Kehamilan ektopik bukanlah hal yang asing lagi dalam dunia medis. Mungkin untuk sebagian orang juga sudah tahu apa itu kehamilan ektopik? Kehamilan ektopik adalah kondisi dimana fertilisasi terjadi diluar rahim. Biasanya kehamilan ektopik terjadi di saluran tuba fallopi yang kemungkinan besar akan pecah jika kehamilan itu semakin berkembang di salurang tersebut.
Pada hal yang normal, kehamilan terjadi diawali dengan fertilisasi sel telur oleh sel sperma. Sel telur yang sudah dibuahi tersebut akan diam di tuba fallopi selama 3 hari sebelum sel telur ini melepaskan diri ke uterus untuk berkembang.
Untuk kehamilan ektopik, yang terjadi tentunya tidaklah seperti itu. Sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma dan menetap di saluran tuba fallopi justru terus menempel pada organ yang tidak semestinya, seperti menempel terus di tuba fallopi. Hal itulah kenapa kehamilan ektopik disebut sebagai kehamilan di luar rahim.
Bagaimana kehamilan ektopik bisa terjadi? Apa penyebab terjadinya kehamilan ektopik? Mungkin pertanyaan itu akan muncul di pikiran seseorang yang penasaran dengan kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik terjadi karena ketidakseimbangannya kadar hormon pada sel telur yang sudah dibuahi, bisa dibilang sel telur ini berkembang secara abnormal. Hal itu merupakan pemicu utama terjadinya kehamilan ektopik.
Selain dari itu, kehamilan ektopik juga disebabkan karena rusaknya saluran tuba fallopi akibat peradangan atau inflamasi. Akibat kerusakan pada saluran tuba fallopi tersebut, sel telur yang sudah dibuahi oleh sel sperma akan terhalang untuk bergerak ke arah rahim. Hal itulah yang memungkinkan sel telur akan menempel pada bagian yang lain.
Kehamilan ektopik bisa dirasakan oleh seorang wanita dengan melihat gejala yang ditimbulkan. Pada awalnya kehamilan ektopik ini memiliki ciri yang hampir serupa dengan kehamilan yang normal, namun ada beberapa gejala yang muncul dan lebih diindasikan dengan gejala kehamilan ektopik. Gejala kehamilan ektopik diantaranya yaitu :
- Rasa nyeri pada tulang panggul.
- Pendarahan ringan dari vagina.
- Munculnya rasa sakit pada bagian perut yang terjadi hanya di satu sisi.
- Rasa nyeri pada bahu.
- Terjadi pendarahan hebat akibat pecahnya saluran tuba fallopi.
- Mual dan muntah yang diiringi rasa nyeri.
- Munculnya rasa sakit pada saat buang air besar karena adanya tekanan rektum.
- Sering merasa pusing atau lemas.
Jika anda merasakan beberapa gejala yang sudah disebutkan tadi sebaiknya segera periksakan ke dokter, pasalnya kehamilan ektopik ini merupakan suatu kondisi yang membutuhkan penanganan darurat. Kehamilan ektopik bisa membahayakan nyawa seseorang, maka dari itu tidak ada salahnya anda lebih waspada jika terjadi gejala-gejala kehamilan ektopik.
By: Babyologist Editor
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments