Pengertian antenatal care
Antenatal care merupakan pemeriksaan kehamilan oleh dokter dengan tujuan untuk mengoptimalkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil selama menjalani kehamilan, menghindari risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan, serta mempersiapkan ibu hamil saat memasuki masa nifas dan ASI eksklusif.
Antenatal care dilakukan secara berkala, minimal empat kali. Moms wajib memeriksakan kandungan Moms sekali sebelum bulan ke-4 kehamilan, sekali sekitar bulan ke-6 kehamilan, dan dua kali sekitar bulan ke-8 dan 9 kehamilan.
Saat pertemuan antenatal care berlangsung, dokter akan meminta Moms melakukan tes skrining. Tes-tes tersebut secara garis besar bertujuan untuk mengetahui apakah si Kecil berisiko memiliki kelainan atau cacat lahir tertentu atau tidak. Apabila hasil tes skrining positif, dokter akan memutuskan langkah penanganan selanjutnya setelah tes diagnosis. Jika perlu, Moms akan menjalani perawatan untuk menghilangkan gejala yang ada.
Berikut ini tes-tes skrining yang harus dijalani Moms saat usia kandungan memasuki trimester pertama (bisa dimulai sejak usia kehamilan 10 minggu).
1. Tes Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan USG bertujuan untuk mengetahui dan menentukan posisi serta ukuran bayi dalam kandungan. Tes ini juga dapat membantu dokter mengetahui ada tidaknya risiko cacat lahir melalui pengamatan struktur tulang dan organ bayi.
Pada usia kehamilan 11-14 minggu, Moms akan menjalani tes USG nuchal translucency (NT) untuk mengetahui apakah si Kecil berisiko Down Syndrome atau tidak. Caranya, dokter akan mengecek ketebalan cairan di bagian belakang leher janin. Risiko si Kecil lahir dengan Down Syndrome lebih tinggi apabila cairan tersebut teramati lebih banyak daripada jumlah ideal.
2. Tes darah
Moms akan menjalani dua jenis tes serum darah; tes Pregnancy-associated plasma protein (PAPP-A) dan tes hormon hCG (Human chorionic gonadotropin). Protein dan hormon tersebut diproduksi plasenta di awal kehamilan sehingga jika jumlahnya tidak normal, ada kemungkinan risiko kelainan kromosom lebih tinggi.
Tes darah juga digunakan untuk mengetahui kondisi tubuh Moms apakah bebas dari infeksi TORCH atau tidak. TORCH adalah singkatan dari toxoplasmosis, other diseases, rubella, cytomegalovirus, dan herpes simplex.
Tujuan ketiga dari pemeriksaan darah selama kehamilan trimester pertama adalah untuk menentukan golongan darah dan rhesus (Rh) Moms. Ini sangat menentukan hubungan Rh Moms dengan janin. Apabila ada perbedaan Rh antara Moms dan si Kecil, ada beberapa kemungkinan masalah kehamilan yang bisa muncul yaitu si Kecil lahir lesu, memiliki otot lemah, dan menderita penyakit kuning.
3. Chorionic villus sampling
Tes skrining berikut, chorionic villus sampling, termasuk dalam jenis tes skrining invasif. Dokter akan mengambil potongan kecil dari plasenta untuk diobservasi. Biasanya, tes ini merupakan lanjutan dari tes USG NT dan tes darah yang menunjukkan hasil tidak normal. Tujuan dari chorionic villus sampling adalah memastikan gejala kelainan genetik pada janin.
Itulah tiga jenis tes skrining yang akan Moms jalani ketika kehamilan Moms memasuki fase trimester pertama.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments