Kehamilan adalah hal yang dinantikan oleh setiap wanita yang sudah menikah. Masing-masing wanita mempunyai cerita kehamilan yang berbeda. Begitu pun Saya, ini cerita tentang kejadian yang Saya alami selama kehamilan pertama Saya.
1. Awal Kehamilan
Awalnya tidak menyangka hamil, memang sekitar 2 minggu sebelum periksa, Saya mengalami mual muntah. Saya tidak mau berharap, karena Saya juga punya riwayat asam lambung. Selain itu, jadwal haid Saya tidak pernah tepat siklusnya. Pertama Saya berobat ke dokter umum dan dikasi obat lambung. Seminggu sebelum periksa perut Saya sering kram dan timbul flek. Akhirnya coba testpack, hasilnya garis 2 samar. Kurang percaya, akhirnya Saya dan suami ke dokter kandungan. Alhamdulillah dinyatakan positif hamil, kehamilan sudah 6 minggu dan sudah ada kantung janinnya. Karena timbul flek, Saya diberi obat penguat janin.
2. Timbul Bintik-Bintik Merah
Saat usia kehamilan 17 minggu, timbul bintik-bintik merah di tangan dan kaki Saya. Awalnya gatal, terus Saya garuk, ternyata timbul bintik-bintik merah. Saya pikir alergi makanan, mulai ngurangin telur dan makanan lain yang membuat alergi. Tapi tidak membaik, malah tambah banyak. Akhirnya Saya memutuskan konsul ke dokter kandungan Saya (padahal belum jadwal kontrol), karena Saya takut ada pengaruh ke bayi. Setelah diperiksa, dokter bilang bayi Saya baik-baik saja, mungkin hal yang Saya alami itu bawaan dari bayi dan Saya dikasih salep untuk menghilangkan gatal. Kondisi ini berlangsung lebih kurang 2 minggu, setiap gatal, bintik merah terus timbul, dan bekasnya ada sampe sekarang (menghitam). Ga papa, Alhamdulillah tidak ada pengaruh ke bayi Saya.
3. Bayi Tidak Bergerak ½ Hari
Saya lupa kondisinya sudah hamil berapa minggu, tapi sudah memasuki awal trimester 3. Pagi itu, Saya banyak bergerak, membersihkan halaman rumah, sampai Saya lupa menghitung tendangan si Kecil. Sorenya, Saya ingat kenapa dari tadi bayi Saya tidak memberi tendangan-tendangan kecilnya. Panik dan nangis nunggu suami pulang. Suami bersikeras mengajak ke bidan, buat mengetahui kondisi, karena saat itu dokter kandungan Saya tidak praktek. Tapi Saya menolak. Malamnya Saya putarkan ayat suci Alquran, Alhamdulillah beberapa saat setelahnya Saya merasakan tendangan si Kecil lagi. Alhamdulillah Saya bersyukur, mungkin dari pagi si Kecil ada memberikan tendangan, tapi karena aktivitas Saya yang begitu banyak sampai tidak merasakan.
4. Bayi Sungsang
Usia kandungan 28 minggu dan 32 minggu, kondisi bayi Saya masih sungsang. Dokter menyarankan untuk memperbanyak posisi sujud. Di usia 28 minggu sudah tahu sungsang dan Saya sudah melakukannya. Tapi ternyata di usia 32 minggu posisi bayi masih sungsang.
Orang tua dulu bilang, posisi bayi sungsang harus diurut perutnya, biar diperbaiki posisinya. Padahal yang Saya baca di internet tidak boleh, karena dapat berbahaya buat bayi. Saya jadi bingung, karena Ibu (mertua Saya) meminta Saya untuk urut perut. Sudah diskusi sama Suami, akhirnya Suami mengiyakan permintaan itu, katanya usaha dulu. Mau tidak mau Saya diurut perutnya. Saya berdoa supaya bayi Saya dijaga sama Allah. Ternyata setelah diurut kata nek urutnya, posisi janin Saya belum kepala ke bawah, tapi melintang. Nek urutnya juga menyarankan banyak sholat, posisi sujud. Alhamdulillah di pemeriksaan selanjutnya posisi bayi saya sudah kepala di bawah sampai lahiran.
Ini dia hal-hal yang Saya alami selama kehamilan, ditambah morning sickness sih Moms. Tapi sepertinya sudah pernah Saya bahas di tulisan sebelumnya. Poin tambahannya, menurut Saya penting Moms untuk periksa kandungan setiap bulan (USG), selain bisa mengetahui berat janin, bisa konsultasi ke dokter seputar hal-hal yang buat kita ragu. Kalau Moms kejadian apa saja yang terjadi selama masa kehamilannya?
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments