Menteri Kesehatan Ri, Budi Gunadi Sadikin, pada Selasa, 2 Februari 2023 mengingatkan kepada orang tua untuk memenuhi kebutuhan protein anak. Dia berujar bahwa uang yang dialokasikan untuk membeli rokok dan pulsa bisa dialihkan ke telur. Saat ini, harga sebutir telur sekitar Rp2.000,00 yang setara atau lebih murah daripada sebatang rokok untuk Ayah.
Manfaat protein untuk anak
Protein merupakan zat penting untuk membangun dan memelihara otot serta mengendalikan proses kimia yang membuat organ tubuh tetap berfungsi. Pada anak-anak, zat makronutrien ini sangat penting untuk pertumbuhan otot, perkembangan organ, pembentukan hormon, dan pembentukan enzim.
Akibat kekurangan protein pada anak
Meskipun protein memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak, banyak orang tua masih mengesampingkan menu makanan berprotein tinggi. Sebab, pola makan masyarakat Indonesia memang tinggi karbohidrat dan rendah protein.
Kekurangan protein pada anak dapat menyebabkan kondisi:
Stunting
Stunting merupakan kondisi anak tak dapat bertumbuh kembang secara optimal dan lebih pendek daripada anak-anak lainnya.
Obesitas
Tahukah Moms bahwa kekurangan protein malah dapat meningkatkan nafsu makan berlebihan pada anak? Kebiasaan buruk ini, ditambah kesukaan anak-anak terhadap makanan tinggi karbohidrat dan gula, tentu dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes sejak dini.
Luka sulit sembuh
Masa kanak-kanak banyak dihabiskan dengan eksplorasi, salah satunya bermain. Wajar jika anak sering terluka karena bermain. Untuk menyembuhkan luka, tubuh perlu menggunakan protein. Nah, apabila asupan protein kurang, penyembuhan luka dapat terhambat.
Kekebalan tubuh menurun
Tak hanya anak-anak, orang dewasa yang tidak tercukupi kebutuhan proteinnya akan lebih rentan terkena penyakit khususnya infeksi.
Gangguan fungsi otak
Kekurangan protein dapat terjadi sejak dalam kandungan, lho, Moms! Salah satu akibatnya adalah gangguan fungsi otak. Sebab, protein mengandung asam amino yang dapat membentuk neurotransmitter. Semakin banyak neurotransmitter yang terbentuk sejak dalam kandungan dan ketika masa kanak-kanak, semakin baik fungsi dan kerja otak.
Gangguan kesehatan mental
Fungsi otak yang terganggu karena kekurangan protein selanjutnya dapat mengakibatkan gangguan kesehatan mental. Sebab, salah satu fungsi asam amino protein adalah membentuk hormon serotonin dan hormon dopamin. Kedua hormon tersebut membantu membentuk suasana hati dan mental yang baik. Anak yang kekurangan dua hormon tersebut dapat mengalami gangguan sikap dan perilaku.
Gangguan pertumbuhan gigi
Protein sebagai bahan baku pertumbuhan jaringan juga dibutuhkan dalam perkembangan gigi. Kekurangan protein dapat menghambat pertumbuhan gigi karena tubuh butuh bahan baku untuk menumbuhkan jaringan gigi.
Jam tidur berantakan
Kurangnya asupan protein dalam tubuh dapat pula menyebabkan kekurangan atau kelebihan jam tidur. Berikan makanan bernutrisi tinggi yang mengandung protein untuk menghindari dan memperbaiki jam tidur anak yang kacau.
Sebenarnya, berapa banyak sih, kebutuhan protein untuk anak?
Seberapa banyak protein yang harus dikonsumsi setiap orang sangat tergantung pada usia. Tentu saja, kebutuhan Newborns berbeda dengan anak-anak, begitu pula dengan orang dewasa. Selain usia, berat badan, jenis kelamin, dan aktivitas harian juga merupakan faktor lain banyak sedikitnya protein yang harus dikonsumsi per harinya.
Namun, secara umum, Moms dapat mengacu pada Angka Kecukupan Gizi dari Kementerian Kesehatan RI melalui Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2013 berikut ini:
Kebutuhan protein Newborns s.d. 9 tahun:
-
Usia 0-6 bulan: 12 gram (g) per hari
-
Usia 7-11 bulan: 18 g per hari
-
Usia 1-3 tahun: 26 g per hari
-
Usia 4-6 tahun: 35 g per hari
-
Usia 7-9 tahun: 49 g per hari
Kebutuhan protein anak laki-laki usia 10-18 tahun:
-
Usia 10-12 tahun: 56 g per hari
-
Usia 13-15 tahun: 72 g per hari
-
Usia 16-18 tahun: 66 g per hari
Kebutuhan protein anak perempuan usia 10-18 tahun:
-
Usia 10-12 tahun: 60 g per hari
-
Usia 13-15 tahun: 69 g per hari
-
Usia 16-18 tahun: 59 g per hari
Jenis protein dan manfaatnya
Ada dua macam sumber protein yaitu protein nabati dan protein hewani. Protein nabati berasal dari tumbuh-tumbuhan dan protein hewabi berasal dari daging hewan. Keduanya sama-sama mengandung zat yang menyehatkan tubuh. Akan tetapi, kebutuhan anak tak cukup hanya dipenuhi salah satu jenis protein saja karena keduanya memiliki perbedaan kandungan dan manfaat yang saling melengkapi, yaitu:
-
Protein hewani mengandung asam amino yang lebih lengkap daripada protein nabati
-
Protein hewani mengandung semua asam amino esensial sedangkan protein nabati kandungan asam aminonya tidak lengkap
-
Protein hewani mengandung beberapa nutrisi penting seperti heme-besi, zinc, vitamin B12, vitamin D, dan DHA yang tidak ada di protein nabati
-
Protein nabati mengandung serat yang membantu menjaga keseimbangan sistem pencernaan
-
Protein nabati yang mengandung sumber protein lengkap hanya beberapa seperti soba dan quinoa
-
Protein nabati membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan digunakan tubuh
-
Protein nabati dapat menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kematian dini
Sumber protein murah untuk anak
Telur
Seperti kata Menkes, telur memang merupakan makanan kaya protein yang terjangkau. Sebutir telur mengandung sekitar 6 gram protein. Lemak baik, omega-3, vitamin D, mineral, dan zat lain yang baik untuk tubuh juga terkandung dalam telur. Manfaat telur lainnya adalah membuat kenyang lebih lama, kaya antioksidan, meningkatkan kolesterol baik, membantu menurunkan risiko penyakit jantung, dan membantu pertumbuhan tubuh dan massa otot.
Tahu
Masyarakat Indonesia tentunya sangat mengenal tahu. Sumber protein nabati ini berbahan dasar kedelai sehingga memiliki kadar protein tinggi. Tekstur tahu yang lembut menjadikan makanan ini sangat cocok untuk MPASI. Kandungan protein dalam 100 gram tahu sekitar 8 gram.
Tempe
Teman tahu ini juga dikenal sebagai makanan berprotein tinggi khas Indonesia. Meski murah, ternyata 100 gram tempe mengandung 14 gram protein. Tak hanya kaya protein, tempe mengandung kalsium, besi, fosfor, dan magnesium.
Tempe yang dibuat dengan cara fermentasi ini juga memiliki keunggulan daripada tahu yaitu mengandung kaya prebiotik – bakteri baik yang menjaga sistem pencernaan. Manfaat tempe sebagai sumber protein lainnya adalah kaya antioksidan, menurunkan kadar kolesterol jahat, dan membantu menurunkan berat badan.
Dada ayam
Secara keseluruhan, daging ayam merupakan sumber protein hewani yang baik. Namun, bagian dada ayam mengandung protein yang lebih tinggi daripada bagian lain karena lemaknya lebih sedikit. Seratus gram dada ayam mengandung sekitar 31 gram protein. Menu dada ayam juga sangat favorit untuk MPASI karena mudah diolah.
Susu sapi
Jika dalam prinsip 4 Sehat 5 Sempurna dahulu susu hanyalah pelengkap, Pedoman Gizi Seimbang memasukkan susu dalam sumber protein tinggi yang perlu dikonsumsi. Secara umum, segelas susu mengandung 8 gram protein yang mudah diserap tubuh. Susu juga bermanfaat untuk menyehatkan kulit, memperkuat tulang dan gigi, membangun massa otot, membantu menurunkan berat badan, dan memperkuat sistem imun.
Harga susu sangat beragam, ada yang murah hingga mahal. Jadi, Moms bisa menyesuaikan sendiri harus membeli susu yang mana. Yang pasti, cek kandungan susunya apakah sudah lengkap dan sesuai kebutuhan si Kecil.
Yuk, berikan asupan makanan kaya protein demi optimalnya tumbuh kembang anak!
Referensi: Halodoc, Hello Sehat, IDN Times, Kompas, Merdeka
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments