Postterm adalah kondisi seorang ibu hamil belum melahirkan setelah usianya lebih dari 42 minggu (294 hari). Perlu diketahui, jika Moms belum melahirkan padahal sudah waktunya, Moms bisa mengalami komplikasi kehamilan. Adapun, berbagai komplikasi yang mungkin terjadi diantaranya adalah sebagai berikut:
4 Risiko Kehamilan Postterm
Insufficiency Plasenta
Insufficiency plasenta merupakan sebuah kondisi yang mana plasenta tidak dapat mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi si Kecil dalam kandungan. Plasenta semakin lama akan semakin mengalami penurunan fungsi sehinga si Kecil tidak bisa mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi cukup. Kekurangan oksigen dan nutrisi bisa membuat janin dalam kandungan mengalami masalah kesehatan.
Aspirasi Mekonium
Risiko selanjutnya yang juga sering dihadapi oleh ibu hamil yang mengalami masalah postterm yaitu Aspirasi Mekonium. Aspirasi Mekonium adalah kondisi di mana janin memakan atau menghirup cairan ketuban dan feses pertamanya. Kondisi ini dapat menyebabkan si Kecil kekurangan oksigen, peradangan paru-paru, dan infeksi. Risiko ini jarang terjadi.
Makrosomia
Makrosomia sebuah istilah medis untuk bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 4 kilogram. Bayi dengan berat badan lebih dari 4 kilogram butuh waktu lebih lama dan proses yang lebih rumit untuk dilahirkan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko distosia bahu yang dapat menyebabkan cedera parah. Makrosomia juga dapat menyebabkan penyakit kuning, diabetes, dan obesitas.
Kematian Ibu Saat Melahirkan
Satu lagi risiko yang juga dapat terjadi karena masalah postterm yaitu kematian ibu saat melahirkan. Hal tersebut bisa terjadi karena saat melahirkan ibu mengalami masalah pendarahan berat atau infeksi sepsis. Selain itu, masalah postterm ini juga dapat meningkatkan risiko melahirkan melalui operasi Caesar.
Mencegah Terjadinya Kehamilan Postterm
Selalu Mencatat Siklus Haid
Tahukah Moms bahwa selalu mencatat siklus haid ternyata juga dapat mencegah terjadinya kehamilan postterm. Pencatatan siklus haid ini sebaiknya dilakukan sejak sebelum merencanakan kehamilan. Tujuannya agar dokter dapat memperkirakan tanggal taksiran persalinan dan juga untuk mengetahui apakah siklus haid mengalami gangguan atau tidak.
Rutin Konsultasi ke Dokter
Salah satu cara yang bisa Moms lakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan Postterm yaitu rutin memeriksakan kandungan ke dokter sejak trimester pertama. Biasanya para dokter akan melakukan USG secara teratur agar Moms dapat mengetahui perkembangan janin dengan lebih pasti.
Apabila dijumpai permasalahan seperti adanya perbedaan antara perkiraan usia janin dengan perhitungan dokter serta hasil USG maka perlu dilakukan penanganan lebih lanjut. Jadi, pastikan untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin agar bisa dilakukan tindakan lebih awal jika ditemukan masalah pada kehamilan, ya, Moms.
Demikian beberapa risiko yang sering dialami oleh ibu hamil yang belum melahirkan pada perkembangan kehamilan di minggu 42. Dengan mengetahui beberapa risiko di atas, pastikan Moms semakin menjaga kesehatan dan juga rutin melakukan pemeriksaan ke dokter ataupun bidan.
Semoga bermnafaat.
By: Babyologist
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments