Setelah melahirkan, beberapa ibu terkadang merasa dilema memilih metode KB yang tepat untuk merencanakan kehamilan. Iya kan Moms? Karena kebingungan seperti ini juga sempat saya rasakan.
Awalnya, saya menjadikan ASI ekslusif sebagai metode kontrasepsi alami. Tapi tahu sendiri, cara ini tidak bisa bertahan lama, paling tingkat keberhasilannya hanya sampai si Kecil berusia 6 bulan, selebihnya kita harus menentukan nih mau pakai alat KB yang seperti apa supaya tidak kebobolan.
Dari sekian banyak alat kontrasepsi di pasaran, pil KB sepertinya merupakan cara paling nyaman karena tidak perlu berhubungan dengan alat-alat medis, cocok untuk orang yang takut jarum suntik seperti saya. Tapi, tahukah Moms kalau pil KB ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Pil KB Kombinasi
Alat kontrasepsi yang satu ini mengandung ethinylestradiol, versi sintetis dari hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi secara alami oleh tubuh perempuan. Bertujuan untuk menunda pelepasan sel telur dan membuat cairan vagina menjadi lebih kental guna mencegah pertemuan sel telur dengan sperma.
Kombinasi dua hormon ini sebetulnya baik, bisa mengatasi keluhan wanita saat menstruasi, seperti haid menjadi lebih teratur, mengatasi gejala anemia, mengurangi rasa nyeri dan lain-lain. Tapi sayangnya, not recommended untuk ibu menyusui.
Kenapa? Karena pil KB kombinasi mengandung hormon estrogen yang bisa menggangu produksi ASI dan membuat payudara kering.
2. Pil KB Laktasi
Tidak semua pil KB bisa menggangu produksi ASI ya Moms. Karena aku pernah dengar komentar teman yang bilang "takut ah minum pil, aku kan masih nyusuin, ya meskipun anak sekarang sudah berusia 11 bulan tapi kan pengen lanjut sampai 2 tahun".
Sesuai namanya, pil KB ini sangat dianjurkan untuk ibu menyusui. Karena hanya mengandung hormon progestin dosis rendah sehingga enggak menghambat produksi ASI. Bahkan boleh dikonsumsi enam minggu sejak persalinan, Insya Allah tidak akan membuat payudara kering sehingga hak si Kecil mendapat ASI sampai dua tahun tetap terpenuhi.
Apakah pil KB aman untuk merencanakan kehamilan?
Of course yes! Tingkat efektivitas pil KB, apapun jenisnya bisa mencapai 99% asal dikonsumsi secara rutin di jam yang sama setiap harinya. Menurutku ini pilihan kontrasepsi ternyaman, karena:
- Tidak diperlukan pemeriksaan panggul. Kita hanya perlu konsumsi pil setiap hari, yang mana selama hamil pasti sudah terbiasa dong minum vitamin
- Tidak menggangu kenyamanan berhubungan seksual
- Tidak mempengaruhi produktivitas ASI
- Hormon bisa netral kembali jika berhenti mengonsumsi produk
Tapi ingat, pilihan pil-nya harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Misal jika tidak memberikan ASI, ya boleh saja pakai yang kombinasi, karena aku pernah lihat ada juga lho pil KB kombinasi FE, ini ada tambahan kandungan zat besi, sehingga cocok dikonsumsi penderita anemia.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments