Melihat anak bertumbuh-kembang memberikan rasa bangga bagi setiap orang tua. Setiap orang tua tentunya selalu ingin mengupayakan yang terbaik agar anak dapat bertumbuh-kembang dengan maksimal.
Di usia 0-2 tahun, kita dapat melihat betapa banyaknya perkembangan anak di area motorik, baik motorik kasar maupun motorik halus. Motorik kasar merupakan kemampuan anak yang berhubungan dengan otot besar seperti mengangkat kepala, berguling, duduk, merambat, merangkak, berdiri, berjalan, berlari, bahkan melompat. Motorik halus merupakan kemampuan anak yang berhubungan dengan otot halus seperti memegang barang dan menulis.
Untuk mencapai kesuksesan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kemampuan motorik, anak kita butuh diberikan stimulasi loh moms! Salah satu stimulasi yang direkomendasikan dan sangat mungkin untuk dilakukan adalah stimulasi melalui permainan.
Jenis permainan yang dapat dijadikan stimulasi bagi anak itu beragam loh moms! Dimulai permainan yang tidak menggunakan alat maupun yang menggunakan barang/mainan.
Setiap permainan tentunya memberikan manfaat beragam, tergantung jenis mainannya. Berikut adalah manfaat mainan secara umum bagi anak:
1. Untuk melatih motorik kasar ataupun halus: Permainan melatih motorik dapat menjadi salah satu hal yang menarik perhatian anak. Dengan meletakkan mainan pada jarak tertentu, anak termotivasi untuk menggerakkan tubuhnya agar dapat menghampiri mainannya. Dengan begitu, mainan tersebut mampu menstimulasi anak untuk mengembangkan motorik kasarnya. Ketika anak memegang, mengarahkan mainan ke mulut, ataupun melempar mainannya, maka mainan tersebut berhasil memberikan stimulasi bagi motorik halusnya.
Permainan melatih motorik ini juga sangat penting ya Moms untuk membantu si Kecil melakukan gerakan-gerakan dasar. Mainan yang membantu si Kecil belajar menekan, mendorong, menggenggam, dan lain sebagainya dapat menjadi contoh permainan melatih motorik ya Moms.
2. Memberikan stimulasi bagi panca indranya: Berbagai mainan memiliki tekstur dan warna yang dapat memberikan stimulasi indra peraba dan visual (indra penglihatan). Beberapa mainan juga menghasilkan bunyi yang memberikan stimulasi pada area auditori (indra pendengaran). Semua itu sangat penting untuk menunjang proses belajar anak usia 0-2 tahun.
3. Memberikan bahan diskusi yang dapat memperkaya vocabulary dan pengetahuan anak: Melalui kegiatan bermain, orangtua dan anak memiliki kesempatan quality time yang lebih banyak dan berbobot. Orang tua dapat mempererat hubungan dengan anak sekaligus menstimulasi perkembangan bahasa dan pengetahuan anak.
Percaya gak moms kalau tanpa mainan perkembangan anak cenderung lebih terlambat?
Saya adalah salah satu orang tua yang tidak mau memberi mainan bagi anak newborn loh! Orang lain banyak memberi hanging toys yang diletakkan di baby crib, atau memberikan rattle dengan warna terang serta mengeluarkan bunyi tertentu, namun saya merasa belum saatnya membeli mainan tersebut karena "toh anaknya belum ngerti.." alhasil, di saat anak lain di usia 1 bulan kurang sudah bisa berespons terhadap benda bergerak (matanya mengikuti gerakan benda) atau anak lain di usia 2 bulan sudah mulai mau menjangkau mainan di atasnya, anak saya belum mampu melakukan hal tersebut.
Sedih rasanya melihat anak saya cenderung tertinggal apabila dibandingkan dengan anak lain. Setelah melakukan refleksi diri saya menyadari bahwa betapa pentingnya mainan bayi untuk mendorong perkembangan. Sekarang saya cenderung lebih banyak melibatkan mainan dalam keseharian anak saya dan saya melihat bahwa anak saya jadi lebih aktif dan perkembangan motoriknya dapat mengimbangi anak lain loh.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments