Proses MengASIhi adalah proses yang di tunggu-tunggu moms yang sudah dalam tahap melahirkan bukan? Apalagi moms juga sudah melewati fase IMD. Hal ini dimulai pertama kali ketika saya melahirkan anak pertama. Hal mengASIhi sangatlah menyenangkan, bagaimana tidak setiap kali saya mengASIhi malaikat kecil ini merasakan ikatan batin yang sangat kuat antara saya dan bayi.
Namun, suatu hal terjadi dan ini merupakan hal yang amat sakit bagiku dan mungkin bagi si kecil.
Sebelumnya, saya merawat si kecil dibantu oleh ibu saya yang ada di kampung halaman dan saya LDR dengan suami saya.
Sampai usia 4 bulan bayi saya full hanya ASI saja dan tanpa makanan tambahan berat badannya pun berangsur naik dan di garis hijau tua KMS yang menandakan bayi saya pertumbuhannya baik.
Dan, pada saatnya saya harus kembali ke Jakarta menemui suami beserta anak saya. Pada saat itu ibuku ikut mengantarkanku kembali ke Jakarta beserta suami. Setelah sampai di Jakarta, ibuku hanya tinggal selama 1 minggu di Jakarta karena ayah sendirian di rumah.
Satu minggupun berlalu dan ternyata hari terakhir ibu di Jakarta, sebelum kembali ke kampung adalah jadwal anakku imunisasi. Saat itu imunisasi DPT, setelah mengantarkan aku dan bayiku ke Puskesmas, ibuku berkemas karena jadwal kereta pukul 5 sore. Setelah itu, suami mengantar ibu ke stasiun dan aku bersama anakku yang sedang panas karena efek imunisasi.
Betapa kewalahannya aku mengurus sendiri, aku berpikir dalam hati ternyata bantuan dari orang terdekat sangat bearti. Anakku rewel tak henti-henti sampai malam tiba. Segala usaha aku coba, mulai dari menggendong, menawarkan memberikan ASI tapi dia menolak. Tak terasa ASIku penuh dan aku pun tidak sempat untuk memompa karena sudah kewalahan dengan rewelnya anakku.
Selepas suami pulang dari stasiun suami mencoba menenangkan anakku. Tepat pukul 21.00 wib malam dia tertidur pulas tanpa minum sedikitpun karena aku sudah menawarkan berkali-kali dan dia menolak. Akupun pasrah, aku hanya bisa menggendongnya sepanjang malam agar dia nyaman dan beristirahat dengan tenang.
Namun, masalah timbul karena ASIku yang terlalu banyak dan tidak bisa dikeluarkan. Aku merintih kesakitan dan aku coba untuk mengeluarkan dengan pompa dan aku bergantian menggendong anakku dengan suamiku. Aku coba pompa selama 15menit tidak ada hasil Hanya 2 tetes seingatku yang keluar, dan payudara semakin membesar diikuti badanku panas. Aku tidak sempat mengecek suhu tubuhku, yang aku pikirkan bagaimana caranya agar asiku ini keluar.
Beberapa menit kemudian anakku terbangun sepertinya dia kehausan akhirnya aku coba untuk menawarkan ASI setelah beberapa menit di coba dia kesal dan menolak untuk menyusu, sepertinya dia kesulitan juga untuk minum ASinya. Akhirnya aku memutuskan untuk memberikan susu formula kepada anakku. Begitu patah hatinya aku melihat dot masuk kedalam mulutnya, karena aku berusaha memberikan ASI saja selama 6 bulan, namun semua itu sirna.
Aku makin kewalahan, disaat posisiku yang lemas dan nyeri aku mencoba terus untuk memopa walaupun tidak banyak yang keluar. Tengah malampun tiba, akupun sudah tidak tahan dengan keadaanku. Aku mencoba berbaring di tempat tidur yang kurasakan adalah badanku lemas, nyeri pada semua anggota tubuh, menggigil, dan aku tidak bisa melakukan apapun. Suami mengurus anakku dan aku terkapar di tempat tidur.
Pagipun menyapa, aku mencoba untuk bangun dari tidurku namun tidak bisa melakukan apapun aku masih merasakan hal yang kemarin aku rasakan. Setelah di cek , ternyata suhu badanku adalah 40 derajat. Merasakan bendungan ASI ini adalah pengalaman yang sangat menyakitkan karena rasa sakitnya lebih dari melahirkan normal menurutku. Aku dan suami akhirnya memutuskan untuk pergi ke dokter, dan dokter memberikan antibiotik, obat pereda nyeri dan penurun panas dan diberikan konseling berupa:
1. Pijat payudara sesering mungkin
2. Pompa ASI 15 menit bergantian yang di namakan power pumping
3. Rileks dan jangan stress
4. Minum air putih yang banyak
5. Makan cukup dan istirahat yang cukup
Setelah itu aku pulang ke rumah beserta anak dan suami dan melakukan hal yang disarankan oleh dokter dan mongkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter. Alhamdulillah, setelah rutin melakukan hal tsb bendungan ASIkupun hilang dan aku bisa menyusui kembali dengan normal seperti sedia kala.
Semoga, dengan pengalaman yang aku share kepada moms bisa bermanfaat ya
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments