Sindrom antifosfolipid adalah sebuah kelainan pada tubuh karena sistem kekebalan tubuh secara keliru menciptakan antibodi yang membuat darah lebih mungkin untuk membeku. Sindrom ini dapat menyebabkan gumpalan-gumpalan darah yang berbahaya di kaki, ginjal, paru-paru, dan otak. Bahkan, pada wanita hamil, sindrom tersebut dapat menyebabkan keguguran dan kelahiran mati. Sindrom antifosfolipid tidak dapat diobati. Namun, dokter bisa memberikan terapi obat-obatan untuk mengurangi risiko pembekuan darah.
Penyebab sindrom antifosfolipid
Kondisi yang mendasari sindrom antifosfolipid dapat berupa kelainan autoimun, infeksi, atau obat-obatan tertentu. Seseorang yang mempunyai kelainan ini juga dapat mengembangkan sindrom ini tanpa sebab yang jelas.
Seseorang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami sindrom antifosfolipid apabila dia:
- berjenis kelamin wanita; kondisi ini jauh lebih umum pada wanita daripada pria
- mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh seperti lupus atau sindrom sjogren
- terkena infeksi tertentu seperti sifilis, hiv/aids, hepatitis c, atau penyakit lyme
- mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti hydralazine, quinidine, obat anti-kejang, fenitoin, dan antibiotik amoksisilin
- mempunyai keluarga yang juga terkena sindrom antifosfolipid
Gejala sindrom antifosfolipid
Tanda dan gejala sindrom antifosfolipid dapat meliputi:
- gumpalan darah di kaki yang terasa sakit, bengkak, dan kemerahan
- gumpalan darah di kaki tersebut dapat melakukan perjalanan ke paru-paru
- keguguran berulang, lahir mati, preeklamsia, dan kelahiran prematur
- stroke
- serangan iskemik transien
- ruam-ruam merah dengan pola berenda seperti jaring
Tanda-tanda berikut dapat muncul tetapi kurang umum:
- gejala neurologis seperti sakit kepala kronis termasuk migrain, demensia, dan kejang karena gumpalan darah menghalangi aliran darah ke otak
- penyakit kardiovaskular karena sindrom antifosfolipid dapat merusak katup jantung
- pendarahan karena sel darah kurang untuk melakukan pembekuan darah
Kapan harus ke dokter?
Jika Moms mengalami gejala-gejala berikut, segera periksakan diri ke dokter:
- pendarahan hidung atau gusi yang tidak diketahui sebabnya
- periode menstruasi yang luar biasa berat
- muntah berwarna merah terang atau terlihat seperti bubuk kopi
- kotoran berwarna hitam atau merah dan kering
- sakit perut yang tidak diketahui sebabnya
Langsung hubungi dokter atau kunjungi IGD jika Moms memiliki tanda dan gejala sebagai berikut:
- stroke dengan gejala-gejala kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan, gangguan penglihatan, sakit kepala parah, mati rasa di wajah, lengan, atau kaki
- emboli paru dengan gejala-gejala seperti sesak napas mendadak, nyeri dada, dan batuk lendir berdarah
- trombosis vena dalam dengan gejala-gejala pembengkakan, kemerahan, atau nyeri pada tungkai atau lengan
Komplikasi akibat sindrom antifosfolipid
Jika tidak segera diatasi, sindrom antifosfolipid dapat menyebabkan komplikasi penyakit seperti gagal ginjal, stroke, masalah kardivaskular, masalah paru-paru, dan komplikasi kehamilan (termasuk keguguran, kelahiran mati, kelahiran prematur, pertumbuhan janin lambat, dan preeklamsia).
Perawatan sindrom antifosfolipid
Karena tidak dapat disembuhkan, penderita sindrom antifosfolipid hanya dapat dirawat untuk meringankan gejalanya. Ini beberapa metode perawatan sindrom antifosfolipid:
- terapi obat
Penderita akan diminta mengonsumsi obat pengencer darah seperti heparin dan warfarin. Namun, efek samping yang ditimbulkan dari terapi ini juga lumayan serius. Penderita mungkin akan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami episode perdarahan. Oleh karena itu, dokter akan memantau dosis dengan tes darah untuk memastikan bahwa darah penderita mampu menggumpal cukup untuk menghentikan pendarahan luka atau penderahan di bawah kulit akibat memar.
- gaya hidup dan pengobatan di rumah
Jika Moms minum obat pengencer darah, berhati-hatilah agar tidak melukai diri sendiri dan menghindari pendarahan. Hindari olahraga kontak atau kegiatan lain yang berisiko memar, cedera, atau jatuh. Gunakan sikat gigi lembut dan benang gigi dari lilin. Berhati-hatilah saat menggunakan pisau, gunting, dan alat tajam lainnya.
- diet makanan dan suplemen makanan
Makanan dan obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi seberapa baik pengencer darah bekerja. Pilihlah makanan yang aman. Hindari makan makanan mengandung vitamin K dalam jumlah banyak. Vitamin K dapat ditemukan di alpukat, brokoli, kubis Brussel, kubis, sayuran hijau, dan kacang garbanzo.
Selain itu, pilihlah obat-obatan dan suplemen makanan yang aman. Obat-obatan tertentu, vitamin dan produk herbal dapat berinteraksi berbahaya dengan warfarin. Beberapa produk herbal dan obat-obatan yang dapat berinteraksi berbahaya termasuk penghilang rasa sakit bebas resep, obat flu, obat perut, multivitamin, produk bawang putih, ginkgo, dan teh hijau.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments