Lucy Wyndham mengutip sebuah penelitian di Jerman yang diterbitkan pada 2010 mengungkapkan bahwa terapi musik dapat membantu memfasilitasi perkembangan bicara. Manusia telah menggunakan terapi musik untuk mengatasi keterlambatan berbicara sejak zaman kejayaan para filsuf besar.
Hasil dari terapi musik untuk mendorong perkembangan kemampuan berbicara ini adalah peningkatan rasa percaya diri dalam keterampilan berkomunikasi.
Semua bahasa memiliki irama alami. Namun, beberapa anak tidak dapat menangkap irama dari percakapan sehari-hari. Musik memberikan ritme yang konsisten dan berulang yang membantu anak-anak menangkap pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, studi tersebut juga mengungkap bahwa mendengarkan musik membantu meningkatkan fungsi kognitif.
Anak-anak responden penelitian tersebut yang mendengarkan musik membuktikan perkembangan lebih cepat daripada anak penderita keterlambatan berbicara yang tidak menjalani terapi musik. Mereka yang memiliki gangguan keterlambatan bicara lebih cepat memperbaiki ucapan atau meningkatkan keterampilan komunikasi di semua usia, dari balita dengan keterlambatan bicara ke anak-anak yang lebih tua.
Irama teratur musik membantu anak mencocokkan kata-kata dengan ketukan, memberikan lebih banyak irama daripada percakapan normal, dan karena itu membantu anak belajar bagaimana bahasa bekerja dengan lebih mudah.
Meskipun musik baik untuk semua orang, jenis musik yang digunakan dalam terapi harus spesifik untuk pendengar. Para peneliti asal Jerman ini menggunakan musik yang khusus untuk kepentingan anak-anak. Misalnya, hanya memperdengarkan musik rock and roll untuk balita tidak akan seefektif memainkan lagu sederhana dengan lirik pendek. Anak akan dapat lebih memahami kata-kata dari lagu yang lebih pendek dan akan lebih mudah mengulanginya sesuai irama. Memainkan instrumen, seperti gitar akustik, juga membantu perkembangan kognitif anak-anak. Seperti semua alat belajar lainnya, materinya harus sesuai untuk usia pelajar.
Pendidik anak usia dini telah menemukan bahwa lagu dengan repetisi serta suara konsonan yang keras bekerja paling baik untuk sesi terapi. Peneliti tersebut mencontohkan lagu Disney berjudul Bibbity Bobbity Boo dari Cinderella. Lagu itu memberikan latihan gerakan mulut yang luar biasa dikombinasikan dengan lagu yang menarik dan mudah diingat.
Hasil studi dari Jerman pada tahun 2010 ini memiliki dampak signifikan pada gagasan terapi musik. Pada dasarnya, penelitian ini membuktikan bahwa anak-anak belajar lebih baik dari langgam lagu. Mereka dengan keterlambatan pertumbuhan, seperti keterlambatan berbicara, terbukti membaik di area-area yang signifikan. Terapi musik adalah pilihan yang layak dipertimbangkan untuk anak-anak yang membutuhkan tambahan bantuan dalam perkembangan mereka.
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments