Ingat betapa setahun lalu dalam diri saya yang idealis sebagai ibu baru saat itu, saya berjanji pada diri sendiri untuk memberikan anak saya ASI sampai minimal usia 2 tahun dan hanya ASI eksklusif sampai dengan usianya 6 bulan. Namun ketika Naya lahir, pada hari pertama ternyata ASI saya tidak langsung keluar, beberapa kali dokter laktasi dan suster menarik puting saya dan memberikan obat agar ASI saya keluar, ternyata saat itu belum juga keluar. Tidak hanya itu, Naya juga tidak langsung bisa menyusu pada payudara saya, ia hanya menjilat-jilat puting saya tanpa mengisapnya. Dokter dan suster saat itu menenangkan saya bahwa anak bayi yang baru lahir butuh waktu untuk belajar mengisap puting ibunya. Sampai pada hari ketiga, ASI belum juga keluar dan Naya masih belum bisa mengisap puting dengan baik, sementara gula darah sewaktunya sudah di bawah batas normal. Akhirnya saya harus merelakan Naya diberikan susu formula saat itu.
Selepas pulang dari rumah sakit, saya terus mengonsumsi obat dari dokter dan hampir setiap hari, menu makanan saya hanya daun kelor atau daun katuk. Benar saja, tak sampai 2 hari ASI saya keluar, rasanya bahagia dan saya sangat excited untuk menyusui Naya saat itu. Namun ternyata Naya masih belum bisa secara sempurna mengisap puting saya, sehingga terasa sakit sampai lecet. Itu semua bukan halangan bagi saya untuk tetap memberikan Naya ASI. Saya tetap memberikan ASI perah untuk Naya dengan menggunakan cup feeder, sambil mengolesi salep dan minyak kelapa untuk menyembuhkan puting yang lecet.
Setelah beberapa minggu berlalu, Naya masih tetap belum bisa mengisap dengan benar, sering tersedak, dan isapannya selalu terasa sakit. Setelah diperiksa oleh dokter, ternyata Naya Tongue Tie dan Lip Tie. Ada sekat jaringan atau frenulum di bagian bawah di antara lidahnya dan di antara bibir bagian atas yang membuat Naya kesulitan untuk mengisap puting saya. Insisi atau frenotomi adalah jalan yang saya pilih untuk Naya, agar ia bisa menyusu dengan baik. Insisi atau frenotomi merupakan proses pengguntingan sekat jaringan atau frenulum pada lidah dan bibirnya agar ia dapat leluasa menggerakkan lidah dan bibirnya sehingga pada saat menyusu pelekatannya benar dan dapat mengisap puting dengan baik. Setelah insisi, Naya tidak langsung bisa menyusu dengan baik, butuh waktu sekitar 1 bulan untuk ia belajar mengisap, sembari saya terus melakukan senam lidah agar kemampuan lidah dan mulutnya dapat bergerak optimal. Sekarang usia Naya sudah satu tahun, saya masih tetap berusaha memberikannya ASI secara langsung melalui payudara saya. Yuk Moms, Semangat mengASIhi.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments