Program imunisasi nasional dikenal sebagai Pengembangan Program Imunisasi (PPI) dilaksanakan di Indonesia sejak 1977.
Program imunisasi nasional disusun berdasarkan keadaan epidemiologi penyakit yang terjadi saat itu. Jadi, jadwal program imunisasi nasional dapat berubah dari tahun ke tahun.
Berikut adalah jenis-jenis vaksin yang tidak termasuk PPI (Program Pengembangan Imunisasi) tapi telah beredar di Indonesia.
Haemophylus influenza Tipe b (Hib)
Bermanfaat melindungi tubuh dari virus influenza. Imunisasi dasar diberikan pada umur 2, 4, dan 6 bulan. Imunisasi ulangan diberikan pada umur 15-18 bulan. Apabila anak datang pada usia lebih dari 1 tahun, vaksin Hib hanya diberikan satu kali saja.
MMR
Imunisasi ini akan melindungi tubuh dari virus campak, gondongan, serta rubella (campak jerman).
Vaksin MMR diberikan pada umur 15 bulan. MMR diberikan minimal satu bulan setelah penyuntikan imunisasi lain. Vaksinasi ulangan diberikan pada umur 12 tahun.
Demam Tifoid
Merupakan salah satu vaksin yang dapat menghirdarkan anak dari penyakit tifus atau penyakit akibat infeksi virus. Vaksin injeksi diberikan pada usia diatas 2 tahun, diulang setiap tiga tahun. Vaksin tifoid oral Ty21a diberikan pada umur diatas 6 tahun yang dikemas dalam tiga dosis dengan interval satu hari. Imunisasi ulangan diberikan setiap 3-5 tahun.
Varisela
Imunisasi varisela adalah imunisasi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus varisela. Vaksin varisela direkomendasikan pada umur diatas 10 tahun dan diulang 6-8 minggu kemudian.
Hepatitis A
Vaksin Hepatitis A diberikan pada pada usia diatas 2 tahun dan diberikan secara intramuskular. Vaksin diberikan sebanyak 2 kali dengan interval 6 bulan.
Pneumokokus (PCV)
Imunisasi ini bermanfaat melindungi tubuh dari bakteri pneumokokus yang dapat menyebabkan meningitis, pneumonia, dan infeksi telinga.
- Apabila diberikan pada umur 7-12 bulan, PCV diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan.
- Apabila diberikan pada umur diatas 1 tahun maka vaksin diberikan 1 kali, namun keduanya perlu imunisasi ulangan sebanyak 1 kali pada umur lebih dari 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir.
- Apabila diberikan pada umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali.
Rotavirus
Imunisasi rotavirus bertujuan untuk mencegah infeksi rotavirus. Rotavirus adalah salah satu virus yang paling sering menyebabkan muntah dan diare pada bayi dan anak kecil.
Vaksin rotavirus monovalen sebaiknya diberikan sebelum umur 16 minggu dan diberikan 2 kali:
- Dosis I: diberikan pada usia 6-14 minggu.
- Dosis II: diberikan minimal 4 minggu setelah dosis pertama.
Vaksin rotavirus pentavalen diberikan sebanyak 3 kali, yakni:
- Dosis I: diberikan pada usia 6-14 minggu.
- Interval dosis ke-2 dan ke-3 adalah 4-10 minggu.
- Dosis III : diberikan sebelum usia 32 minggu, dengan interval minimal 4 minggu
Influenza
Vaksin influenza diberikan pada umur minimal 6 bulan, diulang setiap tahun. Untuk imunisasi pertama kali diberikan saat anak berusia kurang dari 9 tahun, diberi dua kali dengan interval minimal 4 minggu.
Human Papiloma Virus (HPV)
Untuk melindungi tubuh dari infeksi human papilloma virus (HPV) yang menyebabkan kanker serviks (kanker mulut rahim). Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Vaksin HPV bivalen diberikan tiga kali dengan interval 0, 1, 6 bulan, sedangkan vaksin HPV tetravalen diberikan dengan interval 0, 2, 6 bulan.
DOSIS VAKSIN
Reduksi dosis dari dosis yang telah direkomendasikan akan menyebabkan respon imun tidak adekuat, sehingga resipien akan tetap rentan terhadap penyakit tersebut. Committee of Infectious Diseases tidak merekomendasikan pengurangan dosis, termasuk untuk bayi prematur dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
By: Corry Cecilia
Reference: Dr. dr. M. Tatang Puspanjono, Sp. A, M.Klinik Paed
Dokter Spesialis Anak
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments