BREAKING NEWS!
Kemenkes RI dalam Konferensi Pers tgl. 19 Oktober 2022 pukul 11.30 melarang pemakaian obat bebas dan obat bebas terbatas berbentuk cair menyusul ditemukannya 206 kasus gagal ginjal akut (acute kidney injury) pada anak. Data sepanjang 2022, diperbarui pada Rabu, 19 Oktober 2022, tercatat 206 kasus tersebut terjadi di 20 provinsi. Tingkat kematian mencapai angka 99 kasus atau 48%, dengan tingkat kematian pasien yang dirawat di RSCM mencapai 65%.
Instruksi tersebut juga dituangkan dalam Surat Edaran (SE) No. SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal pada Anak. Dalam instruksi tersebut, disebutkan pula pada para nakes untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair atau sirup sampai ada pengumuman resmi dari pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan.
Sebagai tambahan informasi, jubir Kemenkes RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH. telah menyatakan bahwa kasus ini tidak ada hubungannya dengan COVID-19 atau vaksinasi COVID-19.
Sebagai langkah penanggulangan sementara, RSCM telah membeli penawar (antidote) luar negeri untuk diberikan kepada pasien. Fasilitas kesehatan diminta merujuk pasien gagal ginjal akut ke RS yang memiliki dokter spesialis ginjal anak dan fasilitas cuci darah anak.
Pengencer sirup diduga jadi biang kerok kasus acute kidney injury pada anak
Pemeriksaan sample obat yang dikonsumsi pasien sebelumnya ditemukan jejak senyawa yang berpotensi menyebabkan penyakit ini. Diduga, bahan pembuat sirup menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut misterius ini. Tidak hanya obat sirup, vitamin sirup, dan oral drops juga sementara waktu dilarang untuk dikonsumsi tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
Belajar dari kasus gagal ginjal akut yang juga terjadi di Gambia, Afrika Barat, penyebab gagal ginjal akut adalah senyawa Etilen glikol dan Dietilen glikol. Keduanya digunakan sebagai zat pelarut obat padat menjadi sirup. Dugaan ini yang sedang diteliti oleh IDI, IDAI, BPOM, RS, dan Puskesmas pada kasus di Indonesia. Dua senyawa tersebut telah dilarang pada obat-obatan karena dalam jumlah melebihi batas bersifat racun bagi tubuh.
Orang tua diminta waspada dan deteksi gejala sejak dini
Moms & Dads yang memiliki anak di bawah 6 tahun harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi si Kecil. Gejala-gejala gangguan ginjal yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut:
· Penurunan frekuensi urine, lebih dari 6 jam tidak kencing sama sekali
· Warna urine kemerahan, keruh, berbusa, dan pekat
Jika gejala tersebut muncul, dengan atau tanpa demam, segeralah memeriksakan si Kecil ke dokter. Bawa serta atau buatlah daftar obat-obatan yang telah dikonsumsi si Kecil sebelumnya. Bukti tersebut akan sangat membantu pihak tenaga kesehatan untuk menentukan diagnosa yang tepat kepada si Kecil. Kemudian, dapat memberikan perawatan yang sesuai dengan diagnosanya.
Adapun gejala lain yang juga dapat muncul:
· Demam dalam 3-5 hari
· Diare dan muntah
· Infeksi seperti batuk pilek
· Badan membengkak
Apa alternatif obat demam yang aman dikonsumsi?
Obat sirup mengandung Paracetamol memang menjadi pilihan populer para Ibu yang anaknya sedang sakit demam dan bapil. Namun, dengan adanya berita terbaru ini, tentu saja Moms perlu mencari obat alternatif lain.
Moms dapat melakukan hal-hal berikut supaya demam si Kecil dapat turun:
Berikan cairan agar si Kecil tidak dehidrasi
Demam memperbesar risiko dehidrasi sehingga mencukupi kebutuhan cairan dapat membantu menurunkan demam. Akan tetapi, meminta si Kecil minum air putih yang banyak dapat menjadi tantangan tersendiri karena bisa dibilang membosankan. Moms dapat menyajikan alternatif cairan yang lebih menarik seperti jus buah encer dan kaldu ayam hangat. Moms juga dapat membuat popsicle dari buah yang dibekukan.
Bed rest alias beristirahat penuh
Saat si Kecil sakit, beristirahat merupakan cara ampuh agar kondisinya cepat membaik. Namun, anak yang demam seringkali rewel dan tidak bisa diam. Carilah strategi agar ia mau bedrest misalnya membacakan cerita di tempat tidur.
Mandi air hangat
Air hangat dapat membuka pori-pori tubuh yang memungkinkan panas cepat keluar. Namun jika si Kecil tidak memungkinkan untuk mandi, Moms bisa mengompresnya dengan air hangat.
Menjaga tubuh si Kecil tetap sejuk
Agar demam si Kecil cepat sembuh dan badannya lekas pulih, Moms bisa menggunakan cara-cara berikut:
· Mengelap tubuh si Kecil dengan menggunakan air hangat
· Memakaikan pakaian yang tidak terlalu tebal
· Menyalakan kipas agar sirkulasi udara di sekitar si Kecil sejuk (jangan diarahkan ke badannya)
· Meminta si Kecil minum air yang sejuk atau bersuhu ruangan
· Menggunakan selimut yang tidak terlalu tebal untuk tidur
Usai mempraktikkan cara-cara di atas, evaluasi kembali kondisinya. Jika malah cara di atas membuat kegigilan, segera hentikan dan lakukan cara-cara untuk menghangatkan tubuhnya.
Memberikan minuman jahe
Pada anak yang sudah cukup umur, minum jahe bisa menjadi obat ampuh untuk membantu meredakan demam. Jahe mengandung komposisi yang dapat membuat hangat tubuh sekaligus senyawa antibakteri. Untuk mengolah jahe, potong sedikit dan buatlah teh dari rebusan airnya. Meski air jahe merupakan obat tradisional turun-temurun untuk membantu panas reda, tidak semua anak suka akan rasanya. Konsumsi air jahe berlebihan juga bisa menyebabkan nyeri ulu hati. Jadi, berikan dosis sewajarnya saja ya, Moms.
Mengompres air hangat
Pada balita, kompres air hangat jadi salah satu cara paling efektif menurunkan panas. Kompreslah bagian ketiak dan selangkangan balita selama 10 hingga 15 sehingga panas bisa keluar lewat pori-pori yang terbuka.
Minum obat penurun demam yang aman
Karena obat berbentuk sirup sedang dilarang dikonsumsi, Moms bisa memberikan obat demam dengan bentuk lain. Tablet, kapsul, puyer, dan suppositoria merupakan alternatif obat demam yang bukan berbentuk cair.
Rekomendasi obat demam bukan sirup untuk anak
Panadol Anak 120mg 10 Chewable Tablet
Kisaran harga: Rp14.400,00
Jika Moms ingin mengenalkan si Kecil pada tablet, Moms bisa memberikan obat dengan bentuk obat kunyah seperti Panadol Anak Chewable Tablet. Si Kecil bisa langsung mengunyahnya. Atau apabila tidak mau langsung dikunyah, bisa dicampur dengan air atau sari buah.
Bodrexin Tablet Box Isi 4 Strip
Kisaran harga: Rp6.000,00
Bodrexin merupakan obat yang berbentuk tablet dengan komposisi Acetylsalicylic Acid 80 gram. Obat ini dapat menurunkan demam, meredakan rasa nyeri, dan demam setelah imunisasi. Tablet ini harus diminum atau diisap setelah makan.
Contrexyn Rasa Jeruk Isi 4 Tablet
Kisaran harga: Rp1.150,00
Tablet kunyah Contrexyn dapat digunakan sebagai obat penurun demam, pereda nyeri seperti sakit gigi, sakit kepala, dan nyeri ringan lainnya.
Yang jelas, tetap tenang dan waspada terhadap kondisi si Kecil, yah! Minggu depan, Kemenkes RI berjanji akan mem-follow up kasus ini dengan temuan baru. Mari kita nantikan saja kabar terbaru selanjutnya.
Referensi: Detik, Dinkes Kalbar, Kemenkes RI, Kompas
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments