Setelah di cek oleh obygn B, beliau bilang "Ini bayi ibu sudah kelaparan di dalam karena plasentanya sudah matang jadi sudah tidak bisa menyalurkan makanan lagi". Dan menyarankan saya untuk test CTG untuk cek detak jantung bayinya. Benar saja sesuai perkiraan beliau, detak jantung janin saya sudah lemah.
Beliau lalu bilang, "Kalau ibu mau second opinion dari saya, saya menyarankan untuk segera operasi cezar, normal atau cezar sama saja bu, yang penting semua sehat. Ini bayi ibu tidak bisa bertahan kalau sampai kena kontraksi (untungnya saya belum kontraksi). Sayang ini sudah 9 bulan jangan sampai hilang bayinya karena saya juga dulu sempat ada kasus seperti ini dan tidak tertolong."
Saya dan suami kaget, yang tadinya hanya sekedar mendapat cuti sakit tapi kok malah jadi begini. Padahal hari sabtunya saya baru checkup ke obygn langganan (sebut saja obgyn A) dan beliau bilang ini air ketubannya agak kurang (padahal saya tidak ada cairan keluar), beliau menyarakan saya untuk kembali lagi sabtu depan dan jika masih terus berkurang air ketubannya, mau tidak mau harus dioperasi.
Nurut sama si obygn B, saya langsung kontek obgyn A dengan melampirkan foto hasil CTG. Si obgyn A langsung panik, saat itu juga disuru langsung ke RS dan harus minum air gula. Jadilah saya dan suami ambil peralatan di rumah di cakung dan langsung meluncur ke serpong. Selama perjalanan, obgyn A menyuruh saya untuk cek pergerakan janin. Memang selama hamil si jabang bayi tidak begitu aktif, sepertinya saya belom pernah merasakan yg namanya tendangan bayi, hanya seperti dijejek saja.
Setelah kursng lebih 2.5 jam, sampailah saya di RS tujuan. Saya harus CTG lagi untuk melihat apakah ada perbaikan setelah saya minum air gula. Ternyata tidak ada. Jam 8 malam setelah saya selesai CTG, obgyn A bilang kalau lebih baik dioperasi hari itu juga karena sudah lemah, biarpun usia kandungan pas 37 week sudah tidak prematur, tetapi masih ada kemungkinan otak bayi belum berkembang sempurna.
Belum siap mental, saya berpikir untuk tunda besok saja, tapi dokter bilang lebih baik di-treat di luar oleh dsa daripada dibiarkan di dalam ga ada yg bs kontrol. Akhirnya malam itu juga jam 10 malam saya masuk ruang operasi.
Puji Tuhan bayi saya lahir normal dan sehat dengan berat 2.37 kg.
Satu hal yang saya mau share adalah pentingnya 2nd opinion dari dokter kalau memang ada masalah dengan kehamilan.
Bukannya tidak percaya atau merendahkan tetapi akan lebih baik mendapatkan referensi yang lebih banyak.
Karena sebenarnya pada semester tengah kehamilan ketika routine check up dengan obygn A, beliau bilang kalau janin ini tidak mengalami kenaikan berat yang signifikan, padahal berat badan saya naik banyak. Beliau memberi saya obat dan menyuruh saya makan kiwi, katanya kemungkinan besar karena terkena polusi. Saya memutuskan tidak minum obatny karena setelah saya Googling itu adalah obat pengencer darah. Saya takut jadi saya memutuskan hanya makan banyak kiwi. Setelah itu katanya mengalami kenaikan sedikit dan saya disuru lanjut makan kiwi. Sampai pada sebelum operasi, beliau masih bingung kenapa dengan bayi saya tiba2 kondisinya begitu.
Padahal ketika saya checkup dengan obgyn B di dekat rumah sebelumnya, beliau bilang kalau placenta saya sudah tua sehingga si bayi tidak bisa menerima makanan lagi dan sudah sangat kelaparan di dalam. Kondisi ini sebenarnya bisa diobati jika diketahui dari awal.
Saat itu saya berpikir apa yang akan terjadi jika saya mencari 2nd opinion dari awal si bayi dibilang tidak naik beratnya. Apakah saya bisa lahiran normal? Apakah bayi saya akan sehat dan tidak menderita kelaparan?
Pertanyaan seperti Bagaimana kalau saya ga check up ke obgyn lain di hari itu? Gimana kalau saya sudah sempat kontaksi? Apakah saya akan kehilangan si jabang bayi?
Sampai saat ini pun saya masih tidak tau pasti ada masalah apa dengan plasenta saya karena saya sehat dalam arti tidak ada diabetes, Obesitas maupun darah tinggi, tidak merokok, minum kopi dan alkohol.
Nasi sudah menjadi bubur, saya hanya bisa bersyukur sudah ditunjukkan jalan oleh yang mahakuasa. Semoga sharingan saya bisa bermanfaat.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments