Keterlambatan perkembangan motorik didefinisikan sebagai kegagalan seorang anak mencapai satu atau lebih tonggak perkembangan sesuai usianya. Mungkin sulit untuk tidak membandingkan si Kecil yang berusia tiga tahun dengan anak-anak lain seusianya. Jika Moms tidak sepenuhnya yakin keterampilan apa yang khas sudah bisa dilakukan anak berusia tiga tahun, berikut beberapa di antaranya:
1. Berlari dan berjalan tanpa tersandung kaki sendiri
2. Melompat, meloncat, dan berdiri dengan satu kaki
3. Berjalan mundur dan menaiki tangga satu demi satu
4. Menendang dan melempar bola berukuran kecil
5. Dapat sering menangkap bola yang berukuran lebih besar
6. Memanjat
7. Mulai mengayuh sepeda roda tiga
Pada anak-anak berusia tiga tahun, gangguan perkembangan motorik kasar bisa dilihat dari caranya dia membawa tubuh, menggerakkan tubuh, dan merespons stimulus yang ada. Apabila gerakan fisik si Kecil terlihat tidak terkontrol atau tidak seimbang, misalnya gerakan tidak seimbang antara anggota tubuh bagian kanan dan kiri, itu merupakan tanda-tanda kuat terjadinya gangguan perkembangan motorik kasar. Tanda lainnya adalah gangguan refleks tubuh dan gangguan tonus otot.
Jika pada usia tiga tahun si Kecil belum tampak memperlihatkan tanda-tanda tonggak perkembangan sesuai usianya, penyebabnya antara lain:
1. Kelainan otak
2. Kelainan kromosom
3. Infeksi
4. Encephalopathy (gangguan sebelum atau mendekati kelahiran) statis, termasuk di antaranya kelahiran prematur
5. Encephalopahty progresif, termasuk penyakit metabolik, sindrom neurocutaneous, sindrom Rett, dan hydrocephalus
6. Sedikitnya rangsangan yang diterima si Kecil selama dari baru lahir hingga saat ini
7. Orang tua terlalu berhati-hati atau protektif seperti tidak membiarkan si Kecil bergerak bebas atau terlalu sering menggendongnya
8. Jarang bermain dengan teman sebayanya sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk bergerak atau mengeksplorasi tubuhnya
Keterampilan motorik kasar berkaitan erat dengan keseimbangan dan koordinasi. Kesulitan melakukan keterampilan tersebut bisa menjadi tanda gangguan koordinasi perkembangan, yang pada beberapa orang mungkin disebut dyspraxia.
Terapi okupasi dapat membantu si Kecil membangun keterampilan motorik kasar. Di rumah, Moms dapat mencoba mengajaknya melakukan beberapa kegiatan berikut untuk meningkatkan keterampilan motorik kasarnya:
1. Bermain trampolin untuk meningkatkan keseimbangan
2. Bermain congklak untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar, keseimbangan, dan koordinasi
3. Bermain ayunan, tangga dari tambang, dan jembatan goyah yang ada di taman bermain anak-anak
4. Bermain mengejar balon atau gelembung sabun
5. Naik sepeda roda tiga, skuter, atau mobil-mobilan berpedal
6. Berdansa mengikuti irama musik untuk meningkatkan keseimbangan, koordinasi dan keterampilan urutan motorik
Selalu perhatikan dan catat perkembangan si Kecil agar dapat mendeteksi sejak dini apabila ada gangguan perkembangan. Segera konsultasikan ke dokter apabila Moms menduga si Kecil memerlukan bantuan mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar yang akan sangat berguna untuk kehidupannya di masa datang.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments