Kebersihan gigi dan mulut si Kecil kadang kala terbengkalai tidak dirawat oleh Ibu. Tak jarang, saat giginya keropos, barulah Moms menyadari bahwa Moms lalai merawat gigi si Kecil. Kembali lagi, lebih mencegah daripada mengobati. Maka dari itu, marilah membiasakan mulut si Kecil dimulai sejak masih ASI eksklusif.
Saya sering melihat para orang tua tidak memeriksakan si Kecil ke dokter gigi ketika giginya mulai keropos. Ini karena si Kecil tidak mengeluh sakit gigi. Padahal, seharusnya para orang tua tetap mengecek gigi dan mulut anak-anak mereka. Selain untuk mencegah kerusakan gigi lebih parah, gigi keropos yang cepat ditambal juga akan memperbaiki estetika giginya dan menambah kepercayaan diri anak.
Keropos pada gigi yang tidak segera ditangani akan menimbulkan kerusakan lebih parah. Bahkan, lubang pada gigi yang dibiarkan bisa menjadi abses. Abses gigi adalah benjolan yang terjadi karena adanya infeksi biasanya berisi nanah dan terasa sakit. Saat ada lubang pada gigi, bakteri dalam mulut bisa masuk dan menginfeksi saraf-saraf sekitar gigi berlubang. Abses gigi akan menimbulkan rasa nyeri, sulit makan dan minum, hingga demam serta bengkak pada wajah. Ada juga abses yang tanpa keluhan karean saraf sekitar gigi sudah mati. Jika dibiarkan, abses bisa menyebar ke tenggorokan, bawah mata, rahang, hingga masuk ke organ dalam.
Karena itulah, Moms perlu menjaga kebersihan gigi si Kecil dengan cara sebagai berikut:
- Segera periksakan si Kecil ke dokter gigi setelah gigi pertamanya tumbuh.
- Sikatlah gigi si Kecil dua kali sehari dengan pasta gigi berflouride. Gunakan hanya sebesar biji beras pada anak kurang dari 2 tahun dan sebesar biji jagung untuk anak yang berusia lebih dari dua tahun.
- Rutinlah mengunjungi dokter gigi rutin 6 bulan sekali.
Yuk, Moms, mulai tanamkan rutin sikat gigi sedari dini untuk kesehatan gigi dan mulut si Kecil.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments