Liburan menjadi waktu yang dinanti-nanti seluruh keluarga. Apalagi keluarga baru seperti kami. Kehadiran si Kecil menjadi motivasi terkuat menghabiskan liburan yang berkualitas. Agar liburan tidak terbuang dengan percuma, liburan berkualitas perlu direncanakan sebaik-baiknya.
Tidak jarang, saking baiknya sebuah perencanaan, malah menghadirkan kesalahan sepele yang fatal. Liburan terakhir saya bersama keluarga berakhir dengan risau akibat perencanaan yang over. Apakah itu?
Kenapa liburan dengan si Kecil berakhir tidak baik?
Memikirkan bagaimana agar anak tetap nyaman dan senang selama perjalanan darat yang kami tempuh, membuat saya memutuskan membawa mainan dan cemilan.
Mainan
Sebuah mainan yang saya beli secara online mendarat sebelum keberangkatan. Mainan tersebut ampuh membuat anak anteng selama perjalanan. Ketertarikan anak memang bertahan lebih lama terhadap mainan baru.
Cemilan
Khawatir anak tidak suka pada makanan di destinasi liburan, saya memborong cemilan yang banyak. Cemilan-cemilan itu saya berikan pada anak selama perjalanan. Yes, anak suka cemilan habis.
Tapi, masalah baru tampak kemudian. Ketika jadwalnya makan, anak justru merasa kenyang, akibat terus-terusan disodori makanan selama perjalanan. Ketika anak masih tidak mau makan pada jadwal berikutnya, saya mulai panik.
Langsung terbayang timbangan anak yang akan turun. Saya buru-buru memperbaiki sikap. Cemilan saya stop dan sembunyikan. Saya sengaja membuat anak merasa agak lapar. Senangnya, siang hari berikutnya anak sudah mau makan dalam porsi normal.
Pemberian cemilan pada anak selama perjalanan ternyata turut menjadi kunci liburan yang menyenangkan. Agar, Moms tidak punya PR mengembalikan bobot anak, setelah liburan usai.
Semoga bermanfaat.
By: Hatfina Dini
Copyright by Babyologist
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments