Kebanyakan dari para ibu, termasuk saya pun sering kali berpikir seperti ini: "Kok anakku sudah usia segini belum bisa tengkurap ya seperti anak si Ibu A atau kok belum bisa duduk ya seperti anak Ibu B. Anak aku kok lama sekali ya bisa berjalannya," dan sederet pikiran negatif lainnya. Namun, sebaiknya Moms menghentikan kebiasaan membandingkan anak sendiri dengan anak-anak lainnya. Mengapa? Berikut alasannya:
Kebiasaan membandingkan anak tidak akan membawa efek positif sama sekali bagi perkembangan anak kita. Malahan akan membawa banyak dampak negatif, antara lain:
- Membuat Moms merasa menjadi seorang ibu yang gagal dalam merawat anak karena merasa perkembangan anak tidak sebaik anak lainnya.
- Membuat mood menjadi negatif dan efeknya menjadi stres dan mudah marah kepada anak.
- Akan terjadi overstimulasi terhadap anak yang tidak sesuai dengan milestone yang seharusnya. Dampaknya malah memperburuk tahap perkembangan buah hati.
- Membuat Moms menjadi tidak percaya diri di lingkungan rumah, keluarga terutama bila sedang membicarakan perkembangan buah hati masing-masing.
- Membuat hilangnya kebanggaan Moms terhadap si Kecil karena merasa ia tidak memenuhi harapan pribadi.
Sebaiknya apa yang bisa moms lakukan bila perkembangan anak kita tidak secepat yang lain?
Ingat ya Moms, kuncinya adalah kesabaran dan kasih sayang. Jangan pernah merasa kesal terhadap si Kecil atau melakukan stimulasi yang berlebihan. Jangan jadikan anak sebagai ajang kompetisi antar Moms ya. Biarkanlah anak berkembang sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya masing-masing. Setiap anak berbeda-beda, ada yang cepat ada juga yang lambat perkembangannya.
Yang terpenting di sini para Moms tetap menyemangati si Kecil. Moms tidak perlu berkecil hati bila perkembangan si Kecil tidak secepat teman seumurannya. Tetap pantau perkembangan dan tentunya cukupi asupan gizinya untuk mendukung perkembangannya.
Sebaiknya Moms menghentikan kebiasaan membandingkan anak sendiri dengan anak-anak lainnya.
Perluas wawasan Moms juga, karena Moms perlu mengetahui bila memang si Kecil terlambat dalam perkembangannya. Misalnya: Tahap bayi duduk ada yang mulai dari 5 bulan sudah bisa duduk ada juga yang 9 bulan baru bisa duduk. Yang terpenting Moms tahu sampai usia berapakah kita bisa menolerasi milestone/perkembangan tengkurap, duduk merangkak, berdiri, berjalan, dan berbicara si Kecil. Nah bila Moms sudah menstimulasi secara wajar, tapi si Kecil sudah melewati batasan usia milestone ini, Moms bisa berkonsultasi ke dokter anak.
Ingat ya Moms tumbuh kembang setiap bayi itu berbeda. Mereka adalah individu yang unik dan berbeda.
Semoga bermanfaat.
By: Berkah Dwi Rahayu
Copyright by Babyologist
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments