan jika tidak ada air dan sabun
- Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
- Tidak menyentuh mata, mulut, dan hidung saat tangan sedang kotor
- Tidak berbagi alat makan dan minum dengan orang lain
Baca Juga: Si Kecil Mulai Bersin-Bersin? Cegah Bapil dengan Cara Berikut Ini!
Nah, itulah beberapa tips merawat anak balita yang lagi demam sekaligus kiat-kiat untuk mencegah demam menjangkiti Buah Hati kita!
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments