Di awal pernikahan aku dan suami sudah berencana ingin segera memiliki momongan. Karena kami sudah berpacaran 4 tahun, jadi rasanya sudah cukup untuk kami menikmati masa-masa indahnya berduaan.
Beberapa hari sebelum pernikahan saya sudah mengkonsumsi Prenagen Esensis untuk mempersiapkan kehamilan. Sampai akhirnya 2 bulan kami menikah namun belum ada tanda-tanda kehamilan, rasa khawatir pun mulai datang. Mungkin lebih tepatnya rasa tidak sabaran untuk segera memiliki anak.
Akhirnya aku dan suami sepakat untuk mencoba program hamil. Aku memilih dokter spog yang lebih senior dan lebih berpengalaman. Setelah aku periksa dan di usg ternyata aku memiliki myoma sebesar 2cm di rahim.
Awalnya aku belum tau apa itu myoma dan apakah berbahaya atau tidak. Dokter pun tidak memberitahuku dengan detail mengenai myoma yang ada di rahimku itu. Dokter memberiku vitamin yaitu eturol untuk dikonsumsi bersama suami, dokter juga hanya bilang aku harus jaga pola makan dan tidak boleh stres ditambah pernikahanku yang baru seumur jagung. Jadi aku disarankan untuk menikmati pernikahanku dulu sebagai pengantin baru, lalu kontrol lagi setelah 6 bulan pernikahan.
Namun tetap saja aku penasaran dan aku cari tau lewat internet tentang apa itu myoma. Dan akhirnya aku tau myoma adalah benjolan atau tumor jinak yang tumbuh di rahim. Seketika rasanya langsung down apalagi aku dengar ada yang berpengalaman susah hamil karna memiliki myoma di rahimnya. Berbagai pikiran negatif dan rasa takut muncul, namun suamiku selalu memberiku semangat agar aku tidak berlarut larut dalam kesedihan dan ketakutan.
Hingga akhirnya hanya dalam waktu sebulan selama program hamil aku langsung diberi kepercayaan untuk memiliki keturunan. Aku pun kembali memeriksakan ke dokter, dan barulah dokter menjelaskan mengenai myoma ini. Ternyata sebelumya dokter tidak menjelaskan apa-apa karena memiliki tujuan agar aku tidak terbebani oleh pikiran hingga akhirnya stres dan malah mempersulit kesempatan aku untuk hamil. Dokter juga menjelaskan mengenai beberapa kemungkinan buruk selama aku hamil dengan adanya myoma di rahim seperti myoma yang membesar tapi janin kecil hingga kemungkinan untuk melahirkan secara caesar.
Selama hamil aku selalu menjaga pola makan agar myoma tidak membesar. Aku menjauhi makanan yang mengandung minyak, tidak makan daging merah, banyak makan sayuran, istirahat yang cukup dan yang paling penting adalah tidak boleh stres.
Janinku pun tumbuh dengan sehat dan selama hamil myoma tidak terlihat karena ukuran janin yang lebih besar dari myoma. Namun tetap saja myoma tidak akan hilang jika tidak di operasi. Tetapi dokter tidak menyarankan aku untuk mengangkat myoma ini karena ukurannya kecil dan myoma tetap akan tumbuh lagi meskipun sudah di operasi. Kata dokter setelah menopause nanti myoma akan menghilang dengan sendirinya.
Aku tidak pernah menyangka adanya myoma di rahimku ini, karena selama ini bahkan sampai sekarang tidak ada gejala yang menunjukan aku memiliki penyakit rahim. Siklus menstruasi pun selalu lancar dan tidak pernah merasakan sakit yang luar biasa ketika menstruasi.
Jadi untuk para Moms yang ingin program hamil tapi masih ragu apalagi karena pernikahannya baru berjalan beberapa bulan, menurutku tidak ada salahnya periksakan sedari dini supaya kita tau kesehatan rahim kita.
Semua perempuan berpotensi memiliki penyakit rahim karena rahim merupakan salah satu bagian sistem reproduksi jadi kita harus memperhatikan kesehatannya karena nantinya akan berpengaruh terhadap kesuburan.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments