Hingga sekarang, banyak mitos tentang hamil yang masih simpang siur kebenarannya. Salah satunya, Moms yang lagi hamil diminta tidak banyak gerak dan kerja karena dapat memengaruhi kesehatan janin. Karena itulah, banyak ibu hamil yang menghentikan aktivitas sehari-harinya bahkan malas bergerak.
Memang, kehamilan terutama trimester pertama menguras banyak tenaga. Namun, sering beristirahat hingga malas gerak malah dapat membahayakan kehamilan dan janin. Nih, Minbyo bahas beberapa mitos fakta terkait aktivitas ibu hamil, nih! Simak yuk!
Mitos seputar olahraga saat hamil
Olahraga perut saat hamil tidak aman
Faktanya, olahraga perut tidak hanya aman dilakukan selama kehamilan tetapi juga memberikan banyak keuntungan. Ibu hamil perlu memperkuat perut termasuk lantai pelvis. Sebab, lantai pelvis yang kuat mempermudah kehamilan, melahirkan, dan pemulihan. Adapun olahraga yang perlu dihindari ibu hamil adalah latihan punggung saat kehamilan memasuki trimester ketiga.
Tidak perlu berolahraga saat hamil apabila tidak pernah berolahraga sebelumnya
Jika Moms tak pernah olahraga sebelum hamil, memang bukan waktunya untuk mulai olahraga yang sangat berat atau aktif. Akan tetapi, jangan lantas hal ini dijadikan alasan untuk bermalas-malasan saat hamil, ya! Lakukan olahraga yang sesuai dengan kesehatan kandungan dan kerjakan tugas sehari-hari yang ringan hingga sedang.
Menghentikan olahraga apa pun ketika ada gangguan kehamilan
Saat merasa nyeri, pusing, mual, dan muncul bercak, memang Moms harus menghentikan olahraga. Akan tetapi, ini bukan berarti selama kehamilan Moms lantas tak berolahraga sama sekali. Moms harus mengonsultasikan perihal ini ke dokter untuk dicari dan diatasi penyebab pastinya. Setelah sudah diatasi, Moms dapat berolahraga kembali.
Olahraga terlalu banyak saat hamil dapat mengurangi nutrisi bayi untuk tumbuh optimal
Tidak ada hubungan antara pemenuhan nutrisi dengan olahraga selama hamil. Olahraga tidak akan mengurangi cadangan makanan yang dibutuhkan si Kecil. Namun, Moms tetap perlu mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil dengan memberikan makanan bergizi. Pakailah metode makan sedikit-sedikit namun sering bukan makan sekaligus banyak.
Fakta seputar olahraga saat hamil
Moms yang punya kebiasaan olahraga lari boleh melanjutkannya saat hamil
Selama kehamilan sehat, berlari saat hamil tidak akan membawa masalah. Namun, tetaplah memerhatikan kondisi tubuh. Jika merasa tidak nyaman, segera hentikan olahraga lari yang sedang dilakukan. Jangan memaksakan tubuh Moms untuk berlari seperti sebelum hamil bahkan lebih berat lagi.
Ibu hamil lebih rentan cedera saat berolahraga
Tubuh orang hamil memproduksi hormon relaksin untuk melubrikasi sendi yang memudahkan proses melahirkan. Melonggarnya sendi untuk persiapan persalinan ini meningkatkan risiko cedera. Karena itulah, wanita hamil disarankan tidak melakukan kegiatan atau latihan yang membebani sendi secara berlebihan.
Beberapa jenis olahraga tidak aman dilakukan ibu hamil
Olahraga yang berisiko bagi ibu hamil di antaranya bersepeda, main, ski, dan olahraga kontak. Apakagi, keseimbangan tubuh ibu hamil trimester pertama mungkin sedikit terganggu sehingga disarankan tak melakukan olahraga yang butuh keseimbangan.
Kesimpulannya, Moms boleh kok tetap berolahraga saat sedang hamil. Kurang gerak saat hamil malah akan menyebabkan berat badan meningkat drastis, hipertensi, gangguan tidur, diabetes, masalah pencernaan, peningkatan denyut jantung, kelelahan saat bersalin, persalinan kurang lancar, stress, dan depresi.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments