Dalam hal makan, balita seringkali rewel dan kebiasaan makannya sulit diprediksi. Mereka mengembangkan preferensi makanan dari umur satu hingga empat tahun dan ini mungkin memengaruhi nafsu makan mereka. Kekurangan vitamin dan mineral juga bisa berkontribusi terhadap nafsu makan yang buruk. Untuk menambah nafsu makan, Moms dapat mempertimbangkan untuk memberikan vitamin kepada si Kecil.
Secara umum, hal-hal berikut dapat menjadi alasan mengapa nafsu makan si Kecil buruk:
- Sering memakan camilan padat kalori menjelang jam makan, sehingga tidak merasa lapar saat waktu makan tiba.
- Minum susu terlalu banyak
- Bosan dengan menu makanan atau cara penyajian makanan
- Sedang dalam fase membangkang (biasanya terjadi pada usia lebih dari dua tahun) karena ingin merasa mandiri.
- Sedang dalam keadaan sakit atau sedih
- Lelah karena kurang istirahat, bermain terlalu lama atau tidak tidur siang
Jenis vitamin yang dapat menambah nafsu makan
- Vitamin B-12
Cobalamin atau Vitamin B-12 berfungsi membantu tubuh dalam mengubah makanan menjadi energi, memetabolisme lemak dan protein, serta menjaga kesehatan rambut, mata, hati dan kulit. Kekurangan Vitamin B-12 dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan, gangguan sistem saraf pusat, penolakan makanan, kesulitan makan dan regurgitasi (asam lambung naik).
Menurut University of Maryland Medical Center, anak usia satu hingga tiga tahun memerlukan 0,9 mg Vitamin B-12 setiap hari. Sementara anak usia empat hingga delapan tahun memerlukan 1,2 mg Vitamin B-12 setiap hari. Telur, produk susu, daging sapi, dan ikan merupakan beberapa sumber Vitamin B-12. - Vitamin D
Vitamin D membantu penyerapan zat besi, serta vitamin dan mineral lainnya, seperti kalsium, magnesium, zat besi, fosfor dan Vitamin A. Ketika tubuh tidak menyerap cukup zat besi dan magnesium, akan mengakibatkan kelelahan dan kehilangan nafsu makan.
Kekurangan Vitamin D dapat mencegah tubuh menyerap mineral-mineral ini. Kekurangan Vitamin D dapat terjadi pada balita yang intoleran laktosa. Susu yang diperkaya adalah sumber makanan utama Vitamin D. Jika si Kecil intoleran laktosa, maka sinar matahari langsung, mengonsumsi suplemen Vitamin D dan makan ikan, telur atau jus jeruk adalah cara lain untuk memperoleh asupan Vitamin D. Selain itu, manfaat Vitamin D adalah membantu mengatur fungsi ginjal dan membangun tulang yang kuat. Menurut National Institutes of Health Office of Suplemen Diet, balita direkomendasikan untuk mengonsumsi minimum 600 IU Vitamin D per harinya. - Zat besi
Gejala utama defisiensi zat besi (zinc) adalah hilangnya nafsu makan. Balita yang kekurangan zat besi akan mengalami pertumbuhan yang terhambat, kurang peka akan bau, masalah kulit, dan memiliki kemampuan penyembuhan luka yang kurang. Jika kekurangan zat besi terus berlanjut hingga remaja, kematangan organ-organ seksual dapat terhambat.
Kekurangan zinc terkait dengan kelainan herediter yang jarang, acrodermatitis enteropathica, muncul selama tahap penyapihan atau bahkan lebih awal di antara anak-anak yang tidak disusui. Zinc berfungsi menyeimbangkan tingkat pH tubuh, mencerna protein dan karbohidrat dan berkontribusi pada struktur membran seluler tubuh. Menurut Pusat Medis Universitas Maryland, tunjangan harian yang direkomendasikan untuk anak usia 1 hingga 3 adalah 3 miligram, sedangkan anak 4 hingga 8 harus mengonsumsi 5 mg. Sumber zat besi yang baik termasuk kacang polong, keju Swiss, unggas, kacang lima, kacang hijau, daging merah dan biji-bijian utuh.
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist
Copyright by Babyologist
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments