Saya memberi judul tulisan saya dengan kata "Dulu dan Sekarang", karena saya mengalami perbedaan cara merawat tali pusar antara anak pertama saya (lahir Bulan Oktober 2017) dengan anak kedua saya (lahir Desember 2019).
Padahal hanya terpaut 2 tahun 2 bulan, namun sudah berbeda cara perawatan tali pusar yang diajarkan oleh suster rumah sakit.
Ternyata cepat sekali perkembangan ilmu pengetahuan itu ya Moms, terutama di bidang kesehatan. Salah satunya adalah dalam cara merawat tali pusar ini.
1. CARA MERAWAT TALI PUSAR ANAK PERTAMA
Bagi new Mom seperti saya dulu, merawat tali pusar adalah salah satu hal yang tergolong “horor”.
Saya sangat takut salah dalam merawat tali pusar ini, sampai-sampai saya baru berani memandikan sendiri anak pertama saya, setelah ia puput pusar.
Saat itu cara merawat tali pusar yang diajarkan oleh suster Rumah Sakit adalah:
• Menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan terlebih dahulu ketika hendak menggendong bayi
• Setelah bayi mandi, pastikan tali pusar sudah kering
• Sediakan kasa steril yang sudah ditetesi alkohol 70%
• Bungkus tali pusar bayi dengan kasa steril yang sudah ditetesi alkohol
• Ganti kasa steril dan alkohol secara berkala
• Pastikan kasa tidak sampai lengket dan menempel dengan kulit bayi
Saat itu akhirnya tali pusar putri pertama saya puput di hari ke-10.
2. CARA MERAWAT TALI PUSAR ANAK KE-2
Setelah melahirkan anak kedua dan hendak membawa pulang bayi saya ke rumah, suster rumah sakit menjelaskan cara merawat tali pusar bayi. Namun saya agak kaget ternyata berbeda dengan anak pertama dulu.
Cara merawat tali pusar yang diajarkan suster rumah sakit saat itu adalah:
• Saat memandikan bayi, siram tali pusar dengan air seperti bagian tubuh bayi lainnya
• Setelah selesai mandi, keringkan tali pusar dengan handuk lembut secara perlahan
• Pastikan tali pusar selalu dalam keadaan kering
• Jika hendak memakai diaper, posisikan diaper di bawah pusar, sehingga tali pusar tidak tergesek-gesek dengan diaper
Saya menanyakan apakah sekarang tidak menggunakan kasa steril dan alkohol lagi?
Suster menjawab kalau tidak perlu lagi karena jika menggunakan kasa steril dan alkohol, yang ada tali pusarnya malah tidak kering-kering karena selalu basah.
Dan benar saja, ternyata puput pusar putri ke 2 saya lebih cepat dibanding putri pertama saya, yaitu di hari ke-5.
Jadi begitulah perbedaan cara merawat tali pusar si kakak dan si adik Moms. Semoga bermanfaat :)
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments