Kehamilan merupakan momen yang harus disyukuri. Bagaimana tidak? Momen ini merupakan momen kepercayaan dari Tuhan kepada wanita untuk menjadi seorang Ibu. Bentuk cara mensyukuri nikmat tersebut adalah dengan menjaganya sejak kita mengetahui kehamilan. Namun ada kalanya selama hamil muncul beberapa kondisi yang mengancam keselamatan janin. Nah, jika hal tersebut terjadi, Moms harus segera menghubungi tenaga medis untuk tindakan lebih lanjut. Tapi sebelum itu, Moms perlu tahu apa saja ancaman kesehatan yang mengganggu selama kehamilan. Saya coba sedikit sharing tentang itu ya.
1. Demam atau Panas Tinggi
Saat awal kehamilan, janin sebagai benda asing dalam tubuh, akan menekan imunitas ibu sehingga wajar jika suhu tubuh ibu hamil jadi lebih tinggi. Tapi, suhu tubuh normal kita adalah 36.5 – 37.5 derajat Celcius, jadi kalau sudah di atas itu berarti Moms mengalami demam. Jika demam bahkan di atas 38 derajat C, ini bisa jadi indikasi adanya infeksi dan jika lebih dari 24 jam bisa berdampak pada abortus janin atau kecacatan.
Do: Selalu sediakan termometer untuk ukur suhu tubuh, Rutin memeriksakan kehamilan, Menjaga kebersihan diri dan Istirahat yang cukup.
2. Muntah terus menerus
Trimester awal, sebagian besar ibu hamil akan mengalami mual dan muntah. Itu wajar Moms karena pengaruh perubahan hormon. Namun jika keluhan muntah terus menerus bahkan tidak ada makanan yang masuk, Moms mungkin mengalami hiperemesis, sehingga perlu tindakan medis. Karena jika telat, Moms bisa dehidrasi dan tentunya selain membahayakan diri Moms, janin yang dikandung pun bisa ikut terancam.
Do: Gunakan wangi-wangi yang menenangkan, Rutin mengonsumsi snack tinggi kalori secara berkala, Minum air jahe saat mual.
3. Pendarahan pervaginam
Moms, perlu diketahui, apa pun bentuk pendarahan baik flek ataupun berkepanjangan, hal itu perlu ditinjau secara medis. Beberapa indikasi pendarahan pada hamil muda adalah adanya kehamilan ektopik, hamil anggur, atau abortus mengancam. Namun jika terjadi pada usia kandungan tua, bisa jadi itu karena plasenta previa, abruptio plasenta dll. Jika terjadi terus menerus, dikhawatirkan ibu akan mengalami anemia ataupun syok.
Do: Pastikan Moms sudah tau golongan darah Moms dan memiliki calon pendonor yang siap jika dibutuhkan.
4. Pembengkakan di kaki, tangan atau wajah
Tanda ini bisa menjadi indikasi jika mengalami pre-eklamsia. Faktor yang mendasarinya yaitu dengan tingginya nilai tekanan darah sekitar 140/90 mmHg atau lebih setelah usia kandungan 20 minggu. Faktor risikonya yaitu ibu hamil terlalu muda atau terlalu tua, kehamilan pertama kali, kehamilan kembar atau sebelumnya pernah pre-eklamsia.
Do: Rutin memeriksakan kehamilan dan tekanan darah.
5. Air Ketuban yang keluar sebelum waktunya
Normalnya, air ketuban keluar bersamaan dengan tanda kelahiran, namun pecahnya selaput ketuban sebelum waktunya bisa menjadi indikasi adanya kontraksi, infeksi atau persalinan dini. Jika hal itu terjadi, dikhawatirkan bayi lahir prematur dan memicu infeksi pada ibu dan janin.
Do: Sedia kertas lakmus untuk cek jika ada rembesan, Menjaga kebersihan organ kewanitaan, Rutin cek ke dokter gigi.
6. Gerakan bayi berkurang selama di kandungan
Setelah usia kandungan 20 minggu, biasanya Moms akan diberikan kartu untuk menghitung jumlah gerakan bayi selama 24 jam. Kartu ini digunakan untuk meminimalisasi keterlambatan dalam mengetahui kondisi janin. Jadi, tetap rutin diajak komunikasi ya Moms!
Do: Rutin berkomunikasi, Mencatat gerakan bayi pada kartu kontrol.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments