Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini adalah bulan yang menjadikan orang-oang berlomba untuk melakukan amal ibadah. Tidak terkecuali ibu hamil dan menyusui. Akan tetapi, agama Islam memberi kelonggaran kepada bumil dan busui yang ingin berpuasa pada bulan Ramadhan dengan cara dapat menggantinya di waktu lain atau dengan membayar fidyah.
Saya bersyukur sekali bisa berpuasa ketika hamil tahun lalu. Kali ini yang menjadi tantangan saya yaitu berpuasa ketika masih dalam masa menyusui. Tingkat rasa lapar saya selama hamil dan menyusui memang berbeda, lebih mudah lapar ketika menyusui. Sebelum berbagi tips, saya ingin mengingatkan bahwa, busui dengan bayi yang usianya kurang dari 6 bulan tidak dianjurkan berpuasa ya. Kecuali, Moms memang selalu memiliki stok ASIP.
Berikut ini saya akan berbagi tips bagaimana saya menjalankan ibadah puasa selama menjadi ibu hamil dan menyusui.
- Bagi ibu hamil, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau bidan. Tanyakan kepada tenaga medis terkait dengan kondisi Moms dan janin dalam kandungan.
- Cukupi asupan gizi seimbang. Nutrisi bagi bumil dan busui ketika sahur dan berbuka hampir sama. Tetap makan 3 kali sehari. Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan tinggi protein sangat dianjurkan krn mampu menahan rasa lapar. Jangan lupa konsumsi sayuran dan buah-buahan. Suplemen bagi bumil dan busui juga harus rutin dikonsumsi. Bagi busui mungkin bisa dengan menambah minuman pelancar ASI.
- Dianjurkan makan makanan ringan atau cemilan setelah sholat tarawih. Jam 9-10 malam dilanjutkan makan untuk yang kedua kalinya. Oh iya, setiap berbuka jangan langsung minum air dingin ya moms, lebih baik minum minuman hangat karena ini dapat membantu kinerja lambung kembali dan memperlancar produksi ASI.
- Konsumsi kurma, habbatussauda dan madu. Ketika hamil, setiap kali makan saya mengonsumsi kurma 7 butir. Ketika menyusui, juga minuman pelancar ASI yang mengandung madu dan habbatussauda ini bisa dijadikan alternatif utk mengonsumsi habbatussauda dan madu.
- Perbanyak cairan. Konsumsi air putih 2-3 liter per hari. Bisa diselingi dengan minum jus buah, sup buah, susu sereal, teh pelancar ASI, dan sebagainya.
- Istirahat yang cukup. Para bumil yang sudah memasuki usia kandungan trimester akhir memang dianjurkan sering bergerak aktif. Tapi kali ini boleh dikurangi ya tapi tetap jangan males-malesan.
- Hentikan puasa jika Moms merasa lemas, mata berkunang-kunang, pusing, badan gemetar. Jangan memaksakan puasa bila Moms tidak sanggup, atau merasa khawatir dengan kesehatan diri sendiri maupun bayi. Bagaimanapun, puasa bagi ibu hamil dan ibu menyusui dapat digantikan dengan fidyah ataupun puasa di hari-hari lainnya.
- Hindari stress. Puasa juga melatih kesabaran bagi bumil dan janinnya jadi sebisa mungkin jauhi dorongan rasa marah dan emosi. Sedangkan bagi busui, Moms hendaknya tetap tenang beribadah dan percaya diri terus menyusui, jangan merasa khawatir ASInya akan berkurang. Sebab rasa cemas tersebut justru akan menghalangi kerja hormon oksitosin mengeluarkan ASI dari payudara, sehingga akan nampak seolah-olah ASI Moms berkurang. Ingatlah bahwa menyusui pun juga ibadah.
Semoga bermanfaat.
By: Nawang Khusnul Muliawaty
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments