Kita mungkin merasa sedikit bergidik saat mendengar kata “bakteri”. Memang, bakteri sering diasosiasikan dengan hal yang kotor, tidak sehat, dan jahat. Nyatanya, tidak semua bakteri itu merugikan kesehatan manusia. Faktanya, triliunan bakteri hidup dalam sistem pencernaan manusia. Bakteri-bakteri tersebut sudah hidup sejak seseorang dilahirkan. Banyak diantaranya dianggap baik karena membantu menjaga kesehatan bayi, anak, dan orang dewasa.
Manfaat bakteri baik
Bakteri-bakteri baik ini, terutama yang hidup di usus, termasuk dalam kelompok mikroorganisme yang disebut probiotik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang mengonsumsi probiotik melalui makanan atau suplemen mendapatkan manfaat-manfaat positif diantaranya melancarkan metabolisme sistem pencernaan, mencegah infeksi dan peradangan akibat bakteri jahat, dan menyerap nutrisi penting pada makanan dan minuman dengan lebih optimal.
Dari semua bakteri baik, ada dua spesies utama bakteri yang dianggap paling umum yaitu Lactobacillus dan Bifidobacterium. Dua spesies utama bakteri inilah yang sering dijadikan komposisi utama produk-produk probiotik. Produk yang beredar luas di pasaran biasanya mengandung strain tertentu dari kedua grup bakteri ini salah satunya adalah yaitu Lactobacillus reuteri dan Bifidobacterium lactis (B. lactis). Mereka memiliki manfaat berbeda-beda bagi kesehatan pencernaan si Kecil.
Lactobacillus reuteri (L. reuteri)
Lactobacillus reuteri adalah probiotik yang tetap bertahan hidup sepanjang saluran pencernaan, tidak seperti kebanyakan probiotik lainnya yang mati karena tidak tahan hidup di dalam lingkungan asam di lambung. L. reuteri dapat ditemukan di dalam ASI, mulut, lambung, usus kecil, usus besar, dan feses. Jika dikonsumsi, bakteri baik ini efektif menurunkan frekuensi gejala kolik dan masalah usus (misalnya irritable bowel syndrome, inflammatory bowel disease seperti ulcerative colitis atau penyakit Crohn).1
Dr. Merenstein, sebagaimana dikutip Parents.com, merasa terkejut atas hasil penelitian pada tahun 2007 terhadap bayi kolik yang meminum probiotik. Setelah seminggu, para bayi yang meminum sirup probiotik menunjukkan perkembangan positif.
Tambahan pula, sebuah studi dari Italia telah menunjukkan bahwa L. reuteri meningkatkan frekuensi BAB pada bayi konstipasi setelah dua minggu mengonsumsi probiotik. Selain dalam bentuk kapsul, saat ini Moms juga bisa menemukan bakteri baik ini dalam bentuk susu. Selain dapat memenuhi nutrisi harian si Kecil, susu yang mengandung bakteri baik ini juga menurunkan tingkat keparahan sakit perut, kembung, kram, dan diare pada anak-anak.2
Sumber-sumber probiotik
Probiotik sesungguhnya sudah ada dalam tubuh manusia secara alami. Meski begitu, Moms dapat meningkatkan jumlah probiotik dalam tubuh dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung bakteri baik ini. Sumber terbaik dari bakteri-bakteri “ramah” ini adalah produk susu seperti yogurt, kefir, cheddar, dan gouda. Sumber makanan kaya probiotik alami lainnya yang bukan merupakan produk susu misalnya bawang putih, gandum, tempe, daun bawang, dan bawang bombai.3
Alternatif sumber makanan lain yang mengandung probiotik adalah susu bubuk. Moms dapat mengecek di pasaran susu bubuk mana saja yang mengandung probiotik khususnya Lactobacillus reuteri. Varian rasa yang ditawarkan produk susu bubuk juga dapat membantu membuat si Kecil tidak merasa bosan meminumnya.
Nah, itulah sedikit penjelasan tentang bakteri-bakteri baik yang bermanfaat positif bagi tumbuh kembang si Kecil. Semoga pengetahuan ini bermanfaat bagi Moms saat menyediakan makanan dan minuman bernutrisi tinggi untuk si Kecil.
Mau tahu informasi lainnya? Yuk, Cek 5 Makanan Cegah si Kecil Konstipasi dan Mengenal Bakteri Baik untuk Tumbuh Kembang si Kecil!
1https://www.biogaia.com/probiotic-health/lactobacillus-reuteri-strains/
3https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/probiotik-adalah-bakteri-baik/
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments