Saat MPASI, si Kecil perlu dipaparkan dengan sebanyak mungkin jenis makanan. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan gizinya sekaligus mencegahnya menjadi picky eater. Kecuali si Kecil memiliki alergi makanan yang telah diketahui, sebenarnya hanya sangat sedikit pantangan makanan bagi anak.
Meskipun demikian, Moms tetap perlu mengetahui makanan-makanan apa saja yang perlu dihindari saat memberikan MPASI. Apa saja? Yuk, kita simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Untuk anak usia 12-24 bulan
Susu rendah lemak
Anak-anak usia 12 hingga 24 bulan membutuhkan lemak dan kalori dari susu murni untuk pertumbuhan dan perkembangan. Anak usia 2 tahun yang tidak mengalami masalah pertumbuhan baru dapat diberikan susu rendah lemak jika Moms menginginkannya. Jika si Kecil obesitas, dokter mungkin dapat merekomendasikan untuk memperkenalkannya dengan susu rendah lemak sebelum usianya 2 tahun.
Gula tambahan
Menurut Departemen Pertanian AS dan Departemen Pelayanan Kesehatan dan Manusia, anak-anak di bawah 2 tahun tidak boleh mengonsumsi tambahan gula sama sekali. Yang termasuk gula tambahan adalah gula dan sirup yang ditambahkan ke makanan atau minuman saat diproses atau disiapkan. Tidak termasuk gula yang ditemukan pada susu dan buah-buahan.
Terlalu banyak mengonsumsi gula tambahan telah dikaitkan dengan obesitas dan peningkatan risiko masalah kesehatan di masa depan seperti diabetes dan penyakit jantung. Cek label makanan dan hindari makanan kemasan dengan 1 gram atau lebih gula tambahan.
Makanan yang tidak dipasteurisasi
Anak-anak tidak boleh mengonsumsi jus dan produk susu (mentah) yang tidak dipasteurisasi. Bahan makanan tersebut mungkin mengandung bakteri dan parasit berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit serius atau kematian.
Terlalu banyak garam
Meskipun Natrium adalah nutrisi penting yang terutama dikonsumsi sebagai garam, terlalu banyak bisa berbahaya. Menurut USDA dan DHHS, anak-anak usia 12-24 bulan tidak boleh mengonsumsi lebih dari 1.200 mg Natrium per hari.
Makanan dengan potongan besar
Potongan makanan bisa tersangkut di tenggorokan si Kecil. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), makanan perlu dipotong-potong tidak lebih besar daripada 2 cm. Potong buah dan cincang halus daging dan sayuran.
Sayuran mentah
Untuk menghindari bahaya tersedak, wortel, seledri, brokoli, dan sayuran lainnya perlu dimasak. Setelah itu, potong dadu, suwir, atau potong-potong tidak lebih dari 2 cm sebelum disajikan.
Kacang-kacangan dan biji-bijian
Buah-buah yang berbiji seperti semangka dan melon sebelum disajikan. Jangan memberi si Kecil kacang atau biji-bijian seperti labu dan biji bunga matahari. Biji-bijian mungkin terlalu kecil untuk tersedak tetapi dapat tersangkut di saluran napas anak dan menyebabkan infeksi.
Makanan keras atau renyah
Semua makanan yang keras yang dapat menyebabkan tersedak termasuk dalam daftar makanan yang perlu diwaspadai.
Makanan lengket
Permen karet, jeli, buah kering, dan marshmallow dapat tersangkut di tenggorokan si Kecil. Keju berserabut dan meleleh yang tidak dipotong juga dapat menimbulkan bahaya tersedak.
Selai kacang
Serpihan selai kacang yang sulit ditelan merupakan makanan dengan bahaya tersedak. Jangan sajikan selai kacang dengan sendok. Oleskan tipis-tipis di atas roti atau encerkan dengan air, saus apel, atau yogurt.
Itulah beberapa makanan yang seharusnya jangan disajikan untuk anak-anak terutama usia 12-24 bulan. Tanyakan kepada dokter anak untuk mengetahui strategi terbaik mengenalkan makanan yang sering menimbulkan alergi, seperti telur, susu, kacang-kacangan, gandum, kedelai, kacang pohon, ikan, dan kerang-kerangan.
Referensi: BabyCenter
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments