Manufacturers

Suppliers

  • 120
  • 15
  • 160
  • 25
  • 400

Metode Tertentu Tentukan Jenis Kelamin Anak, Mitos Atau Fakta?

HEALTH TIPS  |  MY STORY  |  21 Feb '23


Pernahkan Moms bertanya-tanya: bisakah jenis kelamin bayi ditentukan sejak promil? Meski sebenarnya tak jadi masalah anak yang dikandung berjenis kelamin perempuan atau laki-laki, ada pasangan yang memiliki preferensi pribadi tentang ini. Tapi, tahukah Moms bahwa ada beberapa metode yang diklaim bisa meningkatkan kemungkinan bayi yang dilahirkan berjenis kelamin tertentu?

Sebelumnya, Moms perlu tahu bagaimana jenis kelamin ditentukan.

Jenis kelamin biologis bayi ditentukan oleh sperma ayahnya – apakah mengandung kromosom X atau Y, sebab, ovarium selalu memiliki kromosom X.

Sperma dengan kromosom X yang berhasil membuahi ovarium akan menghasilkan anak dengan genotip XX yaitu perempuan. Sementara itu, sperma dengan kromosom Y yang membuahi ovarium menghasilkan anak laki-laki (genotip XY).

Metode pasti untuk menentukan jenis kelamin anak

Satu-satunya cara yang dapat diandalkan untuk memilih jenis kelamin bayi adalah menggunakan metode IVF (bayi tabung) dengan pengujian genetik. Proses ini dijalankan dengan pertimbangan finansial dan emosional. 

Di beberapa negara tertentu, misalnya Inggris Raya, tidak diperbolehkan pasangan untuk memilih jenis kelamin anak mereka kecuali dengan pertimbangan medis. Yaitu, jika pasangan memiliki kondisi genetik serius yang berisiko diturunkan kepada anak dan hanya memengaruhi salah satu dari kedua jenis kelamin, misalnya hemofilia atau cystic fibrosis.

Metode yang dapat dicoba untuk menentukan jenis kelamin anak

Metode Shettles

Metode ini dikembangkan oleh Dr. Landrum Shettles di Amerika Serikat pada tahun 1960-an. Menurut metode ini, sperma laki-laki bergerak lebih cepat tetapi tidak hidup selama sperma perempuan. Dengan gagasan tersebut, ditarik kesimpulan:

Supaya kemungkinan memiliki anak laki-laki lebih besar, hubungan seks sebaiknya dilakukan sedekat mungkin dengan saat ovulasi wanita. Sebab, sperma laki-laki akan mengalahkan sperma perempuan dalam percobaan menuju sel telur.

Namun, apabila pasangan menginginkan anak perempuan, hubungan seks sebaiknya dilakukan dua hingga empat hari sebelum berovulasi. Ketika ovulasi terjadi, sperma perempuan kemungkinan masih hidup sementara sperma laki-laki kemungkinan sudah tidak aktif lagi.

Shettles juga mengklaim bahwa metode ini 75% efektif untuk anak perempuan dan 80% efektif untuk anak laki-laki. Moms bisa menggunakan kalkulator ovulasi untuk membantu menghitung masa subur.

Di sisi lain, tak semua peneliti setuju metode Shettles dapat secara pasti menentukan jenis kelamin anak. Faktanya, ada studi di tahun 1991 yang membantah klaim Shettles. Menurut studi tersebut, selain memperhitungkan waktu hubungan seks dan penanda ovulasi, ada banyak faktor lain yang memengaruhi jenis kelamin anak, seperti perubahan suhu tubuh basal dan puncak lendir serviks. Studi lain di tahun 2001 juga membantah gagasan bahwa sperma yang mengandung X dan Y dibentuk secara berbeda.

Meskipun ada pro kontra dari Metode Shettles, tak ada salahnya bagi Moms & Dads untuk mencoba berhubungan seks berdasarkan masa subur.

Metode Whelan

Teori yang dipercaya metode Whelan adalah perubahan biokimia dalam tubuh wanita dapat memengaruhi jenis kelamin selama pembuahan. Menurut metode ini, biokimia dalam tubuh wanita berfluktuasi selama siklusnya, yang rincian siklusnya berbeda dengan perhitungan metode Shettles.

Jika menggunakan metode Whelan, pasangan sebaiknya berhubungan seks 4-6 hari sebelum wanita berovulasi untuk memperbesar kemungkinan anak laki-laki. Dan jika menginginkan anak perempuan, pasangan sebaiknya berhubungan seks 2-3 hari sebelum ovulasi.

Metode ini diklaim 68% efektif untuk anak laki-laki dan 56% efektif untuk anak perempuan.

Pendapat yang kontra dengan metode Whelan berargumen bahwa sperma biasanya hanya bertahan paling lama 3 hari. Menurut teori ini, kemungkinan untuk hamil jauh sebelum hari ovulasi akan sangat kecil.

Pada akhirnya, semua tergantung yang dipilih dan dipercaya oleh pasangan – apakah metode Shettles atau Whelan.

Metode Billing

Metode ketiga, Billing, merupakan komplemen alias pelengkap metode Shettles. Metode ini percaya bahwa waktu untuk bercinta untuk mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu ditentukan oleh kondisi lendir serviks wanita.

Supaya mendapatkan anak perempuan, hubungan seks harus dilakukan saat “tahap pra-puncak” sebelum ovulasi, saat kondisi lendir serviks lebih tebal dan lengket. Kemudian, tidak berhubungan seks lagi selama siklus itu.

Sedangkan untuk anak laki-laki, wanita harus menunggu “tahap pasca-puncak” mendekati ovulasi, saat kondisi lendir serviks tipis dan jernih.

Metode ini didukung oleh sebuah penelitian di Afrika, di mana metode Billings dilaporkan tingkat keberhasilannya mencapai 95%.

Menjaga pola makan

Metode keempat yang dipercaya dapat menentukan jenis kelamin anak yang dikandung adalah dengan makan-makanan tertentu. Hipotesisnya, jenis makanan yang dikonsumsi dapat mengubah keasaman sistem reproduksi wanita, dan karena itu meningkatkan peluang untuk “memilih” sperma yang membawa kromosom X atau Y.

Menurut metode ini, jika ingin anak perempuan, wanita perlu mengurangi asupan garam. Serta, makan makanan tinggi kalsium dan magnesium seperti produk susu dan bayam. Wanita juga dianjurkan makan makanan yang dapat “mengasamkan” tubuh seperti daging, makanan laut, biji-bijian, cuka, mustard, dan buah zaitun.

Di sisi lain, untuk meningkatkan peluang mengandung anak laki-laki, wanita dianjurkan makan makanan tinggi potasium seperti pisang, alpukat, apel, jamur, salmon, dan kacang putih. Tingkatkan juga makanan yang diyakini dapat “mengalkalikan” tubuh seperti kacang-kacangan, umbi-umbian, dan jeruk. Kurangi pula konsumsi produk susu.

Apakah metode ini manjur? Satu studi dengan lingkup dan sampel sangat kecil menemukan bahwa diet tinggi magnesium dan kalsium dan rendah kalium, jika dipadukan dengan waktu hubungan intim yang tepat, menghasilkan persentasi bayi perempuan yang lebih tinggi – 16 dari 21 kehamilan.

Meskipun demikian, metode ini berlandaskan pada gagasan bahwa sperma pembawa kromosom X dan sperma pembawa kromosom Y pada dasarnya berbeda atau tumbuh subur di lingkungan berbeda. Teori ini tidak didukung oleh bukti modern.

Yang jelas, saat promil, suami dan istri sama-sama harus makan makanan bergizi yang mendukung kesehatan sperma dan kehamilan yang sehat.

Posisi saat berhubungan seks

Metode terakhir merupakan cara turun-temurun yang mungkin Moms dengar dari orang tua – yaitu tentang posisi seks yang menentukan jenis kelamin bayi. Namun tahukah Moms bahwa ternyata Shettles juga pernah merangkum teori serupa yang juga sama dengan anggapan yang beredar di kalangan orang tua?

Shettles juga berkata bahwa posisi seks misionaris dengan penetrasi yang dangkal memaksa sperma untuk menempuh perjalanan lebih jauh di lingkungan vagina yang masam, sehingga lebih menguntungkan untuk sperma kromosom X – yang pada akhirnya membuahi ovum untuk mengembangkan janin perempuan. Sedangkan untuk meningkatkan kemungkinan anak laki-laki, pasangan diminta berhubungan seks dengan posisi doggy style dari belakang – sehingga penetrasi lebih dalam yang dapat menyalurkan sperma lebih dekat ke serviks.

Lebih jauh lagi, Shettles juga mengklaim orgasme menentukan jenis kelamin bayi. Untuk mendapatkan anak perempuan, pria harus orgasme duluan, dan kebalikannya jika ingin anak laki-laki. Anggapan ini juga berdasarkan teori bahwa orgasme wanita bersifat alkali.

Sekali lagi, apakah anggapan ini benar? Ternyata, sebuah studi menyatakan metode ini tidak dapat diandalkan. Analisis sperma yang lebih modern menemukan bahwa sperma pembawa kromosom Y tidak berenang lebih cepat, juga tidak lebih kecil atau lebih ringan daripada sperma pembawa kromosom X. 

Studi tentang sperma yang lain juga menemukan bahwa pH cairan yang terkena sperma tampaknya tak punya efek berbeda pada sperma penghasil anak perempuan, dibandingkan dengan sperma penghasil anak laki-laki. Diketahui bahwa sperma paling motil dalam lingkungan netral hingga sedikit basa –antara ph 7 dan 8. Vagina memiliki pH yang bersifat asam, namun akan berubah menjadi netral atau basa sesaat sebelum ovulasi. Perubahan pH ini terjadi sebagai akibat dari lonjakan hormon saat ovulasi, yang membantu memfasilitasi pembuahan.

Mitos atau fakta?

Kesimpulannya, tidak ada metode selain IVF yang benar-benar dapat menentukan jenis kelamin anak. Meskipun demikian, jika Moms & Dads penasaran mencoba metode lain tentu tak ada salahnya. Yang terpenting, jaga kesehatan dan patuhi anjuran dokter, ya!

Referensi: Babycentre, Healthline, Legacy

Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!

1071 Babyologist Indonesia

Comments

LATEST POSTS

Khasiat Tanaman Herbal Artichoke untuk Ibu Hamil

Tahu gak sih, Moms, ternyata, artichoke merupakan salah satu sumber makanan yang baik loh untuk diet ibu hamil.

Sandra Dewi Gemar Berikan Ikan Kembung Buat Anak, Apa Kandungan Nutrisinya?

Sebenarnya, apa sajakah kandungan nutrisi ikan kembung? Yuk, simak penjelasan Minbyo berikut!

Niat Jalani Program Hamil? Apa Aja Tipsnya, Ya?

Buat Moms yang juga sedang menjalani promil atau berniat untuk promil, yuk, simak tips Minbyo berikut!

Perbanyak ASI dengan Makan Makanan Ini!

Sementara konsumsi makanan dan minuman yang baik meningkatkan kualitas ASI, konsumsi ASI booster juga dapat Moms lakukan untuk meningkatkan [...]

Hamil Gak Boleh Banyak Gerak dan Kerja, Mitos Atau Fakta?

Hingga sekarang, banyak mitos tentang hamil yang masih simpang siur kebenarannya. Banyak ibu hamil yang menghentikan aktivitas sehari-harinya [...]

Anak Muntah-muntah? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Moms perlu mengetahui penyebab si Kecil muntah-muntah. Jika tak segera sembuh, bisa jadi muntah disebabkan oleh kondisi yang memerlukan [...]

Cegah Stunting, Berikan 5 Protein Murah untuk Anak Berikut!

Meskipun protein memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak, banyak orang tua masih mengesampingkan menu makanan berprotein tinggi.

Si Kecil Ga Bisa Tidur Pulas? Yuk, Cari Tahu Sebabnya!

New Parents sering cari-cari informasi mengenai segala hal tentang anak, termasuk tentang gimana caranya agar si Kecil tidur pulas.

Agar Tetap Waras Didik Anak, Yuk Self-Healing Dulu, Moms!

Biar Moms tetap waras saat mendidik anak, yuk, lakukan tips self-healing berikut!

Ingin Si Kecil Lahap Makan? Ini Tipsnya!

Supaya si Kecil lahap makan, yuk ikuti tips di bawah ini!

Moms Jangan Biarkan Payudara Penuh, Ini Sebabnya!

Kenapa payudara penuh harus diperah?

Tak Semua Ruam Kemerahan pada Newborns Itu Alergi, Ini Bedanya!

Nah, yang perlu Moms tahu nih, ternyata ruam dan bruntusan pada kulit bayi tak selalu menjadi tanda alergi.

6 Tanda-tanda Clogged Duct pada Payudara

ASI Moms sulit keluar dan ada benjolan di payudara? Waspada Moms, bisa jadi itu gejala clogged duct.

Payudara Bengkak karena ASI Tersumbat? Ini Cara Mengatasinya!

Dokter Lucia Nauli Simbolon, M. Sc., Sp. A. dalam sesi Pintar Bareng Babyo menjelaskan penyebab dan cara mengatasi masalah menyusui yang satu ini.

Tips Ajak Anak Travelling Naik Pesawat

Banyak orang tua baru yang juga punya kekhawatiran yang sama soal travelling naik pesawat bareng si Kecil. Mulai dari riweuh nyiapin [...]

Serba-serbi Susu Hamil

Biar ga bingung-bingung lagi, yuk, simak penjelasan serba-serbi susu hamil di artikel berikut!

6 Buah Promil Ini Tingkatkan Kesuburan, Mengapa?

Buah untuk promil mengandung sejumlah nutrisi dan vitamin yang dapat membuat organ reproduksi Moms & Dads lebih subur.

4 Daftar Kegiatan Me Time Buat Moms yang Aktif

Memanjakan diri sendiri, walau hanya sebentar, sudah cukup kok untuk “ngecas” mental Moms! Cek ide aktivitas “me time” buat Moms di sini!

Tips Healing A La Minbyo, Mana yang Moms Pilih?

Definisi self healing adalah proses pemulihan untuk menyembuhkan diri dari luka batin di masa lalu. Zaman yang serba cepat dan instan ini telah [...]

Kemenkes RI Setop Peredaran Obat Sirup, Sebut Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak

BREAKING NEWS! Kemenkes RI dalam Konferensi Pers tgl. 19 Oktober 2022 pukul 11.30 melarang pemakaian obat bebas dan obat bebas terbatas [...]