Sebagaimana diberitakan oleh VOA news, pemerintah di banyak negara di Asia termasuk Indonesia telah melonggarkan peraturan physical distancing dan bahkan mulai menyambut orang asing.
Meskipun kasus COVID-19 di Indonesia sempat naik banyak saat gelombang varian Delta menyerang, negara ini terhindar dari pandemi terburuk jika dibandingkan dengan negara lainnya.
Implikasi penurunan kasus infeksi Corona terhadap kegiatan tatap muka
COVID-19 Tracker yang diinisiasi oleh Reuters, yang terakhir diperbarui tanggal 25 November 2021 pukul 7:13 WIT pada saat artikel ini ditulis, juga menyatakan bahwa kasus infeksi COVID-19 di Indonesia menurun. Rata-rata, ada 356 kasus infeksi baru yang dilaporkan setiap harinya, yang berarti hanya 1% dari puncak rata-rata harian tertinggi yang dilaporkan pada 18 Juli saat gelombang Delta menyerang.
Kondisi pandemi yang semakin terkendali membuat beberapa tempat mulai beroperasi seperti sebelum pandemi. Tentu saja, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Aktivitas tatap muka di tempat umum seperti di perkantoran, sekolah, restoran, dsb., kembali dibuka.
Namun, meski kasus positif COVID-19 sudah jauh lebih menurun dibandingkan beberapa waktu lalu, tetap masih ada kekhawatiran masyarakat tertular virus Corona. Karena itulah, Moms dan keluarga harus tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Anjuran tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Beberapa anjuran tersebut di antaranya, memakai masker, membersihkan tangan secara teratur, menjaga jarak minimal 1 meter, dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Air purifier terbukti efektif dukung kegiatan tatap muka di masa pandemi
Keputusan Menteri Kesehatan RI tersebut di atas selain menjelaskan mengenai tindakan yang harus dilakukan masyarakat saat pandemi juga menyarankan pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat dan fasilitas umum untuk memasang air purifier. Anjuran ini diberikan bersamaan dengan anjuran untuk menjaga sirkulasi dan ventilasi udara tetap baik serta rutin merawat AC apabila ruang komunal tersebut menggunakan AC.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dalam salah satu riset mereka mengenai penggunaan air purifier yang menggunakan filter High-Efficiency Particulate Air (HEPA), menemukan bahwa perangkat air purifier dengan filter HEPA mampu mengurangi paparan aerosol SARS-CoV-2 yang disimulasikan di lingkungan dalam ruangan, yaitu hingga 65%. Persentase penurunan tingkat paparan aerosol SARS-CoV-2 ini semakin meningkat, yaitu mengurangi tingkat infeksi hingga 90%, apabila orang yang berada dalam ruangan tertutup tersebut menerapkan universal masking alias selalu menggunakan masker setiap saat.
Baca Juga: Selain Jaga Protokol Kesehatan, Lakukan Hal Ini Lindungi Keluarga dari COVID-19
Seorang dokter ICU di Rumah Sakit Addenbrooke’s di Cambridge, Inggris, Vilas Navapurkar bersama rekan penulisnya melakukan sebuah eksperimen yang menguji kinerja air purifier berfilter HEPA di dua bangsal COVID-19 yang terisi penuh, satu di bangsal umum dan satu lagi di bangsal ICU. Kemudian, para peneliti mengumpulkan sampel udara dari bangsal selama seminggu saat filter udara dinyalakan dan dua minggu saat dimatikan.
Hasilnya, tim peneliti menemukan partikel SARS-Cov-2 di udara saat filter mati tetapi tidak saat filter dihidupkan. Adapun temuan di bangsal ICU cukup mengejutkan yaitu mereka tidak menemukan banyak partikel virus di udara baik saat filternya hidup maupun mati.
David Fisman, ahli epidemiologi di University of Toronto, Kanada, yang tidak terlibat dalam penelitian Navapurkar dkk., menanggapi bahwa studi tersebut menunjukkan penggunaan air purifier HEPA sebagai cara murah dan mudah untuk mengurangi risiko penyebaran patogen di udara. Tidak hanya efektif melindungi terhadap SARS-CoV-2, pemakaian air purifier juga melindungi pasien dari patogen lain yang dapat menyebar melalui aerosol, yaitu Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Streptococcus pyogenes.
Lebih lanjut, Josh Davidson, MD, spesialis alergi dan imunologi di California, Amerika Serikat, menganggap memasang air purifier merupakan investasi cerdas untuk menjaga kualitas udara baik di ruang publik maupun di kamar tidur pribadi. Terutama, apabila anggota keluarga berisiko lebih tinggi karena memiliki asma, alergi, atau kondisi pernapasan lainnya, atau tinggal di daerah dengan tingkat polusi tinggi.
Mengapa harus air purifier berfilter HEPA?
Memilih air purifier yang akan dipasang baik di ruang komunal maupun di rumah pribadi tentunya perlu mempertimbangkan fitur dan efektivitasnya. Jangan sampai produk air purifier yang digunakan malah menimbulkan masalah baru seperti global warming.
United States Environmental Protection Agency (EPA) menyarankan masyarakat untuk memilih air purifier yang memiliki syarat-syarat berikut. Air purifier tersebut harus sudah menggunakan filter HEPA. Lalu, sudah teruji dapat menghilangkan sebagian besar partikel dalam kisaran ukuran di bawah 1 μm, yang ditunjukkan dengan nilai Clean Air Delivery Rate (CADR).
Moms juga harus tahu bahwa tidak semua filter HEPA sama. Ada grade yang digunakan untuk membedakan efisiensi penyaringan partikel udara. United States Department of Energy (DOE) menyatakan bahwa True HEPA filter adalah filter HEPA grade 13 yang dapat menghilangkan hingga 99,97% partikel berukuran 0,3 mikrometer. Filter air purifier tersebut efektif menyaring partikel-partikel udara berukuran sedang sampai kecil seperti bulu binatang, tungau debu, serbuk sari, asap rokok, hingga kuman penyakit dan virus.
Adapun produk air purifier yang harus dihindari karena tidak sesuai dengan anjuran EPA adalah yang tidak memenuhi standar industri pembuatan ozon. Kemudian, perangkat pembersih udara tersebut juga tidak boleh dengan sengaja menghasilkan ozon di ruangan yang ditempati. Jika terhirup, ozon dapat merusak paru-paru serta menimbulkan gejala nyeri dada, batuk, napas pendek, dan iritasi tenggorokan.
DREW Air Purifier dukung masyarakat #BernafasLebihBaik selama aktivitas tatap muka
DREW Air Purifier merupakan produk pembersih udara yang memenuhi anjuran-anjuran pemerintah dan badan kesehatan internasional. Selain memiliki filter HEPA 13, DREW Air Purifier juga memiliki fitur unggulan seperti carbon filter dan UV-C light. Carbon filter berfungsi untuk menghilangkan bau tidak sedap. Sementara itu, UV-C light dapat memusnahkan alergen, kuman penyakit, bakteri, dan virus. Penyebaran virus melalui aerosol dalam ruang komunal saat aktivitas tatap muka pun dapat ditekan seminimal mungkin.
Baca Juga: Moms Sudah Tahu Belum Pentingnya Menjaga Kadar Oksigen dalam Tubuh?
Berikut ini fitur dan keunggulan 2 varian DREW Air Purifier yaitu DREW Pure 1 dan DREW Pure 5
DREW Pure 1 pastikan udara di rumah berkualitas tinggi
Jika Moms mencari air purifier yang cocok dipasang di kamar tidur, ruang kerja, atau ruang pribadi lain di rumah, DREW Pure 1 jawabannya. Dengan jangkauan pembersihan udara hingga 15 meter, ukuran compact, dan desain minimalis elegan, DREW Pure 1 menghadirkan udara bersih tanpa merusak estetika rumah.
Kegunaan DREW Pure 1 selain sebagai pembersih rumah juga sebagai lampu tidur. Lampu redup yang dimilikinya mampu ciptakan suasana relaks dan hangat. Cocok sekali digunakan di ruang kerja karena dapat membantu menurunkan stres dan meningkatkan performa.
Agar air purifier bekerja optimal, Moms perlu menyalakannya sepanjang hari. DREW Pure 1 hanya menggunakan listrik 45 Watt dalam pengoperasiannya sehingga tidak memberatkan tagihan listrik Moms. Tambahan pula, Moms dapat mengatur pemakaian energi air purifier melalui multiple power options.
DREW Pure 5 dilengkapi Indikator Kualitas Udara yang memurnikan udara secara efektif
Varian terbaru DREW Air Purifier ini memiliki Indikator Kualitas Udara yang dapat memberitahu seberapa baik atau buruk udara yang beredar di ruangan tersebut. Indikator yang dapat berubah warna itu akan otomatis menyesuaikan daya supaya dapat memurnikan udara secara efektif.
Dengan fitur Auto Mode, Moms hanya perlu menekan satu tombol dan kualitas udara di ruangan Moms terjaga sepanjang hari. Berkat fitur ini ditambah pemakaian listriknya yang hanya 38 Watt, DREW Pure 5 sangat cocok mendampingi Moms yang penuh kesibukan setiap harinya.
Selain membatasi kontak fisik dan selalu menjalankan prokes, memasang air purifier di rumah dan ruang komunal dapat secara signifikan mendukung kesuksesan aktivitas tatap muka di masa pandemi COVID-19. DREW Air Purifier support kegiatan tatap muka dengan memurnikan udara hingga 99,97% agar Moms, keluarga, dan masyarakat dapat #BernafasLebihBaik.
Referensi: Babyologist, CDC, DREW, EPA 1, EPA 2, Kemkes RI, Nature, NBC, Reuters, VOA News
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments