Hai Moms! Perkenalkan saya ibu muda yang baru saja memiliki anak kedua. Anak pertama saya laki-laki berusia 7 tahun dan anak kedua saya perempuan yang baru berusia 2 bulan.
Pasti moms bilang "wah beda jauh ya usia anak pertama dan anak kedua"? Saya menantikan anak kedua selama 2 tahun. Saya sempat menjalani program insem di tahun 2015 namun gagal. Saya melakukan program insem karena saya sangat menginginkan kehadiran anak kedua sekaligus saya memilih gender anak perempuan, karena anak pertama adalah laki-laki.
Tapi usaha saya gagal. Setelah kejadian itu saya dan suami pasrah. Namun satu tahun kemudian, saya hamil lagi. Saya rutin minum vitamin, kontrol ke dokter, dan semuanya berjalan dengan baik. Hingga di trimester akhir, dokter mengatakan bayi terlilit tali pusar dan menyarankan untuk kontrol satu minggu sekali. Saat itu saya dan suami berpikir "ah buat apa kontrol lagi, toh sebentar lagi due date dan selama ini kontrol janin saya kan baik-baik saja".
Pada tanggal 19 june 2017 siang hari saya keluar flek, yang dimana menandakan bahwa sebentar lagi akan melahirkan. Kami langsung menuju RS, sampai di RS di cek saya baru pembukaan 1, dan saya disarankan untuk stay di RS. Tapi pembukaan satu ini mules sekali, sangat berbeda dengan anak pertama. Dan pembukaan selanjutnya tidak terjadi hingga jam 7 malam.
Ketika suster check CTG, jantung janin berdegup sangat cepat, di atas rata-rata. Dan posisi janin masih diatas panggul. Diduga janin stress didalam. Dokter pun menyarankan untuk Caesar. Tetapi suami tidak setuju karena anak pertama lahir secara normal. Dokter mengalah dengan syarat kami harus menandatangani surat persetujuan.
Sampai jam 2 tengah malam, saya baru pembukaan 4. Saat itu saya tidak kuat lagi dan meminta untuk segera SC, tetapi dilarang karena sudah terlanjur.
Akhirnya jam 2 siang keesokan harinya saya baru melahirkan. Air ketuban saya hijau karena bayi pup di dalam, dan sedihnya bayi saya menghirup banyak kotoran di dalam sehingga bayi harus di rawat di NICU..
Seminggu di NICU dan saya sungguh bersyukur baby saya masih diberi kesempatan hidup. Baby diperbolehkan pulang karena paru-parunya sudah bersih dan nafas sudah normal saturasinya. Karena sebelumnya baby nafas menggunakan bantuan oksigen.
Jadi kesimpulannya, rajin minum vitamin dan rajin kontrol. Jangan bantah dokter karena dokter lebih berpengalaman. Kita kan tidak tahu di trimester akhir ada perubahan apalagi tehadap janin. Jangan sampai sesuatu yang kita sudah jaga 9 bulan harus sia-sia begitu saja.
Semoga sharing saya bisa bermanfaat bagi moms to be ya :)
By: Yulianti Halim
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments