Bagi Moms yang gemar makan jengkol dan sedang hamil pasti memiliki pertanyaan tersendiri perihal bolehkah ibu hamil makan jengkol? Memang di masa kehamilan, seorang ibu harus mengetahui makanan apa saja yang boleh dan sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Salah satu makanan yang mungkin membuat ibu hamil sedikit ragu untuk mengonsumsinya adalah jengkol. Sebagian ibu hamil juga akan mempertanyakan apakah makan jengkol bisa menyebabkan keguguran? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Moms bisa menyimak ulasan di bawah ini.
Apa Saja Kandungan Nutrisi dalam Jengkol?
Dikenal dengan aromanya yang khas, jengkol memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap. Dilansir dari Steemit, dalam setiap 100 gram jengkol terdapat beberapa kandungan nutrisi seperti berikut:
- Kalori 133 kal
- Protein 23,3 gram
- Karbohidrat 20,7 gram
- Vitamin A 240 SI
- Vitamin B 0,7 mg
- Vitamin C 80 mg
- Fosfor 166,7 mg
- Kalsium 140 mg
- Zat Besi 4,7 mg
- Air 49,5 gram
Meskipun kandungan nutrisi di dalam jengkol cukup lengkap, Moms juga perlu mengetahui bahwa di dalam jengkol terdapat kandungan asam jengkolat yang dinilai berbahaya. Zat tersebut bisa menyebabkan risiko keracunan jika menumpuk di dalam ginjal.
Mengenal Manfaat Jengkol Bagi Ibu Hamil
Selain menyajikan cita rasa yang unik dengan aromanya yang begitu khas, rupanya jengkol juga memiliki beberapa manfaat seperti berikut ini:
- Membantu Mencukupi Asupan Kalsium
Pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap salah satunya adalah kalsium yang berperan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Ada banyak sumber kalsium yang bisa dikonsumsi dan jengkol termasuk salah satunya. Jengkol mengandung kalsium yang cukup tinggi sehingga bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi pada janin.
- Menurunkan Risiko Osteoporosis pada Ibu Hamil
Kebutuhan kalsium selama masa kehamilan cukup tinggi karena diserap oleh ibu hamil dan janin yang dikandung. Oleh karena itu, asupan kalsium harus mencukupi agar ibu hamil dan janin tetap sehat.
Jika ibu hamil kekurangan kalsium, hal itu bisa berisiko menyebabkan keluhan osteoporosis. Dengan konsumsi jengkol yang mengandung kalsium dan fosfor, diharapkan risiko osteoporosis pada ibu hamil semakin menurun.
- Membantu Mengatasi Anemia
Jengkol mengandung zat besi yang bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan zat besi di dalam tubuh. Zat besi sangat diperlukan dalam proses pembentukan darah sehingga cukup efektif untuk membantu mengatasi anemia.
- Mencegah Kanker
Kandungan antioksidan di dalam jengkol dipercaya mampu memberikan efek yang baik untuk kesehatan, di antaranya adalah menangkal radikal bebas dan membantu mencegah risiko kanker.
- Mencegah Risiko Sembelit pada Ibu Hamil
Meskipun memiliki aroma yang menyengat, jengkol diketahui mengandung serat yang cukup tinggi sehingga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan. Salah satu khasiat jengkol adalah mencegah sembelit pada ibu hamil.
Efek Samping Konsumsi Jengkol pada Ibu Hamil
Jadi bolehkah ibu hamil makan jengkol? Jika dilihat dari beberapa manfaat jengkol yang baik bagi kesehatan, mungkin Moms tertarik mengonsumsi jengkol saat hamil. Meski begitu, efek samping konsumsi jengkol bagi ibu hamil lebih banyak daripada jika tidak mengonsumsi jengkol sama sekali.
Lihat Juga: Babyo Review Babybee Liquid Cleanser
Dalam jurnal yang diterbitkan oleh U.S. National Library of Medicine disebutkan bahwa jengkol atau Archidendron pauciflorum merupakan salah satu jenis makanan yang harus dihindari ketika hamil. Aroma jengkol yang kuat dan rasanya yang pahit bisa menyebabkan masalah bagi janin dan menghambat proses persalinan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa efek samping konsumsi jengkol yang perlu diketahui.
- Gangguan Ginjal
Jengkol mengandung asam jengkolat tinggi yang bisa menumpuk pada ginjal. Zat tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan serius. Moms bisa mengalami nyeri hebat di area perut bagian bawah. Bahkan, Moms berisiko mengalami perdarahan di saluran kencing.
Lebih lanjut, penumpukan asam jengkolat bisa memicu terjadinya gagal ginjal. Ini terjadi karena asam jengkolat yang tertimbun di ginjal menurunkan fungsi ginjal untuk membuang racun dalam tubuh.
Di dalam dunia medis, ada istilah djenkolism yang merupakan penyebab tidak umum terjadinya cedera pada ginjal secara akut yang disebabkan oleh konsumsi jengkol. Dalam jurnal yang diterbitkan di U.S National Library of Medicine, disebutkan bahwa djenkolism merupakan serangkaian gejala seperti obstruksi kandung kemih, nyeri panggul, hingga cedera ginjal akut.
- Sakit Pinggang
Saat hamil, keluhan sakit pinggang dianggap sebagai hal yang lumrah. Namun, jika Moms merasakan keluhan tersebut setelah mengonsumsi jengkol, maka hal itu merupakan sebuah sinyal bahaya. Adanya penumpukan asam jengkolat di sistem sekresi tubuh akan menyebabkan munculnya gejala sakit pinggang. Bahkan, untuk kondisi yang lebih parah bisa menyebabkan kesulitan untuk berdiri atau duduk.
- Keguguran
Salah satu efek terburuk dari konsumsi jengkol yang berlebihan saat hamil adalah keguguran atau janin meninggal saat masih di dalam kandungan. Hal itu bisa terjadi karena ibu hamil mengalami keracunan akibat tingginya kandungan asam jengkolat di dalam tubuh.
Bolehkah Ibu Hamil Makan Jengkol?
Bagi penggemar jengkol, mengonsumsi makanan dengan aroma yang menyengat ini merupakan kenikmatan tersendiri karena jengkol bercita rasa yang unik dan lezat. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ibu hamil ngidam makanan ini. Pertanyaannya, bolehkah ibu hamil trimester pertama makan jengkol?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsumsi jengkol pada ibu hamil muda bisa memberikan efek yang kurang baik apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan. Hal itu bisa menyebabkan munculnya gejala mual, muntah, sakit kepala, nyeri pinggang, demam, dan bahkan susah buang air kecil. Jadi meskipun konsumsi jengkol pada ibu hamil diperbolehkan, namun ada baiknya Moms menghindari makanan tersebut pada trimester 1.
Lalu, bagaimana dengan trimester selanjutnya, bolehkah ibu hamil trimester 3 makan jengkol? Sejumlah ahli gizi mengungkapkan bahwa jengkol merupakan salah satu makanan yang memiliki efek buruk bagi siapa saja yang mengonsumsinya, termasuk ibu hamil.
Hal itu sangat erat kaitannya dengan kandungan asam jengkolat di dalam jengkol yang bisa menyebabkan gagal ginjal. Sebuah penelitian bahkan menyebutkan bahwa jengkol termasuk dalam daftar makanan yang tidak diperbolehkan bagi ibu hamil, terutama jika sudah di trimester 3.
Apakah Makan Jengkol Bisa Membuat Air Ketuban Bau?
Ada sebuah anggapan bahwa konsumsi jengkol pada ibu hamil, termasuk di masa kehamilan trimester 3 sangat tidak dianjurkan. Hal ini disebabkan karena aroma jengkol yang sangat kuat diyakini bisa masuk ke dalam air ketuban dan membuat air ketuban memiliki bau yang tidak sedap. Hanya saja, anggapan tersebut belum diikuti dengan penelitian ilmiah yang mendukung sehingga kurang bisa diketahui kebenarannya.
Terlepas dari pertanyaan bolehkah ibu hamil makan jengkol, hal yang perlu Moms nomor satukan adalah kesehatan ibu dan janin. Kalau memang sekiranya memberikan efek yang kurang baik, maka sebaiknya dihindari dan tidak mengonsumsinya selama masa kehamilan.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments