Imunisasi DPT termasuk jenis imunisasi untuk usia 18 bulan guna mencegah terjadinya penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Imunisasi DPT merupakan jenis imunisasi yang wajib dilakukan oleh bayi dan anak-anak.
Tiga penyakit yang berbeda-beda yaitu difteri, pertusis, dan tetanus termasuk penyakit yang memiliki resiko yang berbahaya, hal ini dapat menyebabkan terjadinya kematian. oleh sebab itu, para orangtua jangan sampai melewatkan imunisasi DPT. Adapun yang termasuk jenis imunisasi usia 18 bulan yang diwajibkan seperti imunisasi hepatitis B, polio dan DPT.
Difteri adalah penyakit dari selaput lendir yang terdapat dalam tenggorokan yang berasal dari bakteri. Penyakit tersebut akan menimbulkan lapisan tebal yang berwarna keabu-abuan dalam tenggorokan sehingga anak akan kesulitan bernafas dan sulit makan. Jika penyakit ini tidak segera ditangani, toksin yang diperoleh dari bakteri dapat menyebabkan kelumpuhan dan gagal jantung bila dibiarkan.
Pertusis atau batuk rejan merupakan penyakit yang dapat menyerang sistem pernafasan dan menimbulkan batuk parah. Bila anak-anak masih di bawah 1 tahun, terserang penyakit batuk rejan akan menimbulkan penyakit pneumonia, kerusakan pada sistem otak, kejang-kejang, dan bahkan kematian.
Sedangkan tetanus merupakan penyakit yang bisa mengakibatkan kelumpuhan, kekakuan pada otot dan kejang-kejang. Hal ini disebabkan dari virus, namun penyakit tetanus tidak menular dibandingkan dengan penyakit difteri dan pertusisi yang mudah menular.
Pemberian imunisasi DPT pada balita
Imunisasi dapat diberikan pada anak usia 2 bulan sampai 6 tahun, yaitu sebanyak 5 kali. Untuk pemberian pertama sampai ketiga, dilakukan ketika anak berusia 2 bulan, 4 bulan, dan 4 bulan. Sedangkan untuk pemberian keempat diberikan pada anak usia 18 bulan, sementara yang kelima diberikan pada anak usia 6 tahun. Selanjutnya, dianjurkan untuk mendapatkan booster Tdap atau imunisasi ulang tetanus difteri dan tetanus dalam 10 tahun sekali.
Bila anak sedang mengalami sakit parah atau kondisi kesehatan yang buruk, sebaiknya menunda pemberian imunisasi DPT sampai kondisi tubuh benar-benar membaik. Hindari pemberian imunisasi bila anak mempunyai riwayat kesehatan seperti alergi terhadap obat-obatan dan sesudah tujuh hari melakukan imunisasi anak menderita gangguan otak dan sistem syaraf.
Efek samping pemberian imunisasi DPT
Efek samping setelah pemberian imunisasi DPT berupa munculnya reaksi yang tidak berbahaya seperti demam ringan, pembengkakan pada bagian kulit bekas suntikan, bagian yang terdapat pada bekas suntikan mengalami merah, dan anak menjadi rewel. Tetapi biasanya efek samping tersebut hanya berlangsung selama 1 atau 2 hari saja dan akan hilang dengan sendirinya. Hal ini dapat diatasi dengan mengompres menggunakan air hangat atau bisa mengonsumsi obat penghilang sakit, namun harus dengan resep dokter.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments