Manufacturers

Suppliers

  • 120
  • 15
  • 160
  • 25
  • 400

Mengenal 4 Jenis Parenting Style, Manakah yang Terbaik?

MY STORY  |  PARENTING  |  06 Jan '23


Mengasuh anak tidak bisa hanya mengandalkan feeling. Ada ilmunya sendiri, lho, Moms, parenting namanya. Parenting style alias gaya mengasuh anak ini ada banyak. Buat New Moms yang sedang belajar parenting dan ingin memilih gaya mengasuh terbaik, Minbyo kasih informasi lebih lanjut tentang parenting style di artikel berikut.

Parenting style menurut Baumrind

Diana Baumrind merupakan seorang psikolog perkembangan di University of California, Berkeley, Amerika Serikat. Baumrind mengembangkan teori parenting style pada tahun 1960-an. Kemudian, peneliti Stanford, Eleanor Maccoby dan John Martin juga berkontribusi dengan menyempurnakan teori Baumrind pada tahun 1980-an.

https://www.parentingforbrain.com/wp-content/uploads/parenting-styles-chart.jpg

(sumber: Parenting for Brain)

Daya tanggap ? 

Permisif

  • didorong oleh anak (child-driven)

  • jarang memberikan atau menegakkan aturan

  • terlalu memanjakan anak untuk menghindari konflik

Authoritatif

  • Menyelesaikan masalah bersama dengan anak

  • Menetapkan aturan dan komunikasi yang jelas

  • Komunikasi terbuka dan konsekuensi alami

Menelantarkan (Neglectful)

  • Tidak terlibat atau absen dalam mengasuh anak

  • Memberikan sedikit pengasuhan atau bimbingan

  • Tidak peduli terhadap kebutuhan sosial-emosional dan perilaku anak

Otoriter

  • Didorong oleh orang tua (parent-driven)

  • Menetapkan aturan dan hukuman yang tegas

  • Komunikasi satu arah, dengan sedikit pertimbangan

  • Kebutuhan sosial-emosional dan perilaku anak

Kadar menuntut anak ? 

(Sumber: CNBC)

Menurut Baumrind, Maccoby, dan Martin, ada empat tipe parenting style, yaitu:

Authoritative parenting style (Democratic)

Tipe parenting pertama ini memiliki karakteristik daya tanggap yang tinggi dan harapan yang tinggi. Moms & Dads yang otoritatif bersikap hangat dan tanggap terhadap kebutuhan emosional anak sembari menjaga standar anak yang tinggi. Ciri-cirinya adalah menetapkan batasan dan sangat konsisten dalam menegakkan batasan.

Authoritative parenting style, menurut para ahli perkembangan anak, merupakan gaya mengasuh anak yang paling baik di antara keempat jenis parenting style menurut Baumrind. Secara umum, anak yang dididik dengan gaya pengasuhan ini tumbuh paling optimal.

Orang tua yang authoritative memberikan aturan-aturan sesuai dengan gaya mereka masing-masing. Namun, mereka tetap mendengarkan pendapat anak-anaknya. Baik Ayah maupun Ibu mendisiplinkan anak-anaknya dengan cara menetapkan aturan yang jelas untuk perilaku yang baik, menggunakan penalaran positif alih-alih hukuman atau tindakan paksa, dan berusaha mendapatkan bukan menuntut respect anak-anak. Mereka membiarkan anak-anak tumbuh sendiri (otonomi) dan mendorong kemandirian.

Anak-anak dari orang tua yang authoritative cenderung tumbuh dengan senang dan puas, mandiri dan dapat mengandalkan diri sendiri, memiliki pengaturan emosi dan pengendalian diri yang baik, memiliki keterampilan sosial yang kompeten, mampu mengungkapkan sikat positif dan hangat, mencapai kesuksesan akademik yang lebih tinggi, mengembangkan harga diri yang lebih baik, dan memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

Authoritarian parenting style (Disciplinarian)

Berbeda dengan authoritative parents, authoritarian parenting menuntut banyak kepada anak-anaknya. Banyak aturan diterapkan untuk mengontrol perilaku atau aktivitas si Kecil. Anak-anak juga dituntut patuh terhadap aturan sejak usia muda.

Secara garis besar, orang tua yang otoriter memiliki sikap menuntut, dingin, tidak mengayomi, mengontrol, hanya mengizinkan komunikasi satu arah (dari orang tua ke anak), cenderung menggunakan hukuman keras, dan tidak ramah.

Gaya parenting otoriter umumnya akan membuat anak cenderung tidak bahagia, kurang mandiri, tidak dewasa secara emosional, harga diri rendah, memiliki masalah kemarahan dan menunjukkan perilaku agresif, tumbuh menjadi pemalu atau takut, keterampilan sosial yang buruk, prestasi akademik yang buruk, cenderung merasa kurang diterima secara sosial oleh teman sebaya, kurang tangguh dan tidak mampu bangkit kembali setelah gagal, kurang dapat coping, berisiko menunjukkan gejala OCD, risiko lebih tinggi untuk memiliki masalah kesehatan mental.

Permissive parenting (Indulgent)

Pola asuh permisif juga dikenal sebagai gaya pengasuhan yang memanjakan. Orang tua yang permisif memanjakan anak, sangat responsif terharap kebutuhan emosional anak mereka. Mereka juga tidak menetapkan batasan atau sangat tidak konsisten dalam menegakkan batasan.

Selain memanjakan si Kecil, orang tua permisif mungkin juga menggunakan mainan atau makanan sebagai suap untuk membuat anak berperilaku baik. Tanggung jawab yang diberikan pada anak juga sangat kecil. Serta membiarkan atau tidak membimbing anak-anak membuat keputusan besar yang umumnya seharusnya dibuat oleh orang dewasa.

Dampak negatif dari pola asuh permisif adalah prestasi akademik yang lebih buruk, lebih impulsif dan agresif, lebih rentan terhadap kenakalan, penyalahgunaan zat dan penyalahgunaan alkohol, kurang mampu mengatur diri sendiri, keterampilan sosial yang lebih buruk, dan lebih cenderung kelebihan berat badan.

Neglectful parenting (Uninvolved)

Pola asuh neglectful merupakan gaya pengasuhan yang ditandai dengan daya tanggap yang rendah dan tuntutan yang rendah. Orang tua yang lalai ini tidak terlibat dalam kehidupan anak mereka, tidak memenuhi kebutuhan anak baik kebutuhan dasar maupun emosional, juga tidak menetapkan batasan atau mendisiplinkan anak-anak mereka.

Anak-anak dari orang tua yang memiliki gaya pengasuhan ini menerima sedikit pengasuhan atau bimbingan dari orang tua mereka. Dibiarkan membesarkan diri. Gaya pengasuhan ini dianggap yang terburuk di antara empat gaya pengasuhan Baumrind.

Neglectful parenting cenderung bernasib buruk. Efeknya pada si Kecil antara lain lebih impulsif dan kurang pengendalian diri, kurang berprestasi di sekolah, lebih sedikit keterampilan pengaturan emosi, kurang keterampilan sosial, harga diri rendah, peningkatan kemungkinan gangguan mood seperti depresi, cenderung mengembangkan Gangguan Kepribadian Borderline, memiliki risiko lebih tinggi untuk menyalahgunakan zat terlarang.

Mengapa Authoritative Parenting Style terbaik?

Bukankah setiap anak berbeda? Mengapa harus menerapkan satu jenis parenting style? Iya memang setiap anak berbeda sehingga membutuhkan praktik pengasuhan (parenting practice) yang berbeda, bukan jenis parenting yang berbeda.

Parenting style itu merupakan sebuah spektrum. Orang tua bisa lebih ramah atau kurang ramah, tetapi masih dalam lingkup yang ramah untuk anak. Bisa juga lebih banyak atau lebih sedikit menuntut, tetapi tetap menuntut anak. Yang jelas, authoritative parents tetap bersikap ramah dan memiliki standar tinggi dalam mengasuh anak-anak mereka.

Referensi CNBC, Parenting for Brain

Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!

1167 Babyologist Indonesia

Comments

LATEST POSTS

11 Dampak KDRT pada Anak

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) memang biasanya dilakukan terhadap istri atau suami. KDRT juga tak melulu berbentuk kekerasan fisik tetapi [...]

Tips Parenting Santai Anak Usia Remaja

Gimana, sih, caranya biar si Kecil melewati fase remaja dengan mudah dan santai? Ini dia tipsnya!

Kapan Moms Perlu Mulai Belajar Menyusui?

Mengingat manfaat menyusui yang sangat banyak itulah, penting bagi Moms untuk mempelajari cara menyusui sejak dini. Nah, kapankah kira-kira [...]

Ini 5 Gesture Moms & Dads yang Disukai Si Kecil

Apa saja sih, gesture yang disukai si Kecil?

Ini Tugas PakSu Sebagai Support System Moms yang Baru Lahiran

Setelah melahirkan, tugas Moms justru bertambah. Di sinilah, peran PakSu besar sekali dalam membantu Moms melewati masa-masa krusial mengurus bayi.

Kegiatan Parenting Tunjang Perkembangan Optimal Si Kecil

Program parenting dapat berupa pendidikan parenting yang menambah wawasan dan pengetahuan anak dalam hal pengasuhan sesuai dengan usia, [...]

Tips Agar Anak Semangat Belajar Setelah Liburan

Biar si Kecil kembali semangat setelah liburan, yuk, praktikkan kiat-kiat berikut!

Tips Mendampingi Anak Digital Native

Sebagian besar orang tua masih perlu edukasi bagaimana cara mendampingi si Kecil yang optimal terutama di era digital. Yuk, cari tahu tipsnya [...]

Tips Ajarkan Empati pada Anak Sejak Dini

Supaya si Kecil memiliki empati dalam hidupnya, orang tua perlu mengajarkan dan mengasah kepekaannya.

4 Tips Melatih Balita Bicara

Gimana caranya supaya si Kecil bisa mahir berbicara dengan cepat?

Helicopter Parenting Itu Apa? Ini Ciri-cirinya!

Rasa cinta dan kasih sayang orang tua ternyata bisa menjadi sesuatu yang tidak menyehatkan. Sebenarnya, kapan sepasang orang tua melanggar [...]

Kapan Waktu yang Tepat Sekolahkan Si Kecil?

Sebagai orang tua, Moms & Dads pun pasti telah berpikir untuk menyekolahkan si Kecil di sekolah yang paling baik dan tepat.

Mendidik Anak dengan Pamali, Perlukah?

Pamali artinya apa sih? Istilah ini mungkin lebih dikenal oleh orang-orang zaman old ketimbang anak-anak Millenial atau Gen Z.

Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Ini 10 Tips Ajarkan Si Kecil Terima Kekalahan

Belajar menerima kekalahan sejatinya merupakan bagian yang sangat penting dalam perkembangan kesehatan anak.

Didik Anak di Era Digital, Bagaimana Caranya?

Moms & Dads mungkin bingung yah bagaimana cara supaya si Kecil screentime-nya tidak berlebihan padahal di sisi lain sudah tidak mungkin [...]

Kerja dan Jaga Anak Tetap Fit? ?

Moms sering kewalahan ga sih kalau harus kerja sambil jaga Si Kecil? Yuk Intip tips tetap fit dari

Uang Sekolah Makin Mahal, Gimana Cara Mempersiapkannya?

Memberikan pendidikan terbaik bagi si Kecil merupakan salah satu kewajiban utama Moms & Dads.

It’s Okay to Not Be Okay

Dalam mengasuh anak, tentu Moms mengharapkan si Kecil tumbuh menjadi pribadi dengan kondisi fisik

Tips Praktis Memompa ASI di Kantor

Hai Moms, Meskipun pandemi virus corona belum berakhir, tapi banyak dari kita yang sudah

Tips Menghindari Toxic Parenting

Hai Moms, Siapa disini yang minggu lalu nonton Babyo Channel Ngobrol Bareng Babyo dengan topik