Pamali artinya apa sih? Istilah ini mungkin lebih dikenal oleh orang-orang zaman old ketimbang anak-anak Millenial atau Gen Z. Arti pamali sebetulnya adalah pantangan-pantangan yang diajarkan turun-temurun oleh orang tua dari zaman dahulu kepada anak-anaknya. Pamali termasuk salah satu kearifan lokal yang dijadikan cara mendidik anak-anak supaya perilaku mereka sesuai dengan kode etik masyarakat yang berlaku di zaman tersebut.
Pamali sebagai salah satu kearifan lokal penuh nilai budaya
Pamali adalah salah satu contoh penyampaian nilai-nilai budaya terutama norma kesopanan yang kerap kali disampaikan dalam bentuk metafora. Nah, karena disampaikan dalam bentuk metafora ini, terkadang ujarannya tidak memiliki sebab-akibat secara logika. Pantangan dan larangan tersebut jika sengaja atau tidak sengaja dilanggar bisa mendatangkan hal-hal yang tidak diinginkan hingga malapetaka.
Contoh pamali yang menggunakan majas metafora adalah pantangan duduk di depan pintu kepada anak-anak gadis seraya menakut-nakuti “nanti jodohnya balik lagi”. Jika dilihat dari ujarannya saja, memang tampaknya tidak ada hubungan antara anak gadis yang duduk di ambang pintu dengan susah tidaknya dia mendapatkan jodoh.
Baca Juga: Ketahuilah 100 Pantangan Ibu Hamil
Akan tetapi, jika ujaran ini direnungi, pamali ini sebenarnya berkaitan erat dengan etika. Tidak sopan jika ada orang duduk di ambang pintu, siapa pun itu mau anak perempuan atau orang tua lelaki sekali pun, karena bisa menghalangi orang yang lewat. Tentang mengapa ujaran tersebut dikaitkan dengan anak perempuan kemungkinan besar karena anak perempuan yang tidak sopan ditakutkan tidak mendapatkan jodoh. Kita perlu melihat tradisi masa lalu yang masih memandang rendah atau remeh perawan tua.
Contoh lainnya misalnya apa saja pamali bagi ibu hamil ada banyak sekali. Bahkan, banyak dari pamali ini yang tidak punya bukti medis sehingga malah salah kaprah atau sebaiknya jangan dipercaya.
Misalnya, Pamali beli perlengkapan bayi karena ditakutkan bayi meninggal tidak ada hubungannya. Akan tetapi jika ditelusuri, mungkin orang tua zaman dulu mengingatkan bahwa seorang ibu hamil jangan terlalu banyak aktivitas karena bisa membuat badan lelah dan membahayakan janin.
Beberapa contoh lain:
· Ibu hamil harus memakai peniti agar tidak diganggu makhluk halus
· Mengonsumsi kacang hijau agar rambut bayi yang lahir lebat
· Jangan memakan nanas dan nangka karena bisa menyebabkan keguguran
· Memotong rambut saat hamil membuat bayi lahir cacat
· Meminum air kelapa muda bisa membuat bayi lahir dengan kulit putih mulus
· Sama sekali tidak boleh berhubungan intim saat hamil
· Tidak boleh melilitkan handuk di leher supaya bayi tidak terlilit tali pusar
· Meletakkan peniti atau bawang putih di tempat tidur untuk mengusir setan
Dampak mengajarkan pamali pada anak
Anak-anak yang mendengarkan pamali dari orang tuanya akan merasa takut akan malapetaka yang hadir karena melanggar larangan tersebut. Tanpa disadari, mereka akan patuh pada perkataan orang tuanya. Sehingga, perilakunya pun terbentuk sesuai dengan norma-norma yang berlaku di lingkungan tersebut.
Baca Juga: Lagi Hamil, Tidak Boleh Pindah Rumah!
Di sisi lain, ketakutan yang dirasakan anak-anak ini bisa tidak berdasar dan malah membuatnya trauma atau takut berpikir kritis. Padahal, berpikir kritis sangatlah penting bagi tumbuh kembang si Kecil. Anak-anak juga belum paham betul apa itu metafora maupun makna konotasi. Si Kecil harus diajari dampak dan konsekuensi dari perilakunya alih-alih menakutinya dengan pamali. Karena itulah, sebaiknya Moms & Dads memberikan penjelasan dengan kata-kata yang mudah dipahami si Kecil dan tidak membuat dia harus menaati perkataan orang tua secara terpaksa.
Kesimpulannya, mengajarkan pamali kepada si Kecil boleh-boleh saja sebagai satu bentuk bagian dari melestarikan budaya. Namun, alangkah baiknya dalam memberitahukan tentang pamali dibarengi juga dengan penjelasan yang logis dan tidak menakut-nakuti si Kecil.
Referensi: ABS Bandung, Banten News, Cermati
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments