Mama muda Nikita Willy belakangan ini dibicarakan bukan karena prestasinya di bidang entertainment tetapi soal gaya parentingnya yang menuai pro kontra. Istri dari Indra Priawan ini memiliki anak bernama Issa Xander Djokosoetono yang kini sudah berusia 12 bulan. Pro kontra mengenai gaya parentingnya muncul karena Nikita kerap membagikan ilmu parentingnya melalui kanal YouTube pribadinya.
Adapun pro kontra tersebut muncul karena beberapa cara mendidik anaknya berbeda dengan kebanyakan orang tua di Indonesia. Dikatakan Nikita, dia dan suaminya belajar cara parenting melalui banyak sumber – konsultasi dokter, mengikuti workshop parenting, dan membaca buku parenting.
Apa saja sih, tips parenting ala Nikita Willy?
Melarang penggunaan gadget untuk anak
Menurut Nikita, dokter yang menangani Issa melarang pemberian gadget sejak dini. Sebab, sekali melihat gadget, anak-anak akan fokus ke gadget sehingga ingin menonton gadget terus. Anak yang fokus ke gadget biasanya malas beraktivitas atau memelajari hal baru, misalnya malas belajar mengunyah, merangkak, dan berbicara.
Mengingat saran dokter, Nikita sebisa mungkin menghindari anaknya bermain gadget karena ingin anaknya fokus ketika makan. Pelarangan gadget ini juga selaras dengan rekomendasi WHO yaitu tidak memberikan gadget sampai setidaknya anak berusia 2 tahun.
Memperbolehkan anak menonton TV dengan acara sesuai usia anak
Jika Nikita dan Indra sedang menonton bersama atau berkumpul di ruang TV, dia memperbolehkan Issa menonton TV. Akan tetapi, anaknya justru malah kurang tertarik menonton TV.
Tak sembarang acara TV diperbolehkan untuk Issa. Nikita sebisa mungkin tak memberikan tontonan dengan warna heboh supaya penglihatannya tetap baik, serta tidak memberikan musik yang terlalu membingungkan.
Membacakan dongeng sebelum tidur
Selain menerapkan rutinitas sebelum tidur, Nikita Willy juga membiasakan untuk membacakan dongeng. Issa memang belum mengerti inti cerita dari dongeng sebelum tidurnya. Akan tetapi, kebiasaan ini harus dibangun sedari kecil supaya ketika masa toddler sudah terbiasa dan menjadi kebiasaan baiknya.
Memperkenalkan Sleep Training
Walaupun masih sangat muda, Issa telah bisa tidur sendiri di kamar yang terpisah dari kedua orang tuanya. Nikita menggunakan jasa sleep trainer supaya Issa bisa tidur sesuai dengan jadwalnya. Diakuinya, metode tersebut dilakukannya selama 2 minggu sehingga akhirnya si Kecil bisa tidur sendiri setiap hari. Nikita dan suaminya pun menjadi bebas berkegiatan karena Issa rutin jam tidur siang dan malamnya.
Menerapkan Baby Led Weaning (BLW) untuk MPASI
Karena Issa sudah memasuki masa MPASI, Nikita pun perlu memilih cara memberikan MPASI kepada bayinya. Dia pun menjatuhkan pilihan kepada metode BLW. Tak tanggung-tanggung, dia mengikuti berbagai workshop, virtual course, dan membaca buku-buku tentang BLW sebelum menerapkan metode tersebut. Dia juga sudah mendapatkan izin dari dokter anak terkait metode pilihannya tersebut.
Metode BLW memberikan kebebasan kepada bayi untuk memilih dan makan makanan padat sendiri dengan tangannya. BLW memiliki keunggulan dapat membantu perkembangan motorik dan mengenal tekstur serta rasa makanan. Tugas Ibu, selain menyiapkan MPASI, adalah melihat waktu dan menyediakan tempat untuk makan si Kecil. Kemudian, itu adalah hak anak untuk makan berapa banyak atau hanya mau memainkan makanannya saja.
Membiarkan Issa melakukan aktivitas rutin
Rutinitas sangat penting bagi bayi dan orang tua. Hal tersebut membantu bayi untuk disiplin dan memudahkan orang tua merawat bayi. Orang tuanya mengetahui kapan harus merawat si Kecil dan kapan dapat melakukan kegiatan lain. Sang bayi pun juga menjadi lebih tenang karena tahu kegiatannya setiap hari. Supaya Issa menjalankan aktivitas dengan baik, Nikita selalu berusaha maksimal untuk menghormati rutinitas Issa setiap hari.
Membebaskan Issa mengeksplorasi lingkungan meski ada kemungkinan celaka
Demi mengajarkan agar Issa tumbuh menjadi pribadi yang berani, Nikita rela membiarkan anaknya terjatuh hingga benjol! Nikita hendak mengajarkan kepada anaknya bahwa hidup penuh kesulitan tetapi meskipun begitu orang tuanya tidak akan pernah meninggalkannya sendirian.
Namun gaya parenting Nikita yang membiarkan anak terjatuh hingga benjol ini menuai pro kontra. Yang pro mengatakan bahwa selama anak jatuh ringan saja tidak perlu disamperin tetapi harus berdiri sendiri. Meskipun berdiri sambil menangis, anak-anak mereka umumnya langsung tenang sendiri tidak perlu ditenangkan orang dewasa.
Sedangkan yang kontra, khawatir bahwa pembiaran tersebut membahayakan tumbuh kembang. Mereka khawatir anak terluka, gegar otak, patah / retak tulang, mimisan, dan cedera kepala. Sehingga sebisa mungkin anak harus dijaga dari hal-hal yang membahayakan.
Nah, kira-kira, Moms setuju nggak dengan gaya parenting Nikita Willy? Yuk, ceritakan pengalaman Moms di kolom komentar!
Referensi: Detik, Kompas 1, Kompas 2
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments