Kadang, banyak orang nggak sadar bahwa kapan waktu ideal memiliki anak perlu dirancang bahkan sejak sebelum menikah. Secara teknis, wanita bisa hamil dan menjalani kehamilan saat dirinya sudah memasuki masa puber – saat mendapatkan menstruasi pertama. Masa subur wanita akan berakhir ketika menopause – saat sudah tidak haid lagi. Namun, keputusan memiliki anak tentunya tak bisa hanya ditentukan oleh satu faktor saja. Yang jelas, harus punya pasangan dulu ya, hehe...
Setelah memiliki pasangan dan memutuskan untuk menikah, Anda perlu mendiskusikan banyak hal kepada pasangan, termasuk kapan punya anak. Meskipun keputusan menikah dan memiliki anak merupakan keputusan masing-masing pasangan, ada beberapa faktor yang perlu jadi pertimbangan dalam “menyusun” timeline menikah dan memiliki anak.
Makanya, meskipun ada yang bilang harus cepat-cepat punya anak selagi masih muda, masih banyak energi. Atau yang lain bilang, tunda dulu sampai stabil secara finansial. Tidak ada pendapat yang paling salah atau paling benar mengenai hal itu.
Keputusan paling tepat ada di masing-masing pasangan setelah mempertimbangkan banyak faktor, yaitu:
Faktor kesuburan suami dan istri
Kesuburan wanita
Menurut para ahli sebagaimana disampaikan Healthline, waktu paling tepat untuk hamil adalah usia antara akhir 20-an dan awal 30-an. Rentang usia ini dikaitkan dengan hasil terbaik untuk wanita dan bayinya. Sebuah studi berjudul “Parenthood and Health: The Pivotal and Optimal Age at First Birth”, usia ideal untuk melahirkan anak pertama adalah 30,5 tahun.
Kesuburan wanita mulai menurun secara perlahan sekitar usia 32 tahun. Mulai usia antara 35 dan 37, kesuburan mulai turun lebih cepat. Penurunan tajam dalam kemampuan wanita untuk hamil secara alami terjadi di usia 40-an. Sebagian besar wanita di usia 40-an masih dapat hamil dan melahirkan bayi yang sehat. Namun, risiko kehamilan yang menyertainya juga meningkat secara signifikan termasuk persalinan caesar, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, cacat lahir, lahir mati, diabetes gestational, dan preeklampsia.
Kesuburan pria
Sekitar 20% masalah kesuburan dipicu oleh pihak pria. Kesuburan pria dinilai dari kuantitas dan kualitas sperma. Sperma rendah berkualitas buruk dapat menyebabkan wanita susah hamil. Nah, secara garis besar, kualitas terbaik sperma pria didapat di antara 25 dan 40 tahun. Kemudian, ketika usia pria memasuki 40-45 tahun, kualitas spermanya akan menurun. Selain kualitas menurun, jumlah produksi sperma di dalam air mani pun terus menurun sehingga usia juga menjadi indikator subur tidaknya seorang pria.
Kemantapan karir
Kesuburan bukan satu-satunya hal yang perlu dipertimbangkan saat menilai kesiapan pasangan memiliki anak. Pastikan juga karir tidak terganggu jika istri hamil. Jadi, baik suami maupun istri perlu mengetahui peraturan perusahaan seputar pernikahan dan anak. Jika perlu, ambil tindakan yang dapat mempermudah pekerjaan apakah itu kerja dari rumah, paruh waktu, atau kontrak. Sebaliknya, tunda dulu memiliki anak apabila suami atau istri belum mantap karirnya atau perlu melakukan pelatihan untuk jenjang karir berikutnya.
Finansial
Mempunyai anak juga berarti mengeluarkan biaya yang banyak untuk mengurus keperluannya. Kestabilan finansial merupakan salah satu dari persiapan mental yang perlu dilakukan ketika memutuskan untuk mempunyai anak. Kesehatan dan kesejahteraan finansial penting untuk pasangan.
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dari orang tua yang lebih tua dan lebih mapan lebih baik di kemudian hari, sementara orang tua yang memiliki anak sebelum siap secara finansial pada umumnya kurang bahagia daripada orang yang tidak memiliki anak.
Selain biaya untuk mengurus anak, yang meliputi membeli perlengkapan dan biaya pendidikan, memiliki finansial terjamin juga memudahkan suami istri mengakses layanan kesehatan. Ini tentunya amat membantu menciptakan kondisi psikologis yang baik.
Kematangan emosional
Masalah-masalah emosional seperti stres, trauma masa kecil, dan kecemasan harus diatasi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk punya anak. Bagaimana pun juga, anak butuh didikan orang tua yang sudah memiliki kematangan emosional supaya dapat tumbuh berperilaku baik.
Kesiapan psikologis
Masih berhubungan dengan emosional, perlu suami dan istri sadari – apakah Anda berdua sudah siap berperan menjadi orang tua sebagai tahap selanjutnya dalam hidup? Jika belum, masih ada waktu untuk menyiapkan diri seperti membaca-baca buku parenting dsb.
Hubungan dengan pasangan
Bagi yang belum menikah, pastikan bahwa pasangan merupakan pilihan terbaik untuk memiliki anak dan mengasuh bersama-sama. Ketahui juga apakah Anda berdua sudah cukup lama dan cukup bahagia sehingga kehadiran anak tidak mengganggu hubungan satu sama lain.
Kesepakatan pasangan
Supaya promil berjalan lancar, suami istri harus memiliki satu suara. Diskusikanlah apakah Anda berdua memang ingin punya anak, atau apakah saat ini waktu yang tepat untuk promil. Banyak pasangan di sana yang mengaku terlambat promil padahal sebelumnya sudah ingin dikaruniai anak, dan ada juga yang sudah promil hingga punya anak padahal salah satu atau keduanya belum siap.
Dari banyak faktor di atas, bisa disimpulkan bahwa waktu ideal punya anak pada umumnya ketika pasangan berusia 20-an akhir hingga 30-an awal. Namun sekali lagi, keputusan ini berbeda-beda pada setiap pasangan.
Untuk membantu menentukan waktu ideal, Anda berdua bisa mengisi kolom di bawah ini. Berikan tanda kolom yang menandakan kesiapan Anda berdasarkan tujuh faktor yang tertera. Kolom dengan cek terbanyak menandakan waktu ideal Anda berdua. Anda mungkin ini memberi bobot lebih pada beberapa faktor daripada yang lain. Jadi, tetap diskusikan supaya keputusannya benar-benar dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Faktor/Waktu |
Sekarang |
Tahun depan |
3 tahun lagi |
5 tahun lagi |
Kesuburan |
||||
Kemantapan karir |
||||
Finansial |
||||
Kematangan emosional |
||||
Kesiapan psikologis |
||||
Hubungan |
||||
Kesepakatan pasangan |
Tabel di atas dapat memberikan gambaran tentang waktu ideal memiliki anak. Tetap ingat bahwa tak ada momen yang sempurna. Ada kemungkinan juga Istri “kebobolan” sehingga “mengganggu” rencana yang sudah disusun dengan hati-hati. Jadi, sebaiknya tetaplah bersiap-siap untuk kemungkinan tak terduga dengan mengusahakan pemenuhan ketujuh faktor di atas.
Referensi: Good Housekeeping, Healthline, Hello Sehat, Time
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments