Hay moms kali ini aku mau sharing tentang pengalamanku mengalami abortus imminens. Abortus Imminens adalah kondisi terjadinya perdarahan vagina dan kram perut pada usia 20 minggu pertama kehamilan. Abortus Imminens juga sering disebut dengan ancaman keguguran dimana kondisi janin masih sehat namun beresiko mengalami keguguran sesungguhnya jika tidak ditangani dengan tepat.
Sebelumnya, aku pernah bahas juga waktu kehamilan pertama ku itu sangat dinanti karna kami adalah anak pertama baik aku maupun suami, dan kehamilan baru terjadi saat 2,5 tahun usia pernikahan kami. Pada saat perdarahan itu terjadi, kami sedang ada di jakarta untuk check up suamiku yang memang sedikit ada masalah dengan tulangnya. Tiba-tiba perutku terasa kram seperti haid pertama, tapi tidak begitu menyakitkan dan hanya sebentar posisiku saat itu sedang duduk di kursi. Setelah urusan suamiku beres lalu kita memutuskan untuk pulang, tapi ketika aku berdiri dari duduk tiba-tiba saja terasa darah mengalir. Dan aku bahkan lupa kalau aku lagi hamil, jadi aku izin ke suami aku untuk ke toilet mau check haid atau enggak. Ketika periksa di toilet aku sadar kalau aku kan lagi hamil, dan langsung shock lihat darah banyak.
Sebelum ke rumah sakit kami mampir ke klinik dokter dulu, karena ingin memastikan ini keguguran atau tidak (karena rumah sakit yang dituju masih jauh). Alhamdulillah atas izin Allah si bayi masih ada, namun harus cepat dibawa ke RS. Sepanjang jalan ke RS aku dan suami udah hopeless karena darah yg keluar lumayan banyak ampe ke jok mobil kena semua. Di mobil kita nangis-nangis dan tetep berdoa, tapi suami bilang harus tetep kuat dan ikhlas. Disini momen tersedih kita yang emang harus siapin mental untuk kondisi terburuk, aku pun bertanya pada suami "kalau kita kehilangan bayi kita, apa kamu masih mau sama aku?". Suami aku langsung ciumin tangan aku sambil nangis dan bilang "iya lah, jangan bilang kaya gitu".
Setibanya di RS, aku ga diperiksa dalam karena itu riskan. Jadinya nunggu dokter datang karena beliau sedang ada operasi. Duh perasaan tambah kalut nunggu diperiksa, disini aku udah pakai pembalut dan ganti baju pake baju pasien soalnya baju ku udah banyak kena darah.
Akhirnya pas diperiksa dokter, bayi ku masih ada dia kuat bertahan selama itu dan sebanyak itu keluar darah, tapi dia masih ada di rahimku. Bersyukur banget.
Setelah pemeriksaan, dokter putuskan aku harus dirawat inap dan bed rest total. Aku pun 5 hari dirawat di RS dan bener-bener bed rest total, ga boleh turun dari kasur. Udah kaya bayi aja, apa-apa di kasur, soalnya pernah coba turun kasur sekali dan langsung flek. Setelah itu ga berani coba-coba turun dari kasur lagi.
Begitulah pengalaman ku mengalami Abortus Imminens, semoga bisa bermanfaat ya Hehee
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments