Meskipun Anda telah menjaga kebersihan area kewanitaan, kemungkinan terjadinya keputihan lebih besar pada saat hamil. Hal ini disebabkan oleh peningkatan produksi cairan di dalam vagina karena perubahan hormon selama masa kehamilan.
Keputihan saat hamil disebabkan peningkatan kadar estrogen dan aliran darah ke vagina. Cairan tambahan yang keluar dari leher rahim ini sebenarnya adalah sisa buangan dari rahim dan vagina, bakteri normal dari vagina dan sel-sel mati dari dinding vagina.
Penyebab Terjadinya Keputihan Pada Masa Kehamilan
- Perubahan hormon di masa kehamilan
- Produksi asam lambung berlebih akibat pola makan tidak teratur atau seringnya mual dan muntah
- Pemakaian produk pembersih vagina yang tidak cocok
- Pakaian dalam yang terlalu ketat dan berbahan sintesis
- Efek samping dari obat-obatan tertentu yang sedang dikonsumsi
- Kurang istirahat atau sulit tidur
- Stres
- Infeksi, virus, bakteri, jamur, dan parasit.
Bagaimana Ciri-ciri Keputihan yang Disebut Normal?
- Tidak menyebabkan gatal
- Tidak berbau
- Tidak menimbulkan rasa nyeri pada vagina
- Konsistensi seperti lendir
- Bila menempel pada pakaian dalam, warnanya kuning terang
Keputihan dalam taraf yang normal, tidak akan menyebabkan gangguan berbahaya pada janin bila Anda melakukan penanganan pencegahan dan pengobatannya dengan tepat. Selama belum terjadi persalinan dan selaput ketuban masih utuh, janin tetap terlindungi oleh selaput ketuban dan air ketuban yang steril. Sehingga tidak ada efek langsung infeksi vagina yang menyebabkan terjadinya penyakit akibat keputihan pada janin.
Namun kebersihan dan langkah-langkah pencegahan harus tetap Anda lakukan secara rutin. Segera menghubungi dokter bila ada gejala-gejala yang di luar batas normal.
Semoga bermanfaat.
By: Ricka Puspita Atmadja
Copyright by Babyologist
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments